54
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Pola Komunikasi antara Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan
Bangsa DPP PKB dan Dewan Koordinator Nasional DKN Garda Bangsa
Berdasarkan wawancara kepada Bapak H. Abdul Kadir Karding selaku Sekretaris Jenderal DPP PKB pada tanggal 23 November 2015 diketahui
bahwasanya Garda Bangsa yang didirikan pada tanggal 11 Maret 1999 sebagai perpanjangan tangan yang bertugas menggalang atau mencari dukungan kaum
muda atau pemilih pemula, yang nantinya disiapkan sebagai politisi-politisi dalam rangka regenerasi Partai Kebangkitan Bangsa PKB.
1
Sedangkan berdasarkan wawancara kepada H. Cucun Syamsul Rijal selaku ketua Garda Bangsa pada
tanggal 27 Juni 2016 diketahui bahwasanya posisi Garda Bangsa adalah sebagai sayap politik atau kepanjangan tangan dari PKB yang menaungi kaum muda-mudi
yang ingin mengetahui dan mempelajari politik. Terdapat berbagai banyak banom. Namun, Garda Bangsalah yang menaungi kepemudaan dan edukasi
terhadap politik.
2
Data dari KPU hasil pemilu 2014 menyatakan bahwa PKB menempati posisi kelima dengan total perolehan suara sebanyak 11.298.957 atau 4,94.
Kemenangan PKB terbesar salah satunya di daerah Jawa Timur, kemudian disusul
1
Hasil wawancara dengan Sekjen DPP PKB Bapak H. Abdul Kadir Karding pada tanggal 20 November 2015
2
Hasil wawancara dengan Ketua DKN Garda Bangsa Bapak H. Cucun Syamsul Rijal pada tanggal 28 Juni 2016
oleh daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sementara data dari KPU hasil pemilu 2009, menyatakan bahwa PKB menempati posisi ketujuh dengan perolehan suara
sebanyak 5.146.122 atau 9,07. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan dan hal tersebut tidak mungkin terealisasi tanpa peranan Garda Bangsa.
Nama Partai Tahun
2009 2014
Partai NasDem 6,27
Partai Kebangkitan Bangsa 4,94
9,07 Partai Keadilan Sejahtera
7,88 6,61
PDI Perjuangan 14,03
19,77 Partai Golkar
14,45 14,61
Partai Gerindra 4,46
11,80 Partai Demokrat
20,85 9,73
Partai Amanat Nasional 6,02
7,47 Partai Persatuan Pembangunan
5,32 7,08
Partai Hanura 3,77
5,26 Partai Bulan Bintang
1,79 1,36
PKPI 0,90
0,97 Tabel 4.1. Data Hasil Rekapitulasi KPU pada tahun 2009 dan 2014
Apabila ditinjau dari visi misinya, Garda Bangsa sebagai wadah untuk menghimpun, mengembangkan dan mendistribusikan segenap potensi sumber
daya muda, yang mana secara bersama-sama meningkatkan pendidikan, kesadaran dan partisipasi politik bagi terwujudnya hak-hak sipil dan politik rakyat. Sarana
mencetak kader-kader muda, agar memiliki komitmen yang tinggi, pemaham yang utuh dan berkemampuan yang handal untuk didayagunakan secara optimal,
agar bisa mengamankan aset-aset sumber daya, mengembangkan kualitas serta menopang keberhasilan upaya-upaya pencapaian cita-cita dan tujuan-tujuan
perjuangan kebangkitan bangsa.
1. Teknik Komunikasi Vertikal
a. Pola Komunkasi Atas - Bawah
Komunikasi antara atasan dengan bawahan berarti komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan atau dari jabatan yang
tinggi ke rendah. Biasanya pesan yang disampaikan tentang pekerjaan, kebijakan, dan ide-ide kepada para bawahan. Komunikasinya dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi ini dimaksudkan agar anggota suatu organisasi mengetahui yang harus
dikerjakan, bagaimana pelaksanaannya dan bagaimana metode kerjanya. Berdasarkan wawancara kepada H. Cucun Syamsul Rijal diketahui
juga pola komunikasi yang dibangun antara DPP PKB dengan Garda Bangsa adalah atas bawah dan bawah atas atau lebih tepatnya senior
kepada junior dan junior kepada senior.
3
Dari data-data yang ditemukan, dapat dicermati, komunikasi atas bawah dapat direlasikan dengan
3
Hasil wawancara bersama Ketua DKN Garda Bangsa Bapak H. Cucun Syamsul Rijal pada tanggal 28 Juni 2016
kedudukan DPP PKB yang berada di atas - senior, sedangkan Garda Bangsa yang berada di bawah - junior.
Keberadaan Dewan Pengurus Pusat bagi sebuah partai politik merupakan pimpinan tertinggi partai yang bersifat kolektif, artinya Garda
Bangsa berada di bawahnya. Ketika Dewan Pengurus Pusat memiliki sebuah kebijakan dan agenda, Garda Bangsa harus berperan aktif dan
membantu pelaksanaan dari kebijakan dan agenda tersebut. Sebagaimana dituliskan dalam ADART PKB bahwasanya pada pasal 33 ayat 1 yang
berbunyi badan otonom adalah perangkat partai yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan partai, khususnya yang berkaitan
dengan kelompok masyarakat tertentu dan merupakan basis massa serta sumber kader partai di berbagai segmen danatau lapisan sosial
masyarakat. Sebagai badan otonom dari PKB, Garda Bangsa selalu
memprioritaskan dari arahan dan instruksi DPP PKB. Ide dan usulan tentang pengembangan dan pelebaran sayap, datangnya bisa darimana
pun, baik di tingkat wilayah hingga ke pusat. Setelah ide dan usulan tersebut telah beralih menjadi instruksi, proses selanjutnya adalah
mengembangkannya dalam sebuah rapat di tingkat DKN Garda Bangsa dan kemudian diteruskan dalam rapat panitia yang di dalamnya dibahas
strategi-strategi untuk mensukseskan sebuah program. Program kerja Garda Bangsa yang rutin adalah Pendidikan dan
Pelatihan Dasar atau disingkat Diklatsar, Satgas, Bela Negara, Apel