Analisis Kadar Protein CD4 dan CD8 dengan Metode ELISA Analisis Data
700 ppm. Jika diambil batas minimumnya, maka kandungan β-karoten dalam minyak sawit sebesar 400 ppm. Kebutuhan vitamin A orang dewasahari adalah
sebesar 900 μg, sedangkan balita dan anak-anak sekitar 400 μg. Jadi kebutuhan
vitamin A harian dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 2,5 g hari atau setara dengan 2,5 ml minyak sawit mentah untuk orang dewasa dan 1 g hari atau setara
dengan 1 ml minyak sawit mentah untuk balita dan anak-anak. Minyak sawit mentah merupakan jenis produk pangan baru yang berbasis
minyak makan. Oleh karena itu, perlu diketahui respon awal responden terhadap minyak sawit mentah. Respon awal responden dianalisis berdasarkan hasil
wawancara pada hari ke 2-4 setelah konsumsi, dengan menggunakan pertanyaan yang ada di dalam kuesioner 2 Lampiran 7.
Tabel 7 Respon awal responden n = 70 terhadap minyak sawit mentah
Atribut Biasa Saja
∑ Responden Terganggu ∑ Responden
Rasa 69 1
Aroma 70 Warna 68
2 Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa respon awal responden terhadap
minyak sawit mentah dapat diterima dengan baik. Karena hampir seluruh responden menyatakan tidak terganggu biasa saja dengan atribut produk secara
keseluruhan. Menurut responden yang merasa terganggu dengan atribut rasa menyatakan bahwa minyak sawit mentah memiliki rasa getir dan agak lengket.
Menurut Budhikarjono 2007, komponen nontrigliserida pada minyak sawit mentah menimbulkan rasa dan aroma yang khas. Komponen nontrigilerida
tersebut diantaranya monogliserida, digliserida, fosfatida, karbohidrat, turunan karbohidrat, protein dan bahan-bahan berlendir atau getah gum.
Pada atribut warna, ada 2 orang responden yang merasa terganggu dengan warna minyak sawit mentah, karena terlalu mencolok merah cerah. Sedangkan
untuk atribut aroma, tidak ada responden yang merasa terganggu. Warna merah pada minyak sawit mentah disebabkabn karena kandungan karotenoid yang sangat
tinggi. Semua senyawa yang menimbulkan flavor yang tidak enak pada minyak
berasal dari senyawa minor yang mempunyai nilai fungsional bagi tubuh dan senyawa ini harus dipertahankan.
Minyak sawit mentah dikemas dalam botol plastik transparan dengan volume sebanyak 140 ml. Sebesar 100 responden menyatakan bahwa mereka
menyukai jenis kemasan yang dipakai karena penggunaannya mudah dan praktis. Evaluasi penerimaan responden terhadap minyak sawit mentah dilakukan
setelah responden mengonsumsi produk selama 2 minggu, 1 bulan dan 2 bulan. Menurut Pilgrim 1956, penerimaan pangan food acceptability menunjukkan
perilaku makan yang disertai dengan kesenangan. Oleh karena itu, penerimaan konsumen terhadap suatu produk pangan menjadi suatu faktor penting untuk
menentukan apakah produk pangan tersebut disukai atau tidak. Penerimaan responden terhadap minyak sawit mentah dianalisis berdasarkan hasil wawancara
dengan menggunakan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner 3 - 5 Lampiran 8 - 10.
Tabel 8 Penerimaan responden n = 70 terhadap minyak sawit mentah
Penerimaan 2 minggu
1 bulan 2 bulan
Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna
Rasa Aroma Warna
Mau 70
70 69 68
68 68 70 70
70 Agak mau
0 2 2 2 0
Agak menolak
1 0 0 0 0
Menolak 0 0
0 0 0
Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa secara umum responden dapat menerima produk dengan baik. Setelah mengonsumsi minyak sawit mentah
selama 2 bulan, responden dapat menerima dengan baik seluruh atribut produk, baik rasa, aroma maupun warna. Hal ini dikarenakan dalam masa 2 bulan tersebut
telah terjadi proses adaptasi terhadap atribut produk, karena responden mengonsumsi produk setiap hari sehingga pada akhirnya mereka menjadi terbiasa
dan dapat menerima produk dengan baik. Menurut Sulivan dan Birch 1994, penerimaan terhadap suatu produk pangan baru tidak terjadi begitu saja, namun
membutuhkan pengulangan berkali-kali untuk mengonsumsi produk pangan tersebut, sehingga akan terjadi peningkatan kesukaan.
Setelah 2 bulan masa intervensi, diketahui bahwa sebanyak 22,86 responden menyatakan tetap mau melanjutkan konsumsi minyak sawit mentah,
74,28 responden mau melanjutkan konsumsi asalkan harga jual minyak sawit mentah terjangkau, dan 2,86 responden ragu-ragu untuk terus mengonsumsi
minyak sawit mentah. Responden yang menyatakan mau untuk melanjutkan konsumsi beranggapan bahwa mereka dapat merasakan manfaat setelah
mengonsumsi minyak sawit mentah, yaitu berupa perbaikan status kesehatan yang mereka rasakan serta adanya peningkatan nafsu makan.
Tabel 9 Kelanjutan konsumsi minyak sawit mentah oleh responden n = 70
Sikap ∑ Responden
Persentase
Mau 16 22,86
Mau asal harga terjangkau 52
74,28 Ragu-ragu 2
2,86 Tidak mau