Analisa Keuntungan Hasil .1 Penelitian Pendahuluan

23

3.1.2.6 Analisa Keuntungan

Berikut ini merupakan analisa efisiensi biaya transportasi benih ikan nila BEST satu kantong dengan kepadatan 700 ekorliter. Tabel 8. Perhitungan Pembiayaan Transportasi Benih Ikan Nila BEST Jenis Biaya Satuan Jumlah Hargasatuan Rp Harga per packing Perlakuan 4 gL Rp 8 gL Rp 12 gL Rp 20 gL Rp ikan nila BEST ukuran 2-3 cm Rpekor 700 40 28.000 28.000 28.000 28.000 oksigen murni per kantong Rpkg 3 100 300 300 300 300 plastik packing Rplembar 2 164 328 328 328 328 kain kasa Rpcm 225 1 225 225 225 225 karet Rpbuah 5 14 70 70 70 70 es batu Rpbox 13 2.000 667 667 667 667 transportasi per packing Rpkg 4 375 1.500 1.500 1.500 1.500 karbon aktif Rpgram 10 4.5 45 45 45 45 zeolit Rpgram 20 3 60 60 60 60 garam Rpgram 4, 8, 12, 20 1 4 8 12 20 Total Biaya 31.199 31.203 31.207 31.215 SR transportasi 99,57 97,43 88,07 24,64 Jumlah ikan hidup pasca transportasi 684 666 591 173 Biaya terendah yang dikeluarkan yaitu pada perlakuan 4 gL sebesar Rp. 31.199,- dengan kelangsungan hidup SR transportasi 99,57 dan tertinggi pada perlakuan 20 gL sebesar Rp. 31.215,- dengan kelangsungan hidup SR transportasi 24,64. 24 3.2 Pembahasan 3.2.1 Penelitian Pendahuluan Hasil penelitian pendahuluan yang meliputi pengukuran kemampuan ikan puasa, tingkat konsumsi oksigen TKO, dan laju ekskresi amoniak dari benih ikan nila BEST ukuran 2-3 cm dengan bobot 0,26 g, dapat dilakukan transportasi selama 24 jam Tabel 1-3. Tingkat kelangsungan hidup ikan pada hasil uji kemampuan puasa pada ikan menunjukkan selama 7 hari kegiatan puasa, benih ikan nila BEST dapat bertahan hidup 100. Kemampuan puasa benih ikan nila BEST yang mampu bertahan selama 7 hari dengan SR 100 tersebut dapat digunakan untuk transportasi dengan kebutuhan waktu selama 3 hari yaitu 2 hari pemuasaan dan 1 hari transportasi. Pemuasaan yang dilakukan selama 2 hari sebelum ditransportasikan bertujuan untuk mengosongkan saluran pencernaan ikan, sehingga metabolisme ikan menurun. Sehingga hasil tersebut dapat diketahui bahwa kematian ikan selama proses transportasi 24 jam bukan dikarenakan ikan tidak diberi pakan tetapi karena faktor lain seperti menurunnya kualitas air media. Nilai uji TKO ikan nila BEST dengan ukuran 2-3 cm dengan bobot 0,26 g sebesar 0,052 mgO 2 .g -1 .jam -1 , sehingga jumlah oksigen yang dibutuhkan selama 24 jam dengan kepadatan 700 ekorL adalah sebanyak 227 mgO 2 Lampiran 1. Jumlah konsumsi oksigen ditentukan untuk penyesuaian jumlah gas oksigen yang dimasukkan ke dalam kantong pengepakan. Oksigen yang dimasukkan ke dalam kantong pengepakan sebanyak 4-4,5 L. Apabila dilihat dari perbandingan antara oksigen yang diberikan dengan kebutuhan oksigen tiap perlakuan, oksigen yang diberikan ke dalam plastik packing cukup untuk kebutuhan oksigen ikan selama transportasi. Tingkat konsumsi oksigen suatu organisme berbeda-beda tergantung pada spesies, ukuran tubuh, aktivitas, jenis kelamin, suhu, tingkat konsumsi pakan dan konsentrasi oksigen terlarut Boyd 1990. Ikan yang memiliki bobot lebih kecil akan membutuhkan oksigen yang lebih banyak dibandingkan ikan yang memiliki bobot lebih besar. Hal ini disebabkan karena ikan yang berukuran lebih kecil lebih banyak membutuhkan energi untuk pertumbuhan, aktivitas, dan pembentukan jaringan baru. Spotte 1970 dalam Ghozali 2007 menambahkan bahwa organisme berukuran kecil memiliki laju metabolisme tubuh lebih tinggi daripada ikan yang berukuran besar.

Dokumen yang terkait

Potensi bakteri saluran pencernaan ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai kandidat probiotik berbasis enzim

26 240 46

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Pemanfaatan zeolit dan karbon aktif pada sistem pengepakan tertutup ikan corydoras Corydoras aenus dengan kepadatan tinggi

0 7 71

Efektivitas Penambahan Zeolit, Karbon Aktif, dan Minyak Cengkeh dalam Transportasi Tertutup Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi.

1 3 268

Pemanfaatan Zeolit dan Karbon aktif dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi

0 11 118

Efektivitas Penambahan Zeolit 20 g/ℓ, Karbon Aktif 10 g/ℓ dan Garam 5 g/ℓ dalam Transportasi Tertutup Benih Ikan Gurame Osphronemus goramy Lac dengan Kepadatan Berbeda

0 3 47

Respons Fisiologi Benih Udang Galah Terhadap Penambahan Garam Yang Berbeda, Minyak Cengkeh, Zeolit Dan Karbon Aktif Pada Transportasi Tertutup

0 6 46

Efektivitas Minyak Sereh, Garam, Zeolit, Dan Karbon Aktif Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Pangasius Sp Pada Transportasi Tertutup

1 25 52

Pemanfaatan garam pada pengangkutan sistem tertutup benih ikan patin Pangasium sp berkepadatan tinggi dalam media yang mengandung zeolit dan arang aktif

0 2 98