11
a b
Keterangan: Huruf yang berbeda dalam grafik menunjukkan hasil berbeda nyata P0,05
K kontrol, KN kontrol negatif, KP kontrol positif, A probiotik 10
4
CFU.mL
-1
, B probiotik 10
6
CFU.mL
-1
, C probiotik 10
8
CFU.mL
-1
Gambar 8 Total bakteri probiotik Bacillus NP5 di dalam usus udang vaname pada akhir perlakuan probiotik a; Total bakteri probiotik Bacillus
NP5 di dalam usus udang vaname pada akhir uji tantang dengan IMNV b.
3.1.7 Gejala Klinis
Pengamatan gejala klinis dilakukan setelah udang vaname diinfeksi dengan IMNV. Gejala klinis dapat dilihat pada Gambar 9. Udang vaname pada
Gambar 9a merupakan udang sehat yang memiliki ciri warna tubuh kuning transparan. Setelah diuji tantang dengan IMNV menggunakan metode injeksi,
maka 3-5 hari kemudian timbul gejala klinis infeksi IMNV pertama Gambar 9b berupa jaringan otot mati nekrosis yang berwarna putih di lokasi penyuntikan
antara ruas abdomen ke-3 dan ke-4. Selanjutnya infeksi meluas ke bagian ekor Gambar 9c yang ditandai semakin luas nekrosis jaringan otot dan berubah warna
menjadi kemerahan pada uropod. Infeksi terus meluas sampai ke bagian kepala hingga akhirnya udang mati Gambar 9d.
a b
0.00 2.27
3.43 4.07
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
K A
B C
T ot
al B
aci ll
us N
P 5
x 10
3
C F
U .g
-1
0.00 0.00 1.17
1.93 2.60
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
KN KP
A B
C
T ot
al B
aci ll
us N
P 5
x 10
3
C F
U .g
-1
a b
c d
a a
b c
d
12
c d
Gambar 9 Gejala klinis udang vaname setelah diinfeksi IMNV: Udang normal a; Nekrosis pada ruas tubuh yang diinjeksi b; Nekrosis pada ruas
tubuh bagian belakang c; Nekrosis pada seluruh tubuh d.
3.1.8 Kualitas Air
Pengamatan kualitas air dilakukan di awal dan akhir perlakuan probiotik. Hasil pengukuran kualitas air ditampilkan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Kisaran kualitas air saat perlakuan probiotik pada pemeliharan udang vaname.
Kualitas air selama pemeliharaan udang vaname berada dalam kisaran optimal sesuai dengan SNI 2006 sehingga hasil penelitian yang didapat bukan
diakibatkan oleh kualitas air.
3.2 Pembahasan
Sintasan merupakan ukuran keberhasilan hidup suatu populasi untuk jangka waktu tertentu setelah dilakukan diagnosis atau percobaan Merrill 2013.
Berdasarkan hasil yang diperoleh Gambar 1a, penambahan bakteri probiotik Bacillus NP5 melalui pakan pada pemeliharaan udang vaname selama 30 hari
menunjukkan sintasan yang tidak berbeda nyata P0,05 pada semua perlakuan dengan nilai 100. Hal ini diduga karena prosedur pemberian pakan yang baik
dan cukup serta kualitas air selama pemeliharaan Tabel 2 sesuai dengan kebutuhan hidup udang vaname. Namun, setelah diinfeksi IMNV melalui injeksi
dan dilakukan pengamatan selama 14 hari, sintasan udang vaname yang diberi probiotik menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kontrol Gambar 1b.
Penambahan bakteri probiotik Bacillus NP5 dengan dosis 10
8
CFU.mL
-1
melalui pakan menunjukkan sintasan terbaik yaitu 76,67 dan mampu meningkatkan
sintasan udang vaname sebesar 91,68 dibandingkan KP. Hal yang sama
Perlakuan Parameter kualitas air
Suhu
o
C DO
ppm pH
Salinitas g.L
-1
TAN mg.L
-1
K 28,5-29
5,0-6,31 8,0-8,1
29,0-30 0,4-0,5
A 28,5-29
5,5-6,28 7,9-8,1
29,0-30 0,3-0,5
B 28,5-29
5,8-6,30 8,0-8,1
29,1-30 0,3-0,4
C 28,4-29
5,9-6,29 7,6-7,9
28,9-30 0,3-0,5
SNI 2006 28,5-31,5
3,5 7,5-8,5
15-35 1