11 2.
Keunikan dan kekhasan ekosistem Sesuai dengan keadaan geografis kawasan yang bervariasi, maka muncul
ekosistem yang unik dan khas seperti ekosistem pantai, hutan, daratan rendah, hutan hujan tropis, mangrove, gambut, dan rawa.
3. Gejala alam
Potensi objek wisata alam berupa gejala alam, antara lain: kawah, sumber air panas, gleiser, air terjun, dan matahari terbit.
4. Budidaya sumberdaya alam
Potensi objek wisata yang berupa budidaya sumberdaya alam, misalnya sawah, perkebunan, perikanan, dan kebun binatang.
2.3. Pengertian Hutan
Wisata
Menurut Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 687KPTS II1989 Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 1: bahwa hutan wisata adalah kawasan hutan
yang diperuntukkan secara khusus, dibina, dan dipelihara guna kepentingan pariwisata dan wisata buru, sedangkan hutan wisata yang memiliki keindahan
alam dan ciri khas tersendiri sehingga dapat dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan budaya disebut taman wisata Alexa, 2009.
Hutan wisata merupakan salah satu bagian dari wisata alam. Hutan wisata pula masuk dalam klasifikasi kawasan ex-situ. Dimana kawasan ex-situ memiliki
arti sebagai kawasan konservasi dari flora dan fauna di luar habitat aslinya, contonya adalah wisata di Kebun Raya Bogor.
Hutan wisata ini pula memiliki arti penting terhadap keberadaannya. Selain dapat dimanfaatkan sebagai paru-paru kota yang dapat mengurangi polusi
12 udara di lingkungan sekitar, hutan wisata inipun memiliki fungsi sebagai kawasan
konservasi. Ada zona pada kawasan konservasi pula yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Kawasan yang akan dijadikan sebagai tempat wisata ini diharapkan
dapat memberikan pemasukan untuk pelestarian kawasan konservasi tersebut.
2.4. Wisatawan
World Tourism Organization WTO menyebut wisatawan sebagai
seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan
tempat tinggalnya untuk periode kurang dari 12 dua belas bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Terminologi ini mencakup
penumpang kapal pesiar cruise ship passenger yang datang dari negara lain dan kembali dengan catatan bermalam.
Menurut Udayana United Tourism 2010, terdapat ciri-ciri perjalanan wisata yang membedakan wisatawan dari orang-orang lain yang bepergian:
1. Sementara, untuk membedakannya dari perjalanan tiada henti yang dilakukan
orang petualang tramp dan pengembara nomad. 2.
Sukarela atau atas kemauan sendiri, untuk membedakannya dari perjalanan terpaksa yang harus dilakukan orang yang diasingkan exile dan pengungsi
refugee. 3.
Perjalanan pulang pergi, untuk membedakannya dari perjalanan satu arah yang dilakukan orang yang berpindah ke negeri lain migrant.
4. Relatif lama, untuk membedakannya dari perjalanan pesiar excursion atau
bepergian tripper.
13 5.
Tidak berulang-ulang, untuk membedakannya dari perjalanan berkali-kali yang dilakukan orang yang memiliki rumah istirahat holiday house owner.
6. Tidak sebagai alat, untuk membedakannya dari perjalanan sebagai cara untuk
mencapai tujuan lain, seperti perjalanan dalam rangka menjalankan usaha, perjalanan yang dilakukan pedagang, dan orang yang berziarah.
7. Untuk sesuatu yang baru dan perubahan, untuk membedakannya dari
perjalanan untuk tujuan-tujuan lain. Masih menurut Udayana United Tourism 2010, wisatawan internasional adalah setiap orang yang bepergian ke negara
lain dari negara tempat tinggalnya, tujuan kunjungannya bukan untuk melakukan pekerjaan yang dibayar di negara yang dikunjunginya dan tinggal
disana selama setahun atau kurang dari setahun. Seorang wisatawan internasional disebut pengunjung dalam pengertian di atas, setidak-tidaknya
tinggal satu malam tetapi tidak lebih dari satu tahun di negara yang dikunjunginya dan tujuan kunjungannya dapat dikelompokkan sebagai
berikut: 1.
Kesenangan: liburan, budaya, olahraga, tujuan yang menyenangkan lainnya.
2. Professional: pertemuan, perutusan, usaha.
3. Tujuan-tujuan lainnya: pendidikan, kesehatan, ziarah.
2.5. Motivasi Berwisata