41
f. Remaja Putri Metropolitan dalam Iklan Majalah GADIS
Remaja putri di kota-kota besar atau biasa disebut dengan remaja putri metropolitan selalu punya cara untuk tampil beda, meski tidak selalu orisinil
karena banyak mengadopsi gaya selebritis idolanya masing-masing yang mereka lihat di majalah dan televisi, dengan demikian remaja putri metropolitan selalu
berusaha untuk memperbaharui penampilannya sesuai dengan trend yang sedang berlaku.
Yang disebut penampilan bukan saja apa yang melekat di tubuh semata, melainkan juga bagaimana keseluruhan potensi dalam diri memungkinkan mereka
untuk menampilkan citra diri. Dan pesan verbal dan non verbal yang disampaikan media massa dianggap sebagai salah satu hal penting yang akan memberikan ciri
khusus pada remaja putri metropolitan. Cara berpakaian dan pilihan warna dalam berbusana ataupun dalam hal
apa saja yang berkaitan dengan identitaasnya sebagai remaja adalah salah satu dari usaha remaja putri metropolitan untuk membentuk citra tertentu melalui
penampilannya. Majalah turut mengkonstruksi gaya hidup remaja putri metropolitan dengan
munculnya majalah khusus remaja putri. Kita bisa menelusurinya dari bagaimana remaja putri metropolitan dicitrakan oleh majalah, kemudian bagaimana citra itu
merambah ke kehidupan sehari-hari. Seperti yang ditulis oleh Diane Smyth, dalamjurnalnya yang berjudul meet the creatives :
42 Advertising is a team effort, but there are some true creative
visionaries behind the many of the most innovative, trend-setting campaigns
.
13
Majalah GADIS menggambarkan citra remaja putri metropolitan sesuai dengan fenomena yang terjadi. Bersama media yang ada masyarakat global mulai
mencerna kehidupan remaja metropolitan yang ada di masyarakat. Informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat modern saat ini
tanpa kecuali. Teknologi informasi yang semakin modern membawa konsekuensi kebutuhan informasi tersebut kedalam relasi-relasi sosial dalam masyarakat
dengan menghilangkan batas-batas sosial budaya juga sangat berperan aktif dalam menghilangkan fungsi ruang dan waktu.
Kecepatan informasi untuk menjangkau penerima informasi tersebut terbawa oleh berbagai macam medium informasi yang sudah menjadi kebutuhan
masyarakat modern, karena melalui berbagai media massa tersebut itulah nilai- nilai sosial dan budaya tersosialisasikan yang didalamnya terdapat tanda-tanda
dan simbol-simbol. Citra remaja putri metropolitan kini sangat mudah terpengaruh dengan
trend. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka mencari informasi tersebut di media massa seperti majalah dan televisi. Dengan adanya gambaran seperti ini di
kota-kota metropolitan seperti pada umumnya, dikarenakan masuknya budaya luar
13
Diane Smyth . MEET THE CREATIVES. The British Journal of Photography. London: May
2010. Vol. 157, Iss. 7776; pg. 30, 10 pgs
43 ke Indonesia. Hal-hal yang dilakukan oleh selebritis luar negeri dan kebiasaan-
kebiasaan mereka yang diliput oleh media massa dan disebar luaskan sehingga masuk ke Indonesia.
Media massa dan industri menciptakan kebutuhan remaja putri demi kepentingan pasar, yang disuarakan sebagai cara bagi remaja putri untuk keluar
dari identitas yang diinginkan oleh orang tua. Akhirnya budaya remaja putri sangat identik dengan penampilan sebagai representasi identitas. Tentunya remaja
putri di kota-kota besar adalah kelompok yang memiliki akses paling terbuka ke sumber informasi yang dibutuhkan. Mereka memungut informasi dari mana saja,
dari televisi, majalah, radio, bahkan sobekan poster di pinggir jalan. Mereka punya kesempatan untuk memanfaatkan waktu luang di pusat perbelanjaan,
tempat hiburan, dan ruang-ruang publik yang memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi dan pertukaran informasi.
Remaja putri di kota-kota besar atau biasa disebut dengan remaja putri metropolitan selalu punya cara untuk tampil beda, meski tidak selalu orisinil
karena banyak mengadopsi gaya selebritis idolanya masing-masing yang mereka lihat di majalah dan televisi, dengan demikian remaja perempuan metropolitan
selalu berusaha untuk memperbaharui penampilannya sesuai dengan trend yang sedang berlaku. Yang disebut penampilan bukan saja apa yang melekat di tubuh
semata, melainkan juga bagaimana keseluruhan potensi dalam diri memungkinkan mereka untuk menampilkan citra diri.
Pesan verbal dan non verbal yang disampaikan media massa dianggap sebagai salah satu hal penting yang akan memberikan ciri khusus pada remaja
44 putri metropolitan. Cara berpakaian dan pilihan warna dalam berbusana ataupun
dalam hal apa saja yang berkaitan dengan identitaasnya sebagai remaja adalah salah satu dari usaha remaja putri metropolitan untuk membentuk citra tertentu
melalui penampilannya. Penempatan remaja putri dalam media massa saat ini merupakan bagian
dari hal yang penting, karena dunia remaja adalah dunia yang menarik untuk terus kita ketahui dan kita simak. Media massa hanya mempengaruhi serta menyibak
gaya dan pola remaja saat ini. pemenuhan kebutuhan informasi dari remaja putri yang membuat banyak media massa selalu berusaha memenuhi kebutuhannya
tersebut. Penggambaran yang terdapat di sebuah media massa menimbulkan rasa
tertarik khalayak untuk mengetahui lebih jauh tentang dunia remaja tersebut. Bagaimana media massa menampilkan sebuah gambar, warna, lambang, dan
tanda-tanda yang ada sebagai konstruksi realita yang ada. Dan kebudayaan yang masuk ditiru oleh kaum metropolis khususnya
para remaja putri metropolitan. Mereka umumnya berasal dari kalangan menengah-keatas dan termasuk kategori A dalam strata sosial ekonomi.Pergeseran
nilai dan budaya itu terjadi karena sikap dari respon remaja metropolitan yang menerima pengaruh dari luar dan mereka merasa pas atau cocok dengan
kehidupan remaja metropolitan.
45
g. Semiotika Komunikasi