DAYA DUKUNG LINGKUNGAN TINJAUAN PUSTAKA

11 Tabel 5 . Koefisien Aliran Permukaan C untuk DAS Pertanian bagi Tanah Kelompok Hidrologi B No Tanaman Penutup Tanah dan Kondisi Hidrologi Koefisien C untuk Laju Hujan 25 mmjam 100 mmjam 200 mm jam 1 Tanaman dalam baris, buruk 0.63 0.65 0.66 2 Tanaman dalam baris, baik 0.47 0.56 0.62 3 Padian, buruk 0.38 0.38 0.38 4 Padian, baik 0.18 0.21 0.22 5 Padang rumput potong, pergiliran tanaman, baik 0.29 0.36 0.39 6 Padang rumput potong, penggembalaan tetap, baik 0.02 0.17 0.23 7 Hutan dewasa, baik 0.02 0.10 0.15 Sumber : Schwab, et al, 1981

2.8 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Daya dukung lingkungan berbasis neraca air suatu wilayah dapat diketahui dengan menghitung kapasitas ketersediaan air pada wilayah tersebut, yang besarnya sangat tergantung pada kemampuan menjaga dan mempertahankan dinamika siklus hidrologi pada daerah hulu Daerah Aliran Sungai DAS. Upaya mempertahankan siklus hidrologi secara buatan sangat ditentukan oleh kemampuan meningkatkan kapasitas simpan air, baik penyimpanan secara ”alami” melalui upaya rehabilitasi dan konservasi wilayah hulu DAS, maupun secara ”struktur buatan” seperti wadukbendungan, embung, dan lainnya Prastowo, 2010. Analisis daya dukung lingkungan berbasis neraca air DDL-air menunjukkan perbandingan antara kondisi suplai air pada suatu wilayah dengan kebutuhan yang ada. Dari perbandingan keduanya, akan diperoleh status kondisi ketersediaan air pada wilayah tersebut. Status daya dukung lingkungan berbasis neraca air membandingkan antara nilai CHandalan dengan water footprint untuk menilai status DDL-air. Kriteria status DDL-air tidak cukup dengan “surplus-defisit” saja namun untuk menunjukkan besaran relatif, perlu juga dinyatakan dengan nilai “rasio supplydemand” Prastowo, 2010. Kriteria penetapan status daya dukung lingkungan yang disarankan disajikan pada Tabel 6. Nomogram penetapan status daya dukung lingkungan berbasis neraca air pada suatu wilayah, dengan mempertimbangkan nilai curah hujan mmtahundan kepadatan penduduk jiwakm 2 dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. Tabel 6 . Kriteria penetapan status DDL - air Kriteria Status DDL-air Rasio supplydemand 2 Daya dukung lingkungan aman sustain Rasio supplydemand 1-2 Daya dukung lingkungan aman bersyarat conditional sustain Rasio supplydemand 1 Daya dukung lingkungan telah terlampaui overshoot Sumber : Prastowo 2010 Ketersediaan air yang dinyatakan sebagai CH andalan dihitung dengan peluang kejadian hujan ≥ 50, dengan metode perhitungan yang lazim digunakan, seperti metode Hazen, metode Gumbel, 12 atau metode lainnya. Menurut Prastowo 2010, perhitungan kebutuhan air dapat dihitung dari hasil konversi terhadap kebutuhan hidup layak, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : D A = N x KHL A ...................................................................................................................................9 dimana : D A : Total kebutuhan air m 3 tahun N : Jumlah penduduk jiwa KHL A : Kebutuhan air untuk hidup layak 1600 m 3 airkapitatahun 2 x 800 m 3 airkapitatahun, dimana • 800 m 3 airkapitatahun adalah kebutuhan air untuk keperluan domestik dan untuk menghasilkan pangan • 2,0 adalah faktor koreksi untuk memperhitungkan kebutuhan hidup layak yang mencakup kebutuhan pangan, domestik dan lainnya

2.9 KONSERVASI TANAH DAN AIR