Transformasi citra Klasifikasi citra

menentukan kanal citra yang paling baik untuk digunakan pada proses pemetaan batimetri. Nilai digital digital numberDN ke tiga kanal citra ALOS AVNIR-2 hasil olahan citra dengan kisaran panjang gelombang sinar tampak kanal biru, hijau dan merah dianalisis relasinya terhadap nilai pantulan radiasi nilai reflektansi dari citra hasil transformasi. Agar dapat mengetahui kekuatan relasi dari kedua variabel tersebut, maka dilakukan uji regresi linier terhadap persamaan regresi linier yang diperoleh dari data hasil olahan ketiga kanal citra. Hasil uji regresi linier ini akan diperoleh nilai koefisien korelasi linier r dan determinansi R 2 dari persamaan-persamaan regresi tersebut.

3.7. Analisis Hasil

Penggunaan analisa regresi bertujuan untuk menentukan besarnya hubungan antara data kedalaman dan nilai digital pada masing-masing band. Analisa regresi untuk variabel bebas x yaitu nilai digital pada masing-masing band dan variabel terikat y. Hasil dari uji regresi linier ini akan diperoleh nilai koefisien korelasi linier r dan determinansi R 2 . Persamaan-persamaan regresi tersebut yaitu sebagai berikut Walpole 1997 : ……..................................................................... 3 .................................................... 4 Keterangan : JK r : Jumlah kuadrat regresi JK t : Jumlah kuadrat total r : koefisien korelasi x : nilai digital masing-masing band         n i i n i i Y Y Y Y R 1 2 1 2 t r 2 ˆ JK JK n : jumlah data y : nilai kedalaman pemeruman Koefisien korelasi linier ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara kedua variabel dalam persamaan regresi linier yang dianalisis Walpole, 1997. Rentang nilai koefisien korelasi linier ini adalah -1 hingga 1-1 ≤ r ≤ 1. Koefisien korelasi dapat dikatakan memiliki hubungan linier yang baik bila mendekati -1 atau 1. Koefisien determinasi menyatakan proporsi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Walpole, 1997. Nilai besaran koefisien determinasi merupakan hasil kuadrat dari koefisien korelasi, sehingga nilai koefisien ini selalu bernilai positif antara nol dan satu 0 ≤R 2 ≤1. Nilai koefisien determinasi akan lebih baik apabila nilai tersebut semakin mendekati 1, yang menyatakan bahwa sekitar 100 nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi varibel dependen. Dari hasil uji koefisien determinasi ini dapat diketahui persamaan regresi yang baik untuk mengestimasi kedalaman perairan laut dangkal pada daerah kajian.

3.8. Pemetaan Batimetri

Pengukuran kedalaman in situ menggunakan GPS Sounder. Pada saat pengukuran dapat terjadi suatu kesalahan yang dapat diindikasikan dari presisi dan akurasinya. Presisi mengacu dari ulangan bacaan alat tersebut, sedangkan akurasi mengacu pada pendekatan pengukuran terhadap angka sebenarnya Chapra dab Canale dalam Siregar et al., 2008. Hubungan antara nilai aproksimasi dan nilai sebenarnya dirumuskan sebagai berikut: Nilai sebenarnya = nilai pendekatan + kesalahan ............................................ 5