30
kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan.
Gambar 17. Skema distribusi CH
lebih
defisit Neraca Air
Tabel 14 . Parameter CH
lebih
pada Sub DAS Cikeas CH
lebih
Sub DAS Cikeas Tahun 2003
Tahun 2008 Limpasan x10
6
m
3
tahun 26.89
27.78 Pengisian air tanah x10
6
m
3
tahun 30.32
30.10 Sumur resapan adalah bangunan berupa sumur galian yang berfungsi untuk menampung
sementara air hujan maupun air buangan limbah rumah tangga agar meresap kedalam tanah. Peresapan vertikal sumur resapan adalah bangunan peresapan yang berbentuk sumur. Prinsip
tampung airnya adalah vertikal ke bawah permukaan tanah dan peresapan airnya ke arah vertikal ke bawah seluas penampang sumur dan horizontal ke samping. Resapan vertikal sumur resapan
efektif digunakan pada daerah yang muka air tanahnya cukup dalam dan area lahan yang digunakan untuk bangunan peresapan tidak terlalu luas. Apabila air tanah dekat dengan permukaan tanah
dangkal, maka peresapan secara vertikal tidak efektif lagi Handojo, 2008. Menurut Maryono 2005, sumur resapan merupakan cara efektif untuk memasukkan
limpasan air hujan ke dalam tanah. Menurut Handojo 2008, manfaat sumur resapan antara lain mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah mengurangi terjadinya banjir dan genangan
air, mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah, mengurangi erosi dan sedimentasi, mengurangi menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah
Curah hujan Evapotranspirasi aktual
Proporsi limpasan sebesar 134
• Peningkatan limpasan 23.8
mmtahun meningkat 3.3 dibandingkan
tahun 2003,
setara dengan 892 457 m
3
tahun
Peningkatan CH
lebih
17.8 mmtahun
Proporsi pengisian air tanah menurun sebesar 34
• Penurunan pengisian air tanah 6 mmtahun menurun 0.7
dibandingkan tahun 2003, setara dengan 225 273 m
3
tahun
31
pantai, mencegah penurunan tanah land subsidance, dan mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah. Sketsa konstruksi sumur resapan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup dapat dilihat
pada Gambar 18.
Gambar 18. Konstruksi sumur resapan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Metode konservasi lain untuk pengleolaan limpasan dan pengisian air tanah yakni dengan
penghijauan. Melalui berbagai cara, air hujan dapat memasuki tanah Infiltrasi dan perkolasi, di antaranya dengan bantuan pohon-pohonan, tajuk pohon membantu intersepsi air hujan, sedangkan
akar pohon membantu infiltrasi dan perkolasi; akibatnya limpasan permukaan air hujan menjadi minimal.
Rehabilitasi hutan dan lahan RHL pada dasarnya membangun perwilayahan yang akan terkait dengan wilayah daerah aliran sungai DAS, provinsi, kabupaten kota dan wilayah kerjanya.
Pada wilayah-wilayah tersebut terkait erat dengan aspek sosial, ekonomi, lingkungan yang harus didukung oleh investasi, kelembagaan, dan pelaksanaanya harus dilakukan secara terpadu.
Pengambilan investasi pembangunan RHL ini sangat ditentukan oleh nilai manfaat yang dirasakan oleh semua pihak secara berkelanjutan Setiawan, 1995.
Kegiatan rehabilitasi dapat dilaksanakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman dan penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif dan sipil
teknis, pada lahan kritis dan tidak produktif. Kegiatan penghijauan yang dilakukan meliputi
Dinding bisa terbuat dari pasangan batu bata
atau beton Saluran
limpasan Pagar
Talang pembuangan air hujan
Pecahan batu ukuran 20 cm- 30 cm dan pecahan batu
bata ukuran 5 cm-10 cm Ijuk
Jarak sumur
resapan minimal 1 m dari pondasi
rumah dan minimal 5 meter dari septic tank
Pelat beton +- 10 cm
Talang air
Jalan
32
pembangunan hutan hak dan hutan milik, pembangunan usaha kehutanan yang terkait dengan kelestarian hutan, dan pembangunan usaha tani konservasi daerah aliran sungai Mackinnon, et. al.,
1993. Ringkasnya baik dan tidaknya DAS sangat tergantung dari perencanaan dan pengelolaannya, yang merupakan tanggung jawab bagi semua daerah di kawasan DAS tersebut.
33
V. KESIMPULAN DAN SARAN