12
c d
Gambar 9 Gejala klinis udang vaname setelah diinfeksi IMNV: Udang normal a; Nekrosis pada ruas tubuh yang diinjeksi b; Nekrosis pada ruas
tubuh bagian belakang c; Nekrosis pada seluruh tubuh d.
3.1.8 Kualitas Air
Pengamatan kualitas air dilakukan di awal dan akhir perlakuan probiotik. Hasil pengukuran kualitas air ditampilkan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Kisaran kualitas air saat perlakuan probiotik pada pemeliharan udang vaname.
Kualitas air selama pemeliharaan udang vaname berada dalam kisaran optimal sesuai dengan SNI 2006 sehingga hasil penelitian yang didapat bukan
diakibatkan oleh kualitas air.
3.2 Pembahasan
Sintasan merupakan ukuran keberhasilan hidup suatu populasi untuk jangka waktu tertentu setelah dilakukan diagnosis atau percobaan Merrill 2013.
Berdasarkan hasil yang diperoleh Gambar 1a, penambahan bakteri probiotik Bacillus NP5 melalui pakan pada pemeliharaan udang vaname selama 30 hari
menunjukkan sintasan yang tidak berbeda nyata P0,05 pada semua perlakuan dengan nilai 100. Hal ini diduga karena prosedur pemberian pakan yang baik
dan cukup serta kualitas air selama pemeliharaan Tabel 2 sesuai dengan kebutuhan hidup udang vaname. Namun, setelah diinfeksi IMNV melalui injeksi
dan dilakukan pengamatan selama 14 hari, sintasan udang vaname yang diberi probiotik menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kontrol Gambar 1b.
Penambahan bakteri probiotik Bacillus NP5 dengan dosis 10
8
CFU.mL
-1
melalui pakan menunjukkan sintasan terbaik yaitu 76,67 dan mampu meningkatkan
sintasan udang vaname sebesar 91,68 dibandingkan KP. Hal yang sama
Perlakuan Parameter kualitas air
Suhu
o
C DO
ppm pH
Salinitas g.L
-1
TAN mg.L
-1
K 28,5-29
5,0-6,31 8,0-8,1
29,0-30 0,4-0,5
A 28,5-29
5,5-6,28 7,9-8,1
29,0-30 0,3-0,5
B 28,5-29
5,8-6,30 8,0-8,1
29,1-30 0,3-0,4
C 28,4-29
5,9-6,29 7,6-7,9
28,9-30 0,3-0,5
SNI 2006 28,5-31,5
3,5 7,5-8,5
15-35 1