Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak

91

BAB VI ANALISIS DATA

Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisis sesuai dengan kelompok masalah yang dikaji peneliti dari indikator-indikator yang digunakan. Data tersebut adalah hasil penyebaran kuesioner dan wawancara, serta data-data sekunder yang diperoleh peneliti. Dari analisis data inilah nantinya akan diperoleh kesimpulan mengenai implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang.

6.1 Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang Semua proses implementasi kebijakan publik merupakan tahapan yang penting dan harus dilalui demi mencapai hasil dari suatu kebijakan. Salah satunya adalah implementasi kebijakan publik yang merupakan pelaksanaan dari suatu keluaran kebijakan peraturan perundang-undangan oleh organisasi pelaksana kebijakan. Tujuan kebijakan tidak akan tercapai tanpa adanya tindakan implementasi. Implementasi kebijakan juga merupakan sebuah proses yang kompleks dan panjang. Pemahaman yang paling penting bagi peneliti kebijakan dari proses implementasi adalah untuk dapat mengindentifikasi variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sebuah implementasi kebijakan. Maka, akan ditemukan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan 92 implementasi, pada gilirannya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan proses implementasi kebijakan kedepannya. George C. Edward mengemukakan bahwa implementasi merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi pemerintah dalam membuat kebijakan juga harus mengkaji terlebih dahulu apakah kebijakan tersebut dapat memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar suatu kebijakan tidak bertentangan dengan masyarakat apalagi sampai merugikan masyarakat. Dalam mengkaji implementasi kebijakan, Edwards memiliki 4 empat variabel yang merupakan faktor untuk mempengaruhi implementasi kebijakan, yakni komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Pada dasarnya kewenangan pemerintah daerah baik Kota maupun Provinsi, untuk memungut biaya dari masyarakat diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kedudukan Undang-Undang ini adalah sebagai dasar kewenangan daerah sekaligus membatasi kewenangan daerah dalam memungut biaya dari masyarakat. Sedangkan, besaran biaya dan tata cara teknis pemungutan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Daerah di daerah masing-masing. Pajak daerah di Kabupaten Deli Serdang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011. Telah dikemukakan sebelumnya pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang pajak restoran bahwa pajak restoran merupakan pajak atas pelayanan 93 yang disediakan oleh restoran. Disebutkan bahwa restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan minuman dengan dipungut bayaran 10 sepuluh persen, yang mencakup rumah makan, kafe, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga atau katering. Pajak restoran merupakan salah satu jenis pajak yang termasuk kedalam 11 sebelas jenis pajak daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011. Setiap kebijakan publik yang telah disusun, harus diimplementasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengimplementasian suatu kebijakan publik, perlu diperhatikan beberapa variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Dalam penelitian ini, adapun variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut

A. Komunikasi

Keberhasilan implementasi sebuah kebijakan salah satu faktor yang menentukannya adalah komunikasi. Komunikasi sangat berperan penting dalam proses pelaksanaan sebuah kebijakan termasuk Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang dilakukan setelah mendapat arahan dari pihak Kabupaten pada saat sosialisasi. Ditinjau dari segi pelaksanaan program, seperti yang diperoleh dari data kuesioner sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 19 orang 39,58 menyatakan mengetahui tentang Peraturan Daerah 94 Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. Selain itu, mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang 41,67 juga menyatakan bahwa jarang dilakukan penyuluhan sosialisasi dari Pemerintah Daerah Pemda Kabupaten Deli Serdang tentang Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. Namun, mayoritas responden yaitu sebanyak 18 orang 37,50 juga menilai bahwa petugas PemdaDispenda kurang siap dalam memberikan penyuluhan tentang Peraturan Daerah : Pajak Restoran Nomor 2 Tahun 2011 Kabupaten Deli Serdang. Hasil penyebaran kuesioner ini senada dengan yang dikatakan informan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan menyatakan bahwa mengetahui tentang Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. Penyuluhan sosialisasi dari Pemerintah Daerah Pemda Kabupaten Deli Serdang tentang Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang jarang dilakukan, hal ini senada dengan keterangan yang diperoleh peneliti dari Dinas Pendapatan Daerah, dimana penyuluhan sosialisasi dilakukan dalam satu tahun sekali. Serta petugas PemdaDispenda cukup siap dalam memberikan penyuluhan tentang Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa implementasi Peraturan Daerah tentang pajak restoran di Kabupaten Deli Serdang belum memenuhi kriteria kejelasan komunikasi implementasi yang baik, karena 95 wajib pajak sendiri hanya mengetahui sedikit saja tentang Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang, karena cara sosialisasi yang dilakukan masih kurang baik. Sedangkan jika ditinjau dari segi komunikasi dalam memberikan penyuluhan dan kesiapan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan wajib pajak dalam memberikan penyuluhan tidak senada atau berbeda. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang belum memenuhi kriteria komunikasi yang baik dan belum dapat memenuhi standar atau variabel komunikasi karena belum adanya sosialisasi yang cukup baik kepada wajib pajak terkait dengan pajak restoran tersebut.

B. Sumber Daya

Sumber daya merupakan faktor utama dalam emlaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu kebijakan, tanpa sumber daya kebijakan tidak akan berjalan dengan baik. Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan maka tidak akan berjalan dengan efektif. Sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan kebijakan dapat berwujud, seperti sumber daya manusia, sumber daya fasilitas, dan sumber daya finansial. Van Meter dan Van Horn menyebutkan bahwa sumber daya yang dimaksud mencakup dana atau perangsang incentive lain yang mendorong dan memperlancar implementasi 96 yang efektif. Sementara George Edward III menyebutkan sumber daya yang penting dalam implementasi meliputi, staf yang memadai keahlian-keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, wewenang dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan untuk implementasi kebijakan publik. 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya menusia dalam pelaksanaan suatu kebijakan merupakan soal yang sangat penting. Meskipun demikian, perlu juga diketahui bahwa jumlah staf tidak selalu mempunyai efek positif bagi implementasi kebijakan. Hal ini berarti bahwa jumlah staf yang banyak tidak secara otomatis mendorong implementasi yang berhasil, ini juga dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh pimpinan ataupun staf itu sendiri. Namun disisi lain kurangnya staf juga akan menimbulkan persoalan menyangkut implementasi kebijakan yang efektif. Artinya kebutuhan akan sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu kebijakan harus dipenuhi secara kualitas dan kuantitasnya. Seperti yang diperoleh dari data kuesioner sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 18 orang 37,50 menyatakan bahwa jumlah pegawai Dispenda yang menangani Pajak Restoran cukup banyak. Selain itu, mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang 52,08 menyatakan bahwa kemampuan atau kapasitas petugas dalam menangani Pajak Restoran Kabupaten Deli Serdang cukup mampu. Hasil penyebaran kuesioner ini senada dengan yang dikatakan informan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan menyatakan 97 bahwa jumlah sumber daya manusia yang ada memang sudah cukup untuk menjalankan Peraturan Daerah tersebut. Hal ini juga didukung oleh data sekunder mengenai tingkat pendidikan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang yang didominasi oleh lulusan Sarjana S1 yang berjumlah 65 orang, SMA sebanyak 27 orang, SMK sebanyak 3 orang, Magister S2 sebnayak 2 orang, dan hanya 1 orang SMP. Namun pihak Dinas Pendapatan Daerah tidak menetapkan jumlah staf khusus untuk pajak restoran. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia yang dimiliki mampu untuk menjalankan implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang. 2. Fasilitas Seperti yang diperoleh dari data kuesioner sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 19 orang 39,58 menyatakan bahwa dukungan fasilitas spt.komputer, sepeda motor, mobil, dll dalam menangani Pajak Restoran tersedia. Hasil penyebaran kuesioner ini senada dengan yang dikatakan informan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan menyatakan bahwa sudah tersedia fasilitas untuk mneunjang jalannya Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang dan fasilitas tersebut sering digunakan untuk keperluan Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugasnya. Fasilitas yang tersedia dirasa sudah cukup untuk menunjang jalannya roda pemerintahan. Fasilitas yang dimiliki Dinas 98 Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah gedung perkantoran yang permanen, ruang kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi dengan dilengkapi meja, kursi, komputer, mesin cetak, dan AC, papan informasi papan struktur organisasi, di bidang pengawasan tersedianya mobil dan sepeda motor. Hasil penyebaran kuesioner ini senada dengan yang dikatakan informan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan menyatakan bahwa dukungan fasilitas yang ada sudah tersedia untuk menjalankan Peraturan Daerah tersebut. Hal ini juga didukung oleh data sekunder mengenai fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang. Gambar 6.1.1 Gedung kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang 99 Gambar 6.1.2 Ruang kerja kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang 100 Gambar 6.1.3 Kendaraan kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang 3. Finansial Seperti yang diperoleh dari data kuesioner sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden 20 orang 41,67 menyatakan bahwa anggaran yang tersedia untuk menangani pajak restoran tersedia. Hasil penyebaran kuesioner ini senada dengan yang dikatakan informan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan secara keseluruhan menyatakan bahwa dana yang digunakan dalam pelaksanaan pajak restoran berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Deli Serdang. Anggaran yang diberikan tersedia apabila proses perencanaan dan proses target berjalan lancar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dana anggaran yang tersedia berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Deli Serdang dan bertujuan untuk menjalankan Peraturan Daerah sesuai dengan perencanaan dan proses target yang telah ditentukan. 101 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang sudah dapat memenuhi standar atau variabel sumberdaya yang baik.

C. Disposisi

Peran penting sikap pelaksana dalam implementasi suatu kebijakan disampaikan oleh Hessel 2003:90 sebagai berikut: ”Jika para implementor memperhatikan terhadap suatu kebijakan khusus, maka dimungkinkan bagi implementor untuk melakukan sebagaimana yang dimaksudkan para pembuat keputusan. Namun ketika sikap atau perspektif implementor ini berbeda dari para pembuat keputusan, proses mengimplementasikan sebuah kebijakan menjadi secara pasti lebih sulit”. Pendapat Hessel di atas menunjukkan bahwa meskipun para pelaksana kebijakan memiliki kemampuan untuk melaksanakan sebuah kebijakan, namun ketika para implementor tidak setuju terhadap kebijakan tersebut, akan mengarah untuk tidak melakukan. Penilaian terhadap variabel sikap ini didasarkan pada 3 kriteria yakni persepsi pelaksana terhadap kebijakan, respon pelaksana terhadap kebijakan, dan tindakan atau tanggung jawab pelaksana. Dari segi persepsi pelaksana terhadap kebijakan, mayoritas responden sebanyak 23 orang 47,92 menyatakan bahwa pandangan persepsi pejabat Dispenda dalam menangani Pajak Restoran cukup positif. Hal ini senada dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti. Para informan menyatakan bahwa para pelaksana setuju dan mendukung kebijakan tersebut, karena dalam kebijakan tersebut telah dijelaskan secara rinci mengenai 102 tugas dan fungsi dari masing-masing Perangkat Daerah. Sehingga berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pandangan persepsi pejabat Dispenda dalam menangani Pajak Restoran sudah cukup baik. Dari segi respon pelaksana terhadap kebijakan, mayoritas responden sebanyak 26 orang 54,17 menyatakan bahwa kesungguhan dalam menangani Pajak Restoran cukup serius. Tidak ada penolakan dari aparatur pemerintahan daerah dalam menjalankan tugasnya. Hal ini senada dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti. Para informan menyatakan bahwa para pelaksana bersedia untuk menerima ketentuan dalam kebijakan tersebut, terutama dalam hal pelaksanaan tugas dan fungsi. Sehingga berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa respon pelaksana Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang sudah cukup baik. Sedangkan dari segi tindakan atau tanggung jawab pelaksana, mayoritas responden sebanyak 19 orang 39,58 menyatakan bahwa tindakan nyata pejabat Dispenda dalam menangani Pajak Restoran cukup nyata. Pemerintah Daerah sudah bertanggung jawab atas tugasnya. Para informan menyatakan bahwa masing-masing aparatur pemerintahan daerah sudah bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan pada mereka. Dengan demikian implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran di Kabupaten Deli Serdang sudah dapat memenuhi penilaian terhadap variabel sikap dengan baik, karena para pelaksana sudah bisa menerima dan mendukung kebijakan yang ada dan sepenuhnya melaksanakan tanggung jawabnya. 103

D. Struktur Organisasi

Birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan, struktur organisasi turut mendukung dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di dalam kebijakan yang ada. Penilaian struktur birokrasi dalam penilitian ini diberikan berdasarkan tiga kriteria yang dilihat, yakni struktur organisasi, pembagian tugas, dan ketersediaan Standart Operating Procedur SOP sebagai pedoman. Ditinjau dari segi struktur organisasi, mayoritas responden yakni sebanyak 19 orang 39,58 menyatakan bahwa kejelasan struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah dalam menangani Pajak Restoran cukup jelas, bahwa mereka mengerti dengan susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang saat ini. Hal ini senada dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Para informan menyatakan bahwa struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah saat ini sudah cukup baik, karena sudah membagi kewenangan tugas masing-masing pemerintah daerah secara jelas. Sehingga berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah sudah cukup baik. Sedangkan ditinjau dari segi pembagian tugas, mayoritas responden sebanyak 19 orang 39,58 menyatakan bahwa kejelasan jabatan atau unit kerja yang khusus menangani Pajak Retoran cukup jelas. Hal ini senada dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti. Para informan menyatakan bahwa pembagian 104 tugas diantara pemerintah daerah dalam menangani pajak restoran sudah cukup jelas dan seimbang, karena pengaturan pembagian tugas sendiri sudah diatur dalam Standart Operating Procedur SOP yang telah ditetapkan. Sehingga berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pembagian tugas diantara Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah cukup baik. Ditinjau dari segi ketersediaan Standart Operating Procedur SOP sebagai pedoman, mayoritas responden sebanyak 26 orang 54,17 menyatakan bahwa standar dan prosedur dalam pemberitahuan, penetapan, dan pembayaran Pajak Restoran cukup rumit. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti, para informan menyatakan bahwa dalam menjalankan tugasnya, pemerintah daerah selalu berpedoman kepada Standart Operating Procedur SOP yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dirancang dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula. Adapun untuk melaksanakan Peraturan Daerah tentang pajak restoran tersebut, diberikan wewenang kepada Dinas Pendapatan Daerah untuk melaksanakan Peraturan Daerah tersebut baik di lapangan dan juga menerbitkan surat administrasi untuk pajak restoran. Adapun tata cara atau petunjuk pelaksana atau petunjuk teknis yang digunakan untuk mengurus dan melaksanakan peraturan tentang pajak restoran sudah jelas serta sudah tercantum di dalam rincian Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011. Dimana dijelaskan bagaimana prosedur, tata cara dan syarat yang dibutuhkan dalam proses pengurusan izin, baik sebelum pemberian izin maupun sesudah pemberian izin dalam melaksanakan usaha restoran. 105 Sehingga berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan Standart Operating Procedur SOP sebagai pedoman sudah cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi Peraturan Daerah : Pajak Restoran Nomor 2 Tahun 2011 Kabupaten Deli Serdang sudah memenuhi memenuhi indikator atau variabel struktur birokrasi. Gambar 6.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang

6.2 Analisis Hubungan antar Variabel