didukung dengan media dan akan mengakibatkan keterlambatan dalam komunikasi.
Hambatan yang sering terjadi juga antara pengurus DPP PKB dan pengurus Garda Bangsa adalah Miss Communication
. Seperti kita membutuhkan “A” tetapi yang diberikan “B”. Tetapi kita selalu mengatasi hal tersebut dengan selalu
memastikan apapun yang dibutuhkan oleh pengurus minimal via telepon, jejaring komunikasi sosial dan kalaupun bisa bertemu langsung. Disinilah sulitnya para
pengurus, jika pngurus yang lain tersebut tidak mengupdate hal tersebut melalui media online.
Komunikasi yang terjalin antara pengurus DPP PKB dan pengurus DKN Garda Bangsa sudah sangatlah baik. Komunikasi yang terbuka dan kedekatan
antara pengurus merupakan hal yang positif agar tidak adanya hambatan dalam berkomunikasi. Hanya saja pengurus yang sering tidak mengupdate informasi
tentang kegiatan menjadi hambatan dalam berkomunikasi, tetapi hal tersebut diatasi dengan reminder oleh pengurus sehingga mereka mengetahui informasi-
informasi tersebut. Jadi tidak terlalu ketinggalan banget, karena adanya pengingat dari pengurus.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Partai Kebangkitan Bangsa PKB adalah salah satu organisasi politik atau partai politik yang berasaskan Pancasila dengan berbasis Islam. Dalam organisasi
tersebut juga terdapat pola komunikasi antara pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan anggota, anggota dengan pimpinan maupun antara anggota
dengan anggota. PKB memiliki sayap organisasi kepemudaan yang bernama Garda Bangsa. Garda Bangsa berfungsi untuk menarik perhatian kaum muda
dalam melakukan hal kaderisasi. Melalui wawancara, observasi dan pencarian data diketahui bahwa Garda
Bangsa yang didirikan pada tanggal 11 maret 1999 sebagai perpanjangan tangan yang bertugas menggalang atau mencari dukungan kaum muda atau pemilih
pemula, yang nantinya disiapkan sebagai politisi-politisi dalam rangka regenerasi PKB. Garda Bangsa sebagai sayap politik atau kepanjangan tangan dari PKB pun
menaungi kaum muda-mudi yang ingin mengetahui dan mempelajari politik.Visi misi Garda Bangsa adalah sebagai wadah untuk menghimpun, mengembangkan
dan mendistribusikan segenap potensi sumber daya muda, yang mana secara bersama-sama meningkatkan pendidikan, kesadaran dan partisipasi politik bagi
terwujudnya hak-hak sipil dan politik rakyat. Pola komunikasi yang digunakan oleh Dewan Pimpinan Pusat PKB dan
Dewan Koordinator Nasional Garda Bangsa adalah atas – bawah dan bawah –atas.
Keberadaan Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa DPP PKB sebagai yang di atas, yang menyetujui dan yang memproduksi kebijakan serta
instruksi, sementara Dewan Koordinator Nasional Garda Bangsa sebagai yang di bawah dan yang melaksanakan kebijakan serta instruksi. Pola komunikasi seperti
ini mempermudah pelaksanaan suatu program dan efektif yakni ada yang menjadi kepala dan ada yang berperan sebagai tangan dan kakinya. Sedangkan pola
komunikasi bawah – atas, yakni berkaitan dengan keberadaan Dewan Koordinator
Nasional Garda Bangsa sebagai yang dibawah, yang melaksanakan dan melaporkan atas program yang telah diinstruksikan. Pola komunikasi ini
menjadikan pelaksana program memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan instruksi kepada yang memberikan instruksi.
Substansi komunikasi antara DPP PKB dan Garda Bangsa berorientasi pada enam hal, yakni: membangun sistem, membangun kinerja, membangun jaringan,
membangun hubungan, membangun komunikasi dan membangun opini. Hambatan yang terjadi antara Dewan Pengurus Pusat PKB dan Garda Bangsa
adalah media yang digunakan dalam berkomunikasi, karena tidak semua orang dapat membuka media online untuk mendapatkan sebuah informasi, kemudian
dalam penggunaan dan pemakaian bahasa karena bahasa yang digunakan dalam sms dan telepon kadang berbeda dalam berkomunikasi. Dalam hal ini sangat sulit
jika tidak didukung dengan media dan akan mengakibatkan keterlambatan dalam komunikasi.