METODE PENELITIAN 4.1. Penelitian Terdahulu

24

IV. METODE PENELITIAN 4.1.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Hutan Wisata Punti Kayu Palembang yang terletak di Jalan Kolonel H Burlian KM 6.5, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive, dengan pertimbangan bahwa Hutan Wisata Punti Kayu Palembang merupakan satu-satunya objek wisata alam yang berada di Provinsi Sumatera Selatan, namun memiliki indikasi bahwa pengelolaan kawasan wisatanya belum optimal. Pengambilan data di lapangan dilakukan mulai bulan Februari-Maret 2011. Data yang diperoleh melalui survei lapang dan wawancara terhadap setiap pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang yang ditemui saat penelitian. Selain itu juga, peneliti melakukan wawancara terhadap pengelola, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar kawasan Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. 4.2. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder yang diolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan diinterpretasikan secara deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan dan wawancara langsung kepada responden dengan bantuan kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti. Data primer tersebut meliputi karakteristik pengunjung Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, pendapatan dari unit usaha, pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja lokal di lokasi wisata, dan keterlibatan masyarakat sekitar. 25 Data sekunder dalam penelitian meliputi keadaan umum lokasi wisata sejarah, sarana dan prasarana, letak dan batas kawasan, serta keadaan fisik dan jumlah kunjungan wisatawan yang diperoleh dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA dan Dinas Kehutanan setempat, pengelola Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, serta studi literatur terkait lainnya. 4.3. Metode Pengambilan Sampel Pengunjung yang menjadi responden diambil dengan menggunakan metode non-probability sampling. Metode ini memiliki arti dimana setiap objek penelitian tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden Mustafa, 2000. Responden dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling , dimana peneliti mengambil contoh yang sembarang, mudah tersedia, atau kebetulan ditemui saja. Masih menurut Mustafa 2000 bahwa dalam memilih sampel, seorang peneliti tidak memiliki pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut berada di sekitar kita atau kebetulan peneliti telah mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja atau captive sample man on the street . Hal ini akan dapat menghemat biaya penelitian dan relatif mudah, namun tentunya juga harus dapat menjamin tingkat ketelitian. Jumlah responden yang diambil dari penelitian ini adalah wisatawan sebanyak 46 orang. Wisatawan yang menjadi responden adalah wisatawan domestik yang bersedia menjadi responden dan memiliki kesediaan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan yang ada di dalam kuisioner. Menurut Wardiyanta 2006, penelitian deskriptif mensyaratkan batas minimal sampel 10 26 dari populasi, penelitian korelasi memiliki batas minimal 30 subyek penelitian, dan penelitian eksperimen memiliki batas minimal sampelnya 50 subyek per kelompok. Jumlah sampel dalam penelitian korelasi tersebut, sudah dianggap layak bagi seorang peneliti untuk melakukan penelitian dan pengujian secara statistik. Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha dan tenaga kerja lokal, serta masyarakat sekitar dilakukan dengan metode purposive sampling. Dimana responden tersebut dipilih dan disesuaikan berdasarkan suatu kriteria tertentu, yaitu berdasarkan keterwakilan dari jenis usaha mereka. Jumlah responden unit usaha dan tenaga kerja lokal diambil dari jumlah real yang ada di lapangan, yaitu sebanyak 10 responden tenaga kerja lokal dan 7 responden dari unit usaha. Jumlah ini ditentukan dikarenakan responden tenaga kerja lokal dan unit usaha jumlahnya tidak mencapai 30 orang dan kedua tipe responden tersebut bersifat relatif homogen. Pengambilan contoh responden untuk masyarakat sekitar juga melihat pertimbangan kriteria responden terpilih. Adapun kriteria yang dimaksud peneliti adalah jika masyarakatnya mengetahui tentang keberadaan Hutan Wisata Punti Kayu Palembang. Dari kriteria yang dimaksud peneliti, maka diambillah sebanyak 20 orang responden untuk masyarakat lokal.

4.4. Analisis Data