4
2.2  Rancangan Percobaan
Penelitian  ini  terdiri  atas  lima  perlakuan  dan  tiga  ulangan  pada  masing- masing perlakuan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak empat kali dalam sehari
yaitu  pukul  08.00,  11.00,  14.00,  dan  17.00  WIB.  Penambahan  probiotik  pada pakan dilakukan satu kali dalam sehari pukul 11.00 selama 30 hari. Jumlah pakan
yang  diberikan  didasarkan  pada  FR  yaitu  sebesar  15  lalu  menurun  hingga  7 ww.  Pengelolaan  kualitas  air  pada  akuarium  pemeliharaan  dilakukan  dengan
penyiponan setiap hari dan pergantian air sebanyak 50 setiap 3 hari. Parameter yang  diamati  setelah  perlakuan  adalah  sintasan,  laju  pertumbuhan  harian,  rasio
konversi  pakan,  total  hemosit,  diferensial  hemosit,  total  bakteri  dan  bakteri probiotik Bacillus NP5, kualitas air, sedangkan setelah uji tantang adalah sintasan,
gejala klinis, total hemosit, diferensial hemosit, total bakteri dan bakteri probiotik Bacillus NP5, dan kualitas air. Rancangan percobaan ditampilkan pada Tabel 1.
2.3  Prosedur Analisis Data 2.3.1  Sintasan
Sintasan  udang  dihitung  pada  akhir  perlakuan  probiotik  dan  akhir  uji tantang IMNV dengan menggunakan rumus Effendi 2004:
o 100
Keterangan: SR
= Sintasan Nt
= Jumlah udang pada akhir perlakuan ekor No
= Jumlah udang pada awal perlakuan ekor Tabel 1  Rancangan  percobaan  pemberian  probiotik  Bacillus  NP5  dengan
dosis berbeda melalui pakan pada udang vaname dan diinfeksi IMNV
Perlakuan Keterangan
KN :
Pemberian  pakan  tanpa  penambahan  probiotik  ditambahkan  putih telur 2 dan diinjeksi dengan larutan fisiologis  100 µL.ekor
-1
Tang et al. 2005 kontrol negatif.
KP :
Pemberian  pakan  tanpa  penambahan  probiotik  ditambahkan  putih telur 2 dan diinjeksi dengan IMNV  100 µL.ekor
-1
kontrol positif. A
: Pemberian  pakan  dengan  penambahan  probiotik  sebanyak  1  dosis
10
4
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
. B
: Pemberian  pakan  dengan  penambahan  probiotik  sebanyak  1  dosis
10
6
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
. C
: Pemberian  pakan  dengan  penambahan  probiotik  sebanyak  1  dosis
10
8
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
.
5
2.3.2  Laju Pertumbuhan Harian
Laju  pertumbuhan  harian  bobot  udang  dihitung  pada  akhir  perlakuan probiotik dengan menggunakan rumus Zonneveld et al. 1991:
[√ o
1]   100
Keterangan: = Laju pertumbuhan bobot harian
Wt = Bobot rata-rata udang pada akhir perlakuan g
Wo = Bobot rata-udang pada awal perlakuan g
t = Periode pemeliharaan hari
2.3.3  Rasio Konversi pakan
Rasio konversi pakan Feed Convertion Ratio [FCR] udang dihitung pada akhir perlakuan probiotik dengan menggunakan rumus Zonneveld et al. 1991:
m  o Keterangan:
FCR  = Rasio konversi pakan F
= Jumlah pakan g Bt
= Biomassa udang pada saat akhir pemeliharaan g Bm
= Biomassa udang yang mati saat perlakuan g Bo
= Biomassa udang pada saat awal pemeliharaan g
2.3.4  Total Hemosit
Penghitungan  total  hemosit  Total  Haemocyte  Count  [THC]  mengacu pada metode Martin dan Graves 1985. Hemolim diambil sebanyak 0,1 mL dari
pangkal  kaki  jalan ke empat dengan  spuit  yang  telah berisi  0,1 mL antikoagulan trisodium  citrate  8,82  g;  sodium  chloride  19,89  g;  ethylen  diamine  tetra-acetic
acid 3,72 g; dan akuades 1.000 mL. Selanjutnya campuran tersebut dihomogenasi dengan  cara  spuit  digoyangkan  membentuk  angka  delapan.  Tetesan  pertama
dibuang,  tetesan  selanjutnya  diteteskan  pada  hemasitometer.  Total  hemosit didapatkan  dengan  menghitung  jumlah  sel  hemosit  per  mL  pada  seluruh  bidang
pandang hemasitometer di mikroskop pada perbesaran 400 kali.
H  s l.mL
1
o al   mosi 1
1 1 0,1 m
3
2 10
3
mL
2.3.5  Diferensial Hemosit
Diferensial  hemosit  Differensial  Haemocyte  [DH]  dihitung  berdasarkan metode  yang  dilakukan  Martin  dan  Graves  1985.  Gelas  objek  direndam  dalam
metanol selama 5-10 menit dan dikeringudarakan. Hemolim diteteskan pada gelas objek  dan  dibuat  preparat  ulas  lalu  dikeringudarakan.  Preparat  difiksasi  dengan
metanol  selama  5-10  menit  lalu  dikeringudarakan  kembali.  Preparat  direndam dalam  larutan  giemsa  selama  15-20  menit,  kemudian  dicuci  air  mengalir  dan
dibiarkan  kering.  Ulasan  hemolim  diamati  dengan  mikroskop  pada  pembesaran