Teknik Komunikasi Vertikal Pola Komunikasi antara Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan
melaksanakan kebijakan serta instruksi. Pola komunikasi seperti ini mempermudah pelaksanaan suatu program dan efektif yakni ada yang
menjadi kepala dan ada yang berperan sebagai tangan dan kakinya. Komunikasi ke bawah juga merupakan hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi, sebab komunikasi yang dilakukan berorientasi menjalankan sistem koordinasi, informasi, evaluasi, dan koreksi setiap
permasalahan serta pengarahan pekerjaan, komunikasi penyampaian pendapat oleh bawahan dan untuk mengetahui rasa kepuasan kerja di
dalam organisasi. Komunikasi ke bawah selain dilakukan untuk penyampaian hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaan, seorang pimpinan juga harus mampu menjalin hubungan personal dengan bawahannya karena dengan
adanya aspek hubungan manusiawi tersebut dapat menunjang suasana dan efektifitas lingkungan organisasi sehingga akan tercipta iklim kerja
yang kondusif. Berdasarkan uraian diatas semua itu sesuai dengan Katz dan Kahn,
bahwa ada lima jenis informasi yang bisa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan
4
: 1
Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan DPP PKB yang berada diatas memberikan ide-ide, kebijakan
dan instruksi untuk ditindaklanjuti oleh Garda Bangsa. Kemudian dimusyawarahkan dalam rapat pleno dan dilaksanakan.
4
R. Wayne Pace dan DON F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, h. 185
2 Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
Garda Bangsa sebelum melaksanakan ide, kebijakan dan instruksi yang diberikan oleh DPP PKB, terlebih dahulu melaporkan
hasil musyawarah dari dalam rapat pleno Garda Bangsa, sebagai dasar pemikiran untuk melakukan ide, kebijakan dan instruksi yang
diberikan oleh DPP PKB. 3
Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi DPP PKB akan mendapatkan laporan sementara dari Garda
Bangsa atas praktik-praktik yang telah dilaksanakannya. Sehingga, DPP PKB dapat mengetahui atas segala kebijakan, ide dan instruksi
yang telah diberikannya sejauh mana. 4
Informasi mengenai kinerja pegawai Garda Bangsa akan melaporkan hasil dari ide, kebijakan dan
instruksi yang telah diberikan oleh DPP PKB secara detail, sehingga DPP PKB dan Garda Bangsa dapat menilai kinerja kader-kadernya.
Dengan tujuan juga sebagai bahan evaluasi untuk kader-kadernya. 5
Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas Sense of Mission
Garda Bangsa menunjuk setiap kadernya yang mumpuni dalam bidangnya, untuk melaksanakan ide, kebijakan dan instruksi yang
diberikan oleh DPP PKB. Sehingga dengan begitu, kader Garda Bangsa tersebut akan ada rasa memiliki tugas.
b. Pola Komunikasi Bawah - Atas
Komunikasi antara bawahan kepada atasan adalah pesan yang disampaikan dari bawahan kepada atasan. Komunikasi ini tujuannya
untuk memperoleh informasi, keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas para karyawan pada tingkat rendah atau bawah.
Bentuk-bentuk informasinya dapat berupa laporan, keluhan, pendapat dan saran.
Selain pola komunikasi atas – bawah, terjadi pula komunikasi yang
sebaliknya, yakni bawah – atas. Sebagaimana dikatakan H. Cucun
Syamsul Rijal, Pola komunikasi bawah – atas pun diketahui terjadi, yakni
ketika Garda Bangsa melaksanakan instruksi dan merealisasikan kebijakan-kebijakan dalam bentuk program acara yang khususnya dalam
kaitannya dengan calon pemilih muda dan edukasi politik. Adapun salah satu program kerjanya yang berkaitan dengan
edukasi politik adalah Akpolbang atau Akademi Politisi Kebangsaan, TOI Training of Instructor, PKM Pendidikan Kader Menengah dan
PKP Pendidikan Kader Pertama. Berdasarkan informasi dalam situs pkb.or.id 2012, maksud dan tujuan dari kegiatan Akpolbang sebagai
mediumsarana untuk memperkenalkan partai politik kepada pemilih potensial dan dalam rangka untuk merubah cara pandang mindset dan
perilaku behavior pemuda terhadap partai politik khususnya terhadap PKB.
PKB memiliki basis massa kaum Nahdliyyin, dari yang muda sampai yang tua dan turun temurun. Sasaran utama yang potensial besar
dari rentang usia kaum Nahdliyyin adalah generasi muda. Generasi muda Nahdliyyin tersebar di berbagai komunitas dan wilayah, di kantung-
kantung pesantren, organisasi, LSM dari kota hingga ke desa-desa. Berdasarkan data dari republika.co.id 2011, diketahui terdapat 25.000
pesantren di Indonesia dan terdapat kurang lebih 5 organisasi kepemudaan Nadlatul Ulama, yakni: GP Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU
dan PMII. Hal tersebut menjadi peluang besar bagi Garda Bangsa untuk mengakrabi dan merangkul kaum muda Nahdliyyin untuk tujuan
pengkaderan. Garda Bangsa sebagai badan otonom PKB yang menargetkan anak
muda sebagai kader dan simpatisannya pun telah membuktikan bahwa banyak kader-kader mereka yang kesuksesannya dimulai dari Garda
Bangsa. Beberapa tokoh yang mengawali kesuksesannya dari Garda Bangsa, diantaranya Bapak H. Imam Nahrawi selaku Mentri Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia dan Bapak H. Hanif Dhakiri selaku Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Jokowi - Jusuf
Kalla. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Garda Bangsa bermula
dari ide-ide yang dikemukakan DPP PKB yang memungkinkan pula berasal dari usulan Dewan Pimpinan Wilayah. Garda Bangsa dalam
pelaksanaan programnya, didukung sepenuhnya oleh DPP PKB. Namun
soal pendanaan, bisa bersifat mandiri, selain berasal dari Pusat. Seluruh kegiatan yang dilakukan Garda Bangsa wajib dilaporkan kepada Ketua
Umum DPP PKB dan Sekjen DPP PKB, yaitu Bapak H. A. Muhaimin Iskandar, M. Si dan H. A. Kadir Karding. Bentuk laporannya adalah baik
tulisan maupun lisan. Sebagai contoh, kegiatan seperti Akpolbang ini setelah pelaksanaannya akan dilaporkan ke DPP PKB.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat digambarkan dalam sebuah bagan terkait dengan pola komunikasi bawah
– atas sebagai berikut:
Atas - Senior
Bawah – Junior
Bagan 4.2. Pola komunikasi bawah – atas “Garda Bangsa dan DPP PKB”
Bagan di atas ini menggambarkan bagaimana pola komunikasi yang lainnya yang selama ini dilakukan antara Dewan Koordinator
Laporan Program Kerja
Dewan Kordinator Nasional Garda Bangsa
Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa
Nasional dengan DPP PKB yakni bawah – atas. Keberadaan Garda
Bangsa adalah sebagai yang dibawah, yang melaksanakan dan melaporkan atas program yang telah diinstruksikan. Pola komunikasi ini
menjadikan pelaksana program memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan instruksi kepada yang memberikan instruksi.
Komunikasi ke atas tidak hanya tentang laporan kerja, tetapi juga informasi mengenai saran-saran. Dalam suatu organisasi sangat
diperlukan keterlibatan anggota di dalam unit kerjanya masing-masing untuk menjaga kelancaran tugas organisasi yang diberikan. Sebab apabila
terdapat suatu pekerjaan yang tidak lancar akan mempengaruhi kepada tugas-tugas lainnya.