Remaja Putri Metropolitan dan Konsumerisme

37 Untuk itu, di zaman yang serba modern ini orang tua yang mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan, teman-teman, dan gaya hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus berhati -hati dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya dari luar secara baik dan tepat.

e. Remaja Putri Metropolitan dan Konsumerisme

Kota-kota seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya merupakan pusat kompleksitas budaya selain merupakan tempat bekerja dan tempat tinggal juga merupakan kota-kota yang menarik untuk mengamati kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, khususnya di lingkungan para remaja. Kategori kelompok remaja dimulai umur 17 – 22 tahun, artinya mereka yang duduk di tingkat sekolah menengah, atas sampai perguruan tinggi dan hidup di kota-kota besar kelas metropolis. Gejala yang paling umum adalah kecendrungan untuk berorganisasi yang pada umumnya bertujuan membuat acara- acara yang bergaya arti-nya yang diutamakan adalah dari sudut modenya yang sedang trend dan branded atau mahalnya harga benda itu. Gaya hidup mode elit untuk kelompok ini, bertujuan bikin pemisahan adalah sekedar istilah sosial tapi orang lazim kaitkan dengan aspek ekonomi. Pengaktifan atribut tersebut, dapat dilihat sebagai simbol kedudukan yaitu bagai- mana individu atau golongan lain menilai anggota kelompok ini. Selain itu pengaktifan simbol ini juga menjadi simbol komunikasi yaitu individu atau golongan lain dapat memberi arti kepada kelompok ini, misalnya kemampuan memiliki benda bermerek mahal. Perwujudan ke dua atribut tersebut 38 yang dianggap sebagai atribut ke-elitan ini memperlihatkan bagaimana keduanya mempengaruhi dalam mempertahankan status ke-elitan suatu kelompok. Pada zaman sekarang remaja atau dewasa akan memelihara kuku panjang supaya orang tahu bahwa ia seorang selebriti, artist, model atau ibu rumah tangga yang tidak perlu bekerja berat secara fisik. Para remaja juga sering bergaya didepan umum untuk menunjukan kelas sosialnya, artinya yang diutama- kan adalah dari sudut gaya penampilan yang sedang trend dan berbaju branded atau mahalnya harga benda itu. Sebagian remaja yang berasal dari golongan masyarakat kelas menengah dan atas biasanya berhasil menempati di sekolah-sekolah yang berpredikat baik dengan predikat ungul juga ada kecendrungan untuk membawa mobil pribadi ke sekolah. Pengaktifan atribut-atribut yang dianggap sebagai simbol ke-elitan yang dapat mempertahankan status ke-elitan seseorang terjadi dalam kelompok. Hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bagaimana suatu atribut menjadi bukti utama untuk menunjukkan status seseorang. Banyak lagi masalah lain yang erat kaitannya dengan konsumerisme remaja di kota-kota kelas metropolitan. Seperti membeli accessory atau sabun mandi harus ke Mall atau Plaza mewah yang memang sudah berjubel di kota-kota besar. Disini konsumerisme bukan hanya berlaku pada remaja, dapat diartikan sebagai kecendrungan yang kuat dalam pemakaian barang-barang atau keinginan kuat dalam pembelajaan atau pembelian di kalangan remaja, terutama remaja sekolah tingkat menengah dan atas. Hal ini erat sekali dengan kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat bersangkutan yang 39 sebenarnya merupa-kan hasil dari proses kehidupan manusia dalam memenuhi ke- butuhan jasmani, sosial dan kejiwaan. Untuk memenuhi semua ini manusia menggunakan kebudayaannya, yang merupakan sistem pengetahuan sebagai alat untuk memahami dan menginterpretasikan gejala, peristiwa atau benda-benda disekitarnya sehingga menjadi kerangka atau landasan untuk mewujudkan tingkah lakunya dan identitas dirinya. singkatnya ia membeli Sense of Respect. Remaja mewujudkan tingkah lakunya berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sosial baik dari keluarga, teman-teman atau masyarakat dan pendidikan formal. Pengetahuan itu terseleksi dan merupakan serangkaian petunjuk yang digunakannya untuk menilai, mengidentifikasi dirinya, dan membuat strategi untuk menghadapi lingkungan serta masalah-masalah yang dihadapinya. Pengaruh adanya fasilitas kota yang lengkap gemerlap dengan segala kemewahannya seperti: tempat-tempat hiburan, mall-mall, dan plaza yang menawarkan benda-benda hasil teknologi mutakhir, pameran gaya hidup barat atau gaya konsumsi barat, dan berbagai kegiatan ekonomi tingkat atas yang didapatkan melalui iklan di media massa seperti majalah, radio, dan televisi. Pengamatan dan pengalaman melahirkan pengetahuan dalam mewujudkan atau mendorong terwujudnya kecendrungan tingkah laku konsumtif yang kuat yang dapat pula kita katakan sebagai kebudayaan belanja. Hal ini menjadi masalah sosial sebab dapat dikatakan sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat 40 sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai oleh karena itu dirasakan bahwa kondisi ini perlu diatasi atau diperbaiki. Berapa besar pengaruh majalah-majalah remaja dan film yang beredar merangsang pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan yang terus meningkat seperti busana model terkini, dan lain sesuai orientasinya ke dunia barat. Hal ini dapat dilihat dari minat itu sendiri yang mungkin erat kaitannya dengan masalah prestise atau gengsi pada suasana atribut-atribut keelitannya yakni benda bermerek mahal dan ditambah kemampuan berbahasa asing. Pengaruh dari semua pola hidup ber-hura-hura jelas akan dibawa pula sampai ke luar lingkungannya, sehingga akibatnya sebagian kecil remaja ini akan mem- pengaruhi kelompok remaja-remaja lainnya. Hal-hal itu mengilhami keinginan serta dorongan untuk meniru sesama remaja dan mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat kelompok lain yang bukan berasal dari tingkat yang sama dan itu akan melahirkan masalah-masalah baru. Ada hal lain yang paling tidak menunjang terbentuknya kelompok- kelompok ini yaitu adanya penilaian sosial tertentu akan status. Ada sekelompok atau segolongan orang yang menilai bahwa seseorang akan dianggap elite apabila memiliki atribut-atribut tertentu yang merupakan atribut keelitan. Dikota besar, sekolah bukan lagi sebagai sarana pendidikan melainkan jadi tempat pamer gaya-hidup dan benda yang dalam hal ini ada kaitannya sebagai syarat untuk mendapatkan tempat yang layak atau kehormatan di kota-kota metropolitan. 41

f. Remaja Putri Metropolitan dalam Iklan Majalah GADIS