28
Gambar 15. Nomogram penetapan status daya dukung lingkungan berbasis neraca air wilayah Sub DAS Cikeas
4.5 EVALUASI DAMPAK PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Analisis neraca air pada Sub DAS Cikeas menunjukkan perubahan CH
lebih
, limpasan dan pengisian air tanah yang terjadi pada beberapa skenario luas hutan dan luas pemukiman. Dari hasil
analisis, diperoleh komposisi luas hutan ideal bagi Sub DAS Cikeas adalah 30, sedangkan komposisi luas pemukiman yang ideal bagi Sub DAS Cikeas adalah 40. Perbandingan nilai
parameter neraca air antara tahun 2003 dengan tahun 2008 pada wilayah Sub DAS Cikeas ditunjukkan pada Tabel 13.
Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa koefisien limpasan dari tahun 2003 ke tahun 2008 meningkat dari 0.89 menjadi 0.92. Nilai koefisien limpasan menunjukkan proporsi antara limpasan
dan pengisian air tanah. Koefisien limpasan sebesar 0.89 dapat diartikan bahwa 89 CH
lebih
menjadi limpasan dan sisanya menjadi pengisian air tanah.
Selain peningkatan koefisien limpasan, perubahan landuse juga mengakibatkan penurunan kapasitas simpan air sebesar 35.4 mm. Perubahan koefisien limpasan yang juga disertai dengan
perubahan kapasitas simpan air menyebabkan peningkatan jumlah CH
lebih
setiap tahunnya. CH
lebih
yang merupakan akumulasi total dari limpasan dan pengisian air tanah akan berdampak bagi lingkungan sekitar. Diagram alir yang menunjukkan dampak perubahan landuse dapat dilihat pada
Gambar 16. Perubahan penutupan lahan dari tahun 2003 ke tahun 2008 pada wilayah Sub DAS Cikeas
menyebabkan penurunan kapasitas simpan air sebesar 35.4 mm atau 24.6 dibandingkan tahun 2003. Hal ini berakibat pada peningkatan CH
lebih
sebesar 17.8 mm atau 1.2 dibandingkan tahun 2003. Peningkatan limpasan yang terjadi sebesar 23.77 mmtahun atau meningkat 3.3 dibandingkan tahun
2003, dan penurunan pengisian air tanah yang terjadi sebesar 6 mmtahun atau menurun 0.7 Wilayah Sub
DAS Cikeas
29
dibandingkan tahun 2003. Skema distribusi CH
lebih
menjadi limpasan dan pengisian air tanah ditunjukkan pada Gambar 17. Peningkatan limpasan total sebanding dengan 892 457 m
3
tahun. Peningkatan limpasan yang proporsinya jauh lebih besar dibanding pengisian air tanah akan
menimbulkan dampak buruk jika tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya upaya pengelolaan limpasan yang sesuai untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan peningkatan
limpasan setiap tahunnya.
Tabel 13 . Rekapitulasi nilai parameter Neraca Air
No Parameter
Tahun 2003
Tahun 2008
Perubahan +- Nilai
dari tahun 2003 1
Koefisien limpasan 0.89
0.92 0.04
4.1 2
Kapasitas simpan air mm 143.6
108.2 -35.4
24.6 3
CH
lebih
mm 1523.8
1541.6 +17.8
1.2 4
Limpasan mm 716.2
740.0 +23.8
3.3 5
Pengisian air tanah mm 807.6
801.6 -6.0
0.7
Gambar 16. Perubahan limpasan dan pengisian air tanah terkait perubahan landuse dari tahun 2003 ke tahun 2008
4.6 PENGELOLAAN LIMPASAN DAN PENGISIAN AIR TANAH