Pengukuran Protein Limfosit Analisis Kadar Protein Limfosit dengan Metode Bradford 1976

massal pertama bertujuan untuk pengenalan dan sosialisasi program, pengetahuan umum tentang vitamin A dan minyak sawit mentah, pengenalan produk dan cara penggunaan produk. Pertemuan massal kedua bertujuan untuk mengetahui progress penggunaan produk oleh responden, pemberian materi yang lebih mendalam tentang vitamin A dan minyak sawit mentah. Pertemuan massal ketiga dilakukan untuk evaluasi program dan mengajak responden untuk terus mengonsumsi minyak sawit mentah serta diadakan lomba memasak dan pemberian kuis seputar pengetahuan vitamin A dan minyak sawit mentah sebagai apresiasi keikutsertaan responden selama masa intervensi. Pemakaian minyak sawit mentah oleh responden dikontrol dengan cara melakukan monitoring, yaitu mengunjungi rumah-rumah responden secara langsung setiap seminggu sekali dan melakukan pengecekan isi volume botol minyak sawit mentah. Peranan kader desa sangat penting terutama dalam membantu fasilitator untuk melakukan monitoring responden sehari-hari, karena tempat tinggal kader yang berdekatan dengan tempat tinggal responden sehingga kader dapat berinteraksi dan mengingatkan responden untuk terus mengonsumsi minyak sawit mentah setiap hari. Dari hasil monitoring selama masa intervensi, diperolah hasil bahwa 78,6 responden selalu mengonsumsi MSMn secara rutin, 20 responden pernah tidak mengonsumsi MSMn karena lupa dan 1,4 responden kadang-kadang tidak mengonsumsi MSMn. Responden yang kadang- kadang tidak mengonsumsi MSMn beralasan bahwa terkadang mereka tidak memasak sehingga tidak menggunakan MSMn. Frekuensi konsumsi MSMn oleh responden yang lupa lebih banyak bila dibandingkan dengan frekuensi konsumsi MSMn oleh responden yang kadang-kadang tidak mengonsumsi karena tidak memasak. Selama masa intervensi 2 bulan, jumlah total MSMn yang dibagikan kepada 70 orang responden adalah sebanyak 85 botol 140 ml. Jika dirata-rata maka masing-masing responden mendapatkan 1,21 botol MSMn, sehingga diperkirakan responden mengonsumsi MSMn sebanyak 2,83 ml hari atau setara dengan 1879,6 µg ekuivalen vitamin A per hari. Jumlah MSMn yang dikonsumsi tersebut dapat memenuhi kebutuhan vitamin A responden per harinya. Menurut Choo 1997, kandungan β-karoten di dalam minyak sawit mentah adalah 400 – 700 ppm. Jika diambil batas minimumnya, maka kandungan β-karoten dalam minyak sawit sebesar 400 ppm. Kebutuhan vitamin A orang dewasahari adalah sebesar 900 μg, sedangkan balita dan anak-anak sekitar 400 μg. Jadi kebutuhan vitamin A harian dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 2,5 g hari atau setara dengan 2,5 ml minyak sawit mentah untuk orang dewasa dan 1 g hari atau setara dengan 1 ml minyak sawit mentah untuk balita dan anak-anak. Minyak sawit mentah merupakan jenis produk pangan baru yang berbasis minyak makan. Oleh karena itu, perlu diketahui respon awal responden terhadap minyak sawit mentah. Respon awal responden dianalisis berdasarkan hasil wawancara pada hari ke 2-4 setelah konsumsi, dengan menggunakan pertanyaan yang ada di dalam kuesioner 2 Lampiran 7. Tabel 7 Respon awal responden n = 70 terhadap minyak sawit mentah Atribut Biasa Saja ∑ Responden Terganggu ∑ Responden Rasa 69 1 Aroma 70 Warna 68 2 Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa respon awal responden terhadap minyak sawit mentah dapat diterima dengan baik. Karena hampir seluruh responden menyatakan tidak terganggu biasa saja dengan atribut produk secara keseluruhan. Menurut responden yang merasa terganggu dengan atribut rasa menyatakan bahwa minyak sawit mentah memiliki rasa getir dan agak lengket. Menurut Budhikarjono 2007, komponen nontrigliserida pada minyak sawit mentah menimbulkan rasa dan aroma yang khas. Komponen nontrigilerida tersebut diantaranya monogliserida, digliserida, fosfatida, karbohidrat, turunan karbohidrat, protein dan bahan-bahan berlendir atau getah gum. Pada atribut warna, ada 2 orang responden yang merasa terganggu dengan warna minyak sawit mentah, karena terlalu mencolok merah cerah. Sedangkan untuk atribut aroma, tidak ada responden yang merasa terganggu. Warna merah pada minyak sawit mentah disebabkabn karena kandungan karotenoid yang sangat tinggi. Semua senyawa yang menimbulkan flavor yang tidak enak pada minyak