Gambar 12 Klasifikasi responden n = 70 berdasarkan jenis pekerjaan Kaum ibu di Indonesia, apapun statusnya, baik bekerja maupun tidak
bekerja, dapat dikatakan sebagai “gate keeper” untuk segala urusan rumah tangga, termasuk penyediaan bahan pangan untuk keluarga Waysima 2011. Sebagian
besar responden merupakan ibu rumah tangga, yang bertugas untuk menjaga dan mengurus rumah dan anak. Introduksi minyak sawit mentah sebagai produk
pangan baru yang sasarannya untuk penggunaan memasak di rumah, yang paling tepat adalah melalui ibu sebagai ibu rumah tangga.
4.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Keluarga Bulan
Pendapatan keluarga merupakan penentu penting dalam perilaku pola makan keluarga. Harga bahan pangan sangat berpengaruh dalam penentuan
pilihan pangan. Menurut Soedikarijati 2001, pendapatan keluarga berhubungan secara nyata dan positif dengan perilaku konsumsi pangan anggota keluarga.
Dari Gambar 13 dapat diketahui bahwa pendapatan per keluarga responden setiap bulannya berkisar antara Rp 100.000,- sampai Rp 300.000,- dan
Rp 300.000,- sampai Rp 600.000,-. Jumlah pendapatan ini masih tergolong rendah, karena tidak sesuai dengan penetapan penerimaan gajibulan atau lebih
dikenal dengan Upah Minimum Regional UMR yang ditetapkan di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar Rp 800.000,-. Responden tergolong ke dalam kelompok
masyarakat prasejahtera, sesuai dengan alasan pemilihan responden yang diprioritaskan berasal dari keluarga prasejahtera. Rendahnya pendapatan keluarga
, ,
, ,
, ,
,
Buruh Guru
Pelajar RT
Supir Pedagang Tidak Bekerja
Jumlah Responden
responden ini membuat mereka tidak mampu membeli sumber vitamin A yang beranekaragam selain buah-buahan dan sayuran yang harganya relatif murah
seperti wortel, pepaya dan tomat.
Gambar 13 Klasifikasi responden n = 34 berdasarkan pendapatan per keluarga bulan
4.1.6. Pengetahuan Responden tentang Sumber Vitamin A dan Minyak Sawit Mentah MSMn
Pengetahuan mengenai sumber dan penggunaan vitamin A perlu diketahui untuk dapat memperlihatkan bagaimana perilaku konsumsi responden terhadap
sumber vitamin A sebelum program berjalan. Informasi mengenai hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang ada pada kuesioner 1 Lampiran 6. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa sebanyak 54 responden
77,1 mengetahui tentang sumber vitamin A. Secara umum sumber vitamin A yang responden ketahui adalah wortel. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengetahuan responden tentang sumber vitamin A hanya berasal dari wortel saja, oleh karena itu perlu dilakukan pemberian informasi mengenai sumber-sumber
vitamin A alami lainnya, yaitu minyak sawit mentah, melalui sosialisasi dan diskusi pada saat monitoring dan pertemuan massal.
Pengenalan dan pengetahuan responden tentang minyak sawit ditanyakan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah masa intervensi selama 2 bulan. Hal
tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden mengenai minyak sawit dan produk-produknya.
, ,
,
rb ‐
rb ‐
rb ‐
rb rb
Jumlah Keluarga