Karakteristik Citra Satelit ALOS Advanced Land Observing Satellite

Sensor Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar PALSAR mempunyai keistimewaan dapat menembus awan, sehingga informasi permukaan bumi dapat diperoleh setiap saat, baik malam maupun siang hari. Resolusi untuk high resolusion mode dan ScanSAR masing-masing 10 meter dan 100 meter. Data PALSAR ini dapat digunakan untuk pembuatan DEM Digital Elevation Model, interferometry untuk mendapatkan informasi pergeseran tanah, monitoring kehutanan, pertanian, tumpahan minyak, mineral, soil moisture, pencarian pesawat dan kapal yang hilang. ALOS dilengkapi dengan dua teknologi yang lebih maju : pertama teknologi yang mampu mengerjakan data dalam kapasitas yang sangat besar dengan kecepatan tinggi, dan kedua adalah untuk menentukan posisi satelit dan ketinggian yang lebih tepat. Karakteristik dari Satelit ALOS dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Karakteristik satelit ALOS Alat Peluncuran Roket H-IIA Tempat Peluncuran Pusat Ruang Angkasa Tanagashima Berat Satelit 4000 Kg Power 7000 W Waktu Operasional 3 sampai 5 Tahun Orbit Sun-Synchronous Sub-Recurr Orbit Periode Ulangan 46 hari sub-cycle 2 hari Tinggi Lintasan 692 km di atas equator Inclinasi 98,2 ° Sumber : JAXA, 2006 Sensor AVNIR-2 merupakan instrumen pada satelit ALOS yang dilengkapi kanal multispektral untuk pengamatan permukaan daratan dan wilayah pesisir dengan resolusi spasial lebih baik dari AVNIR-ADEOS. Sensor ini digunakan untuk tujuan pemetaan dan klasifikasi penutuppenggunaan lahan skala regional, dengan memiliki kemampuan “cross track pointing” untuk pemantauan bencana alam yang gambarannya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Pencitraan dan sensor AVNIR-2 pada ALOS Sumber : JAXA, 2006 Karakteristik sensor AVNIR-2 pada ALOS dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Karakteristik sensor AVNIR-2 satelit ALOS Kanal Observasi Kanal 1: 0,42 – 0,50 μm warna biru Kanal 2: 0,52 – 0,60 μm warna hijau Kanal 3: 0,61 – 0,69 μm warna merah Kanal 4: 0,76 – 0,89 μm infra merah dekat SN 200 MTF Kanal 1-3 : 0,25 Kanal 4 : 0,20 Resolusi 10 m Nadir Lebar cakupan 70 km Nadir Jumlah Detektor 7000 Kanal Sudut Pengambilan -44 to +44 Derajat Panjang Bit 8 Bit Sumber : JAXA, 2006

2.3. Pasang Surut

Pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya sentrifugal dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil Dronkers, 1964. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasang surut terutama di perairan semi tertutup teluk antara lain adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan Bishop, 1984. Permukaan air laut senantiasa berubah setiap saat karena gerakan pasang surut. Periode selama permukaan air laut naik disebut air pasang floo tide, sedangkan kedudukan pada waktu permukaan air laut menurun akibat gaya pasang surut disebut air surut ebb tide dan kedudukan rendah dan air tinggi disebut tunggang tidal range yang besarnya tergantung pada tempat dan karakteristik daerah setempat Gross, 1993.

2.4. Pengertian Perairan Laut Dangkal

Menurut Nyabakken 1992 laut dangkal yaitu wilayah perairan dekat dan berbatasan dengan daratan berada pada zone neritik pelagik. Perairan ini berada di pinggiran daratan utama, lautan sangat dangkal menutupi bawah air benua yang disebut paparan benua yang mencakup 7-8 seluruh luas lautan, mempunyai kemiringan sangat landai dari pantai samapai kedalaman 200 m. Sistem penginderaan jauh pasif hanya mampu mengestimasi kedalaman perairan dangkal kurang lebih sampai kedalaman 30 m Lyzenga 1978. Pada beberapa tempat bahkan kurang dari 30 m, seperti Perairan Great Barrier Reef hanya mampu mengestimasi kedalaman sampai dengan 11 meter. Stumpt et al. 2003 mampu mengestimasi kedalaman pada perairan yang sedikit keruh sampai dengan kedalaman 25 meter. Kondisi perairan yang bermacam-macam mengakibatkan dasar laut dangkal terdapat ekosistem yang berbeda dengan perairan dalam. Ekosistem yang menonjol keberadaanya adalah terumbu karang, lamun dan pasir.