Kadar HASIL DAN PEMBAHASAN

sesudah konsumsi minyak sawit mentah. Sebanyak 3 orang responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 setelah konsumsi minyak sawit mentah, yaitu responden ke-2, 4 dan 15, serta ada 4 responden yang kadar protein CD8- nya tetap, yaitu responden ke-1, 5, 9 dan 10. Tabel 11 Analisis statistik kadar protein CD8 Kelompok Responden Rerata ± Sd sebelum konsumsi Rerata ± Sd sesudah konsumsi T tabel T hitung Responden total n=16 0,078 ± 0,008 0,079 ± 0,007 2,131 5 0,963 Responden yang CD8- nya naik n=9 0,077 ± 0,008 0,083 ± 0,008 2,306 5 3,355 1 13,880 Keterangan: signifikan pada taraf 1 dan 5 Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa peningkatan rerata kadar protein CD8 pada 16 responden antara sebelum dan sesudah konsumsi MSMn hanya sebesar 0,001 dan tidak signifikan secara statistik. Namun jika responden yang mengalami kenaikan kadar protein CD8 dikelompokkan kembali 9 responden dan dihitung secara statistik, maka peningkatan kadar protein CD8 yang terjadi signifikan baik pada taraf 5 maupun 1. Setiawati 1982 menyatakan bahwa semua hasil analisis yang dinyatakan tidak bermakna bukan berarti bahwa hasilnya tidak ada atau tidak bermanfaat, karena hasil yang tidak bermakna hanya berarti bahwa hasilnya tidak cukup kuat untuk menolak hipotesis nol. Oleh karena itu, hasil yang tidak bermakna tersebut sebaiknya dianggap tidak konklusif dan diperlukan pengumpulan data lebih lanjut. Selain itu, kemaknaan statistik tidak identik dengan kemaknaan klinik, karena seringkali pada perhitungan menunjukkan hasil yang tidak bermakna tidak berbeda nyata, namun secara klinis justru berdampak nyata yaitu manfaatnya dapat dirasakan oleh responden. Responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 adalah responden ke-2, 4 dan 15. Responden ke-2 dan 4 juga mengalami penurunan kadar protein CD4. Setelah dilakukan kroscek data hasil wawancara didapatkan bahwa responden ke-2 dan 4 kadang-kadang tidak mengonsumsi minyak sawit mentah dengan alasan bahwa mereka tidak memasak pada hari-hari tertentu. Sedangkan responden ke-15 pernah tidak mengonsumsi karena lupa. Berdasarkan Zakaria et al. 2011 mengenai pengaruh konsumsi minyak sawit mentah terhadap kadar β-karoten pada plasma darah, diperoleh hasil bahwa responden ke-4 dan 15 mengalami penurunan kadar β-karoten setelah konsumsi minyak sawit mentah. Selain itu, responden ke-2, 4 dan 15 juga mengalami penurunan kadar retinol pada plasma setelah konsumsi minyak sawit mentah. Menurut Ullrich et al. 1994 jumlah CD4 dan CD8 berkorelasi dengan konsentrasi karoten dan retinol dalam plasma darah yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi permukaan sel limfosit dari kerusakan akibat peroksidasi. Jika konsentrasi karoten dan retinol pada plasma darah jumlahnya tinggi maka jumlah CD4 dan CD8 pun tinggi. Berdasarkan pengukuran kadar protein CD8 responden ke-2, 4 dan 15 walaupun mengalami penurunan setelah konsumsi minyak sawit mentah, namun berdasarkan hasil wawancara ketiga responden tersebut menyatakan bahwa mereka merasakan adanya perbaikan kesehatan. Pada Tabel 12 dapat dilihat hasil wawancara mengenai perbaikan kesehatan yang dirasakan responden. Tabel 12 Perbaikan kesehatan responden yang mengalami penurunan kadar protein CD8 setelah konsumsi minyak sawit mentah Responden ke- Perbaikan Kesehatan 2 4 15 Nafsu makan, kondisi kesehatan dan penglihatan responden terasa lebih baik Responden pada awalnya mempunyai gangguan ISPA dengan frekuensi lebih dari 4 kali sebulan, namun setelah mengonsumsi minyak sawit mentah, gangguan ISPA menjadi berkurang frekuensinya Nafsu makan, kondisi kesehatan dan penglihatan responden terasa lebih baik Oleh karena itu, walaupun peningkatan kadar protein CD8 setelah mengonsumsi minyak sawit mentah cukup rendah dan tidak signifikan secara statistik, namun manfaat kesehatan yang dirasakan responden meningkat setelah mengonsumsi minyak sawit mentah. CD8 merupakan molekul glikoprotein yang terdapat pada permukaan sel Tc dan Ts. Sel Tc berperan dalam membunuh sel-sel tubuh yang telah terinveksi virus dan sel-sel termutasi sel tumor dan kanker Cruse dan Lewis 2004.