Histologi .1 Fiksasi Jaringan Prosedur Kerja 1 Penelitian Pendahuluan

9 µ = nilai tengah umum τ = pengaruh perlakuan ke-I = 1, 2, 3,….,n ij ε = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-1 dan ulangan ke-j

2.4.2.8 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, histologi insang dan nilai kualitas air selama proses transportasi seperti Total Amoniak Nitrogen TAN, NH 3 , oksigen terlarut DO, karbon dioksida CO 2 , derajat keasaman pH, kesadahan, dan suhu.

2.4.2.9 Analisis Data

Analisis data menggunakan ragam Anova dengan uji F pada selang kepercayaan 95 menggunakan program Ms. Exceel dan SPSS 17.0. Apabila berpengaruh nyata, untuk mengetahui perbedaan antar perlakukan diuji dengan uji Tukey. Adapun parameter yang dianalisis adalah tingkat kelangsungan hidup dan nilai kualitas air selama transportasi yang meliputi Total Amoniak Nitrogen TAN, NH 3 , oksigen terlarut DO, karbondioksida CO 2 , derajat keasaman pH, kesadahan, dan suhu. Selain itu, laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup pascatransportasi. 2.4.2.10 Histologi 2.4.2.10.1 Fiksasi Jaringan Organ insang diambil kemudian direndam dalam larutan fiksatif selama 48 jam agar bentuk organ tetap seperti aslinya sehingga organ tersebut tidak akan atau sedikit mungkin mengalami perubahan dalam bangun histologinya. Larutan fiksatif yang digunakan adalah larutan Bouins yang memiliki komposisi asam pikrat, formalin dan asam asetat glacial dengan perbandingan 15:5:1.

2.4.2.10.2 Dehidrasi Jaringan

Organ direndam dalam alkohol dimulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi yaitu alkohol 70 selama 48 jam, kemudian dilanjutkan direndam berturut-turut dengan alkohol 80, 90, 95 masing-masing selama 2 jam dan 100 selama 12 jam. Setelah proses dehidrasi, organ tersebut direndam alkohol xylol selama 30 menit dan dilanjutkan dengan xylol 3 kali masing-masing 10 30 menit. Kemudian dilanjutkan direndam dalam parafin dengan titik cair 58-60 o C dalam oven yang dipanaskan pada 65-70 o C selama 45 menit.

2.4.2.10.3 Embedding Jaringan

Organ direndam kedalam parafin 3 kali dengan lama waktu masing- masing 45 menit dengan tujuan jaringan menjadi keras sehingga dapat dipotong tipis. Kemudian parafin dituang kedalam wadah cetakan sebagai dasar pembuatan blok. Potongan organ kemudian diletakkan di atas dasar untuk selanjutnya sediaan histologis dalam blok siap untuk dipotong.

2.4.2.10.4 Pemotongan Jaringan

Pemotongan organ dilakukan dengan mikrotom dengan ketebalan sayatan 4 mikrometer sebanyak 3 irisan dari setiap organ. Setelah dipotong, organ dimasukkan ke air pada suhu 40 O C sehingga pita potongan organ mengapung dan dapat ditata pada gelas objek.

2.4.2.10.5 Pewarnaan Jaringan

Preparat direndam dengan xylol sebanyak 2 kali masing-masing 2 menit, kemudian alkohol 100 sebanyak 2 kali masing-masing 2 menit, dilanjutkan dengan alkohol 95, 90, 80, 70 dan 50 masing-masing 2 menit dan dicuci dengan akuades sebanyak 2 kali. Preparat kemudian direndam dengan hematoksilin selama 3 menit, dibilas menggunakan air mengalir dan dilanjutkan dengan eosin selama 3 menit dan dicuci dengan akuades. Preparat direndam dengan alkohol 50 sebanyak 2 kali masing-masing 2 menit, dilanjutkan dengan alkohol 70, 80, 90 dan 95 masing-masing 2 menit dan alkohol 100 sebanyak 2 kali masing-masing 2 menit, kemudian dengan xylol sebanyak 3 kali masing-masing 2 menit. Preparat ditutup dengan gelas penutup yang sudah ditetesi dengan entelan, dikeringkan dalam oven pada suhu 40 o C selama 24 jam.

2.4.2.10.6 Pengamatan Mikroskopis

Preparat histopatologi diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 4x dan 10x sesuai dengan kejelasan objek. 11

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil 3.1.1 Penelitian Pendahuluan Hasil penelitian pendahuluan menyitir hasil penelitian Handayani 2012.

3.1.1.1 Kemampuan Puasa Ikan

Kemampuan puasa benih ikan nila BEST ukuran 2-3 cm yang dipelihara sebanyak 30 ekor dapat bertahan hidup dalam keadaan puasa selama 7 hari dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 100. Hasil uji dari kemampuan puasa ikan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kemampuan Puasa Ikan Nila BEST Hari ke- ∑ ikan Hidup ekor ∑ ikan Mati ekor SR 100 Suhu o C pH DO mgL Tingkah Laku Ikan 1 30 100 27,0 8,00 6,8 Berenang aktif 2 30 100 27,3 7,96 6,8 Berenang aktif 3 30 100 26,9 7,28 6.6 Berenang aktif 4 30 100 26,9 7,32 6,8 Berenang aktif 5 30 100 26,8 7,28 6.5 Berenang aktif 6 30 100 26,9 7,30 6,4 Berenang aktif 7 30 100 26,8 7,16 6,3 Berenang aktif Keterangan: dilakukan pergantian air pemeliharaan setiap hari sebanyak 20 untuk menjaga kualitas air.

3.1.1.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Benih Ikan Nila BEST

Tabel 2. Tingkat Konsumsi Oksigen Jam ke Ulangan mgO 2 rata-rata mgO 2 SD 1 2 3 4,07 3,72 3,63 3,81 0,232 1 3,73 3,52 3,31 3,52 0,210 2 3,25 2,95 2,63 2,94 0,310 3 2,72 2,95 2,37 2,68 0,292 4 2,54 2,77 2,25 2,52 0,261 5 2,22 2,64 1,86 2,24 0,390 TKO 0,052 0,078

Dokumen yang terkait

Potensi bakteri saluran pencernaan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai kandidat probiotik berbasis enzim

26 240 46

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Pemanfaatan zeolit dan karbon aktif pada sistem pengepakan tertutup ikan corydoras Corydoras aenus dengan kepadatan tinggi

0 7 71

Efektivitas Penambahan Zeolit, Karbon Aktif, dan Minyak Cengkeh dalam Transportasi Tertutup Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi.

1 3 268

Pemanfaatan Zeolit dan Karbon aktif dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi

0 11 118

Efektivitas Penambahan Zeolit 20 g/ℓ, Karbon Aktif 10 g/ℓ dan Garam 5 g/ℓ dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Gurame Osphronemus goramy Lac dengan Kepadatan Berbeda

0 3 47

Respons Fisiologi Benih Udang Galah Terhadap Penambahan Garam Yang Berbeda, Minyak Cengkeh, Zeolit Dan Karbon Aktif Pada Transportasi Tertutup

0 6 46

Efektivitas Minyak Sereh, Garam, Zeolit, Dan Karbon Aktif Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Pangasius Sp Pada Transportasi Tertutup

1 25 52

Pemanfaatan garam pada pengangkutan sistem tertutup benih ikan patin Pangasium sp berkepadatan tinggi dalam media yang mengandung zeolit dan arang aktif

0 2 98