DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HASIL DAN PEMBAHASAN

27 Menurut Falkenmark and Rockström 2004, perbandingan ideal antara limpasan dan pengisian air tanah terhadap CH lebih adalah 50 : 50. Dengan demikian, komposisi luas pemukiman 40 di Sub DAS Cikeas sudah dianggap ideal, karena persentase limpasan dan pengisian air tanah berpotongan pada titik 40 seperti dilihat pada Gambar 14. Secara umum dapat dilihat bahwa kapasitas simpan air pada suatu wilayah akan berpengaruh pada nilai curah hujan lebih. Perubahan kapasitas simpan air terjadi pada setiap perubahan penutupan lahan dari tahun 2003 hingga tahun 2008. Pada wilayah Sub DAS Cikeas terjadi penurunan kapasitas simpan air, peningkatan curah hujan lebih, dan peningkatan limpasan. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan persentase luas hutan dan bertambahnya alih fungsi lahan menjadi pemukiman.

4.4 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Daya dukung lingkungan berbasis neraca air suatu wilayah dapat diketahui dengan menghitung kapasitas ketersediaan air pada wilayah tersebut, yang besarnya sangat tergantung pada kemampuan menjaga dan mempertahankan dinamika siklus hidrologi pada daerah hulu Daerah Aliran Sungai. Ketersediaan air hujan di Sub DAS Cikeas diperoleh dengan cara membandingkan nilai toal CH andalan dalam satu tahun dengan kebutuhan air pada wilayah tersebut dalam satu tahun water footprint. Ketersediaan air yang dinyatakan sebagai CH andalan dihitung dengan peluang kejadian hujan ≥ 50 Prastowo, 2010. CH andalan yang digunakan adalah 80 dengan besaran nilai 1909.2 mm tahun. Data curah hujan yang ada diambil dari stasiun Citeko yang ada di bagian hulu Sungai Cikeas. Data curah hujan bulanan dengan CH andalan 80 pada stasiun tersebut dapat dilihat Lampiran 1. Untuk memperoleh besaran nilai ketersediaan air, Nilai CH andalan total dalam satu tahun dikalikan dengan total luasan sehingga diperoleh nilai ketersediaan air dalam satuan meter kubik tahun. Aliran Sungai Cikeas melewati empat kecamatan, yaitu Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Cibinong, dan Kecamatan Sukaraja. Total luas empat kecamatan tersebut yaitu 164.24 Km 2 , dengan kondisi jumlah penduduk total di empat kecamatan tersebut pada tahun 2010 yaitu 912 111 jiwa. Pada Tabel 12, dapat dilihat ketersediaan air pada Sub DAS Cikeas pada tahun 2010. ketersediaan air pada wilayah Sub DAS Cikeas sebesar 313.6 x10 6 m 3 tahun. Kebutuhan air water footprint ditentukan dengan menggunakan persamaan 9. Dengan asumsi, kebutuhan air untuk hidup layak sebesar 1600 m 3 airkapitatahun, dengan jumlah penduduk sebesar 912 111 jiwa, analisis kebutuhan air wilayah Sub DAS Cikeas tahun 2010 yaitu sebesar 1459.4 x10 6 m 3 tahun. Dilihat dari selisih antara ketersediaan dan kebutuhan air di wilayah Sub DAS Cikeas terjadi defisit curah hujan sebesar 1145.8 x10 6 m 3 tahun. Hubungan antara kepadatan penduduk dan curah hujan di Sub DAS Cikeas dapat dilihat pada nomogram penutupan daya dukung lingkungan berbasis neraca air pada Gambar 15. Dengan kepadatan penduduk 5554 jiwa km 2 dan jumlah curah hujan 1909.2 mmtahun, dapat diketahui wilayah Sub DAS Cikeas pada tahun 2010 berada dalam status telah terlampaui overshoot. Tabel 12 . Ketersediaan air Sub DAS Cikeas tahun 2010 Parameter Nilai CH andalan x10 6 m 3 tahun 313.6 Water Footprint x10 6 m 3 tahun 1459.4 Selisih x10 6 m 3 tahun -1145.8 Rasio 0.2 28 Gambar 15. Nomogram penetapan status daya dukung lingkungan berbasis neraca air wilayah Sub DAS Cikeas

4.5 EVALUASI DAMPAK PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN