Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

diuraikan menjadi dua, yang pertama adalah downward communication. komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tatanan manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya, sedangkan yang kedua adalah upward communication terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. 3 Arus komunikasi selanjutnya adalah komunikasi horizontal, tindak komunikasi ini berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. 4 Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia Human Communication yang terjadi dalam konteks organisasi dimana terjadi jaringan- jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain. Dengan demikian, komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi antara pemimpin dengan pegawai atau sesama pegawai untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik melalui media maupun face to face. 5 Kepemimpinan organisasi dalam perspektif Islam adalah sesuatu yang dianggap penting dalam Islam. Demikian juga dengan komunikasi, Islam mengaku tentang perlunya pemimpin dalam setiap sistem sosial. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan penguasaan komunikasi yang baik pimpinan organisasi dapat mempunyai nilai tambah sehingga lebih produktif. 3 S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004, hal. 4.5 4 S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004, hal. 4.6 5 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 274 Dalam Islam juga telah dijelaskan tentang bagaimana kaidah berkomunikasi dalam perspektif Islam yaitu ada enam, diantaranya: 1. Qaulan Sadida. Perkataan yang benar alias tidak dusta 2. Qaulan Baligha. Ucapan yang lugas, efektif, dan tidak berbelit-belit 3. Qaulan Ma’rufa. Perkataan yang baik, santun, dan tidak kasar 4. Qaulan Karima. Kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan. 5. Qaulan Layinan. Ucapan yang lemah-lembut menyentuh hati, dan 6. Qaulan Maysura. Ucapan yang menyenangkan dan tidak menyinggung perasaan. 6 Sedangkan pengertian pola dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah sistem. 7 Adapun yang dimaksud dengan sistem adalah “seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.” 8 Yang dimaksud penulis dengan kata “pola komunikasi” dalam judul ini adalah sistem penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan dengan maksud untuk merubah pendapat, sikap maupun perilaku komunikan. Sistem penyampaian pesan didasarkan pada penggunaan sejumlah teori-teori komunikasi dalam menyampaikan pesan langsung ataupun melalui perantara media tertentu. Pesan komunikasi disampaikan melalui lambing simbol komunikasi dalam bahasa verbal maupun non-verbal serta media komunikasi lainnya seperti media teknologi informasi, media audio visual, surat kabar, majalah, dan lain-lain. 6 http:arsitek-peradaban.abatasa.co.idpostdetail6739ayat-ayat-komunikasi.html diakses pada tanggal 13 September 2015, Jam 14.50 WIB 7 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hal. 115. 8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hal. 849 Penggunaan pola komunikasi yang baik dalam internal sebuah organisasi menentukan proses komunikasi dapat berjalan efektif atau tidak. Eksistensi organisasi bergantung pada penggunaan pola dan sistem komunikasi yang dikembangkan dalam komunikasi organisasi. Identitas nilai yang mampu dipertahankan oleh sebuah organisasi merefleksikan bentuk hasil komunikasi struktural yang baik antar pimpinan dan anggota dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan organisasi untuk masyarakat luas. Komunikasi yang efektif sangatlah penting bagi semua kalangan. Oleh karena itu, para pemimpin dan para komunikator politik perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. Elite politik juga termasuk ke dalam komunikator bagi suatu negara. Elite politik sangat mempengaruhi kebijakan yang akan dibuat untuk masyarakat banyak. Oleh karena itu, elite politik perlu juga diperhatikan karena sangat berpengaruh saat menyampaikan pesan kepada masyarakat banyak. Apabila pesan yang disampaikannya itu salah akan mengakibatkan persepsi yang salah juga pada masyarakat. 9 Menurut Kohler yang dikutip oleh Arni Muhamad dalam buku Komunikasi Organisasi bahwa “Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami, dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. 10 Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan oleh seorang pemimpin dapat di terima, dan dipahami oleh para anggota, maka seorang 9 A.W. Widjaja, Komunikasi Politik dan Humas, Jakarta: Bumi Aksaea, hal. 27 10 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet ke-10, hal. 1 pimpinan harus menerapkan pola komunikasi yang baik pula. Pengetahuan dasar tentang komunikasi saja belumlah cukup untuk dapat memahami komunikasi organisasi. Kemampuan berkomunikasi secara efektif pada dasarnya akan menentukan keberhasilan seseorang. Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah memperbaiki suatu organisasi. Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai “memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan manajemen”. Dengan kata lain, orang mempelajari komunikasi organisasi untuk menjadi pemimpin atau atasan yang lebih baik. Karenanya, penulis memandang sutudi pola komunikasi organisasi sebagai landasan kuat bagi keefektifan komunikasi dalam suatu organisasi. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon embrio yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kaderisasi juga merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Partai Kebangkitan Bangsa DPP PKB adalah salah satu organisasi politik atau partai politik yang berasaskan Pancasila dengan berbasis Islam. Dewan Pengurus Pusat merupakan dewan yang mengurus di bagian tingkat nasional atau tingkat teratas. Struktur organisasi yang terbentuk dalam partai ini umumnya memiliki kesamaan dengan partai-partai lain, yang pastinya memiliki sebuah ketua atau pemimpin. Dalam organisasi tersebut juga terdapat pola komunikasi antara pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan anggota, anggota dengan pimpinan maupun antara anggota dengan anggota. Dalam kaitannya dengan penelitian pola komunikasi suatu organisasi, penulis memilih partai politik dan sayap organisasinya, yaitu DPP PKB dan Garda Bangsa, karena organisasi politik tersebut merupakan salah satu organisasi partai politik berdiri ditengah-tengah partai yang berbasis dukungan umat Islam lainnya serta ketika habis terjadi konflik di bulan Mei 1998 dengan memiliki berbagai macam konflik di ektsernal maupun internal sendiri. DPP PKB juga merupakan kelahiran dari Nahdlatul Ulama, sehingga basis dari DPP PKB kebanyakan kaum Nahdliyyin. DPP PKB merupakan partai yang memiliki banyak tantangan dan masalah setelah ditinggalkan oleh sang pendiri. Namun secara perlahan tantangan dan masalah itu dapat terlewati, karena adanya kerjasama di semua pihak. Bahkan yang dulunya kader terbaik, keluar dari DPP PKB karena adanya konflik kini mereka telah kembali lagi. Dengan bergabungnya mereka kembali, DPP PKB pada pemilihan umum tahun 2014, DPP PKB memperoleh suara 11.298.950 atau 9,04 dari total keseluruhan suara dengan menempati posisi ke-empat se- Indonesia. Dengan hasil tersebut, DPP PKB berhasil menempatkan diri sebagai partai Islam terbesar di Indonesia. DPP PKB memiliki sayap organisasi kepemudaan yang bernama Garda Bangsa. Garda Bangsa berfungsi untuk menarik perhatian kaum muda dalam melakukan hal kaderisasi. Garda Bangsa merangkul semua kaum muda, tidak hanya kaum muda yang berlatar belakang santri. Garda Bangsa ikut berperan aktif dalam membesarkan DPP PKB, bahkan pada pemilu Garda Bangsa sangat membantu dalam kemenangan DPP PKB. Banyak kader DPP PKB yang berhasil dengan mengawali karir politiknya dari Garda Bangsa. Melihat dari aspek pola komunikasi suatu organisasi politik, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul, “Pola Komunikasi Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa dan Garda Bangsa ”, dengan alasan bahwa pola komunikasi menjadi salah satu yang terpenting dalam membangun sebuah organisasi partai politik.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar dalam penulisan ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penulis memberikan batasan pada permasalahan pola komunikasi organisasi pada organisasi politik Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa DPP DPP PKB dan Garda Bangsa Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian skripsi ini adalah 1. Bagaimana pola komunikasi antara DPP DPP PKB dan Garda Bangsa? 2. Hambatan apa saja yang terjadi pada pola komunikasi yang digunakan oleh DPP DPP PKB dan Garda Bangsa?

C. Tujuan dan Manfaatan Penelitian 1.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi organisasi partai politik Partai Kebangkitan Bangsa dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif di dalamnya?

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang ilmu-ilmu komunikasi, khususnya dalam pengembangan pola komunikasi yang akan menghasilkan komunikasi yang efektif. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya memiliki manfaat secara akademis tetapi juga manfaat secara praktis yakni penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi secara praktis khususnya bagi para praktisi-praktisi dan perilaku organisasi dalam membangun pola komunikasi dan tata cara komunikasi yang efektif dan se-efisien mungkin.

D. Tinjauan Kepustakaan

Sebelumnya peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi dengan judul yang terdapat dalam beberapa buku dan hasil penelitian. Dari tinjauan yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan bahwa kajian mengenai komunikasi organisasi ini telah diteliti sebelumnya oleh beberapa orang. Beberapa diantaranya adalah: 1. “Pola Komunikasi Organisasi di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilay ah II Kampung Utan Tangerang” oleh Dini Novianti. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Skripsi ini menjelaskan bahwasanya pola komunikasi dalam bidang data dan informasi di BBMG Wilayah II Kampung Utan adalah komunikasi ke bawah, komunikasi keatas, komunikasi horizontal dan informal. Media yang digunakan adalah melalui website, telepon, radio, fax, email, brosur dan koran untuk pelayanan jasa. Perbedaan skripsi ini dengan yang akan diteliti terletak pada objek penelitian. 11 2. “Pola komunikasi organisasi Nur Mahmudi sebagai Walikota Depok dalam implementasi kebijakan publik ” oleh Januar Azhari, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Skripsi ini berisi tentang pola komunikasi organisasi yang digunakan oleh Nur Mahmudi adalah pola lingkaran. Pola ini memungkinkan semua anggota komunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan. Media yang digunakan adalah media lisan dan tulisan hingga ke teknologi berbasis multimedia 11 Dini Novianti, Pola Komunikasi Organisasi di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Kampung Utan Tangeran, Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2009. internet. Perbedaan penelitian skripsi ini dengan penelitian yang akan saya teliti adalah terletak pada objek penelitiannya. 12 3. “Pola Komunikasi Organisasi di PT. Arga Bangun Bangsa ESQ Leadership Center” oleh Ika Sholihah, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Skripsi ini berisi tentang pola komunikasi organisasi yang digunakan oleh PT. Arga Bangun Bangsa ESQ Leadership Center adalah pola bintang. Pola ini memungkinkan dimana para karyawan bebas melakukan komunikasi dengan siapapun tanpa dibatasi oleh pihak lain. Sehingga komunikasi ini dapat berjalan dengan baik dan keterbukaan antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, maupun sesama karyawan. Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan informasi adalah morning briefing, rapat, grup facebook, e-mail, bbm, bbm, sms, dan telepon. Selain itu, komunikasi secara langsung juga digunakan. Perbedaan penelitian skripsi ini dengan penelitian skripsi saya adalah terletak pada objek penelitiannya. 13 12 Januar Azhari, Pola komunikasi organisasi Nur Mahmudi sebagai Walikota Depok dalam implementasi kebijakan public, Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. 13 Ika Sholihah, Pola Komunikasi Organisasi di PT. Arga Bangun Bangsa ESQ Leadership Cente, Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013