3 berseri sesuai dosis percobaan Lampiran 2. Suspensi bakteri probiotik Bacillus
NP5 di dalam tabung mikro ke-1; kepadatan 10
8
cfu.mL
-1
dipipet sebanyak 100 µL lalu dicampur ke dalam tabung mikro lain tabung mikro ke-2 yang berisi 900
µL larutan fisiologis dan dihomogenisasi dengan vortex kepadatan yang dicapai pada tahap ini yaitu 10
7
cfu.mL
-1
. Selanjutnya, suspensi bakteri probiotik Bacillus NP5 di dalam tabung mikro ke-2 dipipet sebanyak 100 µL dan dicampur ke dalam
tabung mikro ke-3 yang telah diisi larutan fisiologis 900 µL kepadatan yang dicapai pada tahap ini yaitu 10
6
cfu.mL
-1
. Langkah yang sama tersebut terus dilakukan hingga mendapat kepadatan bakteri 10
4
cfu.mL
-1
. Tabung mikro dengan kepadatan 10
8
cfu.mL
-1
, 10
6
cfu.mL
-1
, dan 10
4
cfu.mL
-1
diambil untuk dilakukan ke tahap persiapan pakan uji.
2.1.3 Persiapan Pakan Uji
Pakan yang digunakan adalah pakan komersial dengan kadar protein 35. Proses persiapan pakan uji meliputi pencampuran bakteri probiotik Bacillus NP5,
putih telur, dan pakan. Dosis probiotik yang digunakan sebanyak 1 vw dari bobot pakan yang diberikan dan dosis putih telur yang digunakan sebanyak 2
vw dari bobot pakan sebagai perekat Wang 2007. Pakan ditimbang sesuai biomassa udang dan FR Feeding Rate; SNI 01-7246-2006 tiap akuarium.
Suspensi bakteri tiap perlakuan dicampur dengan putih telur sebelum dicampur ke pakan. Setelah itu, campuran probiotik dan putih telur disebarkan ke pakan dan
diaduk rata. Sebelum diberikan ke udang, pakan dikeringudarakan selama 5-10 menit pada suhu 24-25
o
C.
2.1.4 Persiapan Hewan Uji
Udang vaname diperoleh dari PT Suri Tani Pemuka Carita, Pandeglang, Banten. Sebelum digunakan, udang vaname stadia PL13 dipelihara untuk adaptasi
selama 30 hari dalam bak plastik berukuran 2 m x 1 m x 0,6 m. Selama adaptasi, udang diberi pakan komersial dengan kandungan protein 40 setiap pukul 08.00,
11.00, 14.00, dan 17.00 WIB yang jumlahnya disesuaikan dengan FR. Setelah 30 hari pemeliharaan, udang vaname dengan rerata bobot 2,41±0,07 g dipindahkan
ke akuarium uji sebanyak 10 ekor tiap wadah.
2.1.5 Persiapan Infeksi IMNV
Uji tantang yang dilakukan dalam penelitian ini adalah infeksi IMNV melalui metode injeksi. Udang vaname positif IMNV didapat dari Laboratorium
Kesehatan Organisme Akuatik. Pembuatan ekstrak IMNV berdasarkan prosedur yang dilakukan Escobedo et al. 2006. Prosedur pembuatan ekstrak IMNV yaitu
daging udang positif IMNV dicacah tanpa hepatopankreas, usus, dan karapas dan kemudian dihomogenkan dalam larutan fisiologis 1:10 wv. Setelah itu
disentrifugasi dengan kecepatan 6.500 rpm pada suhu 4
o
C selama 20 menit. Supernatan diambil dan dimasukkan dalam tabung mikro baru, kemudian
disentrifugasi dengan kecepatan 13.000 rpm 4
o
C selama 20 menit. Selanjutnya supernatan diambil dan disaring dengan syringe filter
0,45 μm. Hasil penyaringan itu merupakan stok ekstrak IMNV dan disimpan pada suhu -70
o
C sampai akan digunakan. Udang diinjeksi dengan IMNV pada bagian punggung
antara segmen 3 dan 4 sebanyak 100 μL Tang et al. 2005. Pengamatan sintasan
dan gejala klinis dilakukan selama 14 hari setelah udang diinfeksi.
4
2.2 Rancangan Percobaan
Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan pada masing- masing perlakuan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak empat kali dalam sehari
yaitu pukul 08.00, 11.00, 14.00, dan 17.00 WIB. Penambahan probiotik pada pakan dilakukan satu kali dalam sehari pukul 11.00 selama 30 hari. Jumlah pakan
yang diberikan didasarkan pada FR yaitu sebesar 15 lalu menurun hingga 7 ww. Pengelolaan kualitas air pada akuarium pemeliharaan dilakukan dengan
penyiponan setiap hari dan pergantian air sebanyak 50 setiap 3 hari. Parameter yang diamati setelah perlakuan adalah sintasan, laju pertumbuhan harian, rasio
konversi pakan, total hemosit, diferensial hemosit, total bakteri dan bakteri probiotik Bacillus NP5, kualitas air, sedangkan setelah uji tantang adalah sintasan,
gejala klinis, total hemosit, diferensial hemosit, total bakteri dan bakteri probiotik Bacillus NP5, dan kualitas air. Rancangan percobaan ditampilkan pada Tabel 1.
2.3 Prosedur Analisis Data 2.3.1 Sintasan
Sintasan udang dihitung pada akhir perlakuan probiotik dan akhir uji tantang IMNV dengan menggunakan rumus Effendi 2004:
o 100
Keterangan: SR
= Sintasan Nt
= Jumlah udang pada akhir perlakuan ekor No
= Jumlah udang pada awal perlakuan ekor Tabel 1 Rancangan percobaan pemberian probiotik Bacillus NP5 dengan
dosis berbeda melalui pakan pada udang vaname dan diinfeksi IMNV
Perlakuan Keterangan
KN :
Pemberian pakan tanpa penambahan probiotik ditambahkan putih telur 2 dan diinjeksi dengan larutan fisiologis 100 µL.ekor
-1
Tang et al. 2005 kontrol negatif.
KP :
Pemberian pakan tanpa penambahan probiotik ditambahkan putih telur 2 dan diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
kontrol positif. A
: Pemberian pakan dengan penambahan probiotik sebanyak 1 dosis
10
4
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
. B
: Pemberian pakan dengan penambahan probiotik sebanyak 1 dosis
10
6
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
. C
: Pemberian pakan dengan penambahan probiotik sebanyak 1 dosis
10
8
CFU.mL
-1
dan ditambahkan putih telur 2 lalu diinjeksi dengan IMNV 100 µL.ekor
-1
.