36
a Lereng vulkanik bagian atas dan tengah. Lereng antara 20-30 dan bagian tengah
dapat mencapai 30. Resapan baik karena bagian atas ditutupi oleh endapan vulkanik yang porous. Jika lava mineral berarti resapan dapat dianggap tidak ada.
Pada zone ini sering muncul mata air bila muka air bumi terpotong oleh tebing. Rata-rata koefesien resapan berdasarkan pengukuran aliran dasar bagian atas DAS
adalah sebesar 15-25. b
Lereng vulkanik bagian bawah dan kaki bukit elevasi di bawah 800 m dari permukaan laut dpl lerengan antara 5 dan 10. Karakteristik resapan baik.
Koefesien resapan didasarkan pada fluktuasi muka air bumi ditetapkan sebesar 25. Slope dan panjang slope adalah dua factor yang menentukan topografi dari suatu
DAS,dimana dua faktorini dapat menentukan kecepatan dan volume run off. Asdak, 2004.
4.2 Karakteristik Tanah
Jenis tanah di daerah penelitian diperoleh dari peta Tanah Semi Detail DAS Citarum Hulu sekala 1:100.000 tahun 1993. Berdasarkan peta tersebut terdapat 55 SPT
di DAS Citarum Hulu yang terbagi ke dalam 6 ordo yaitu Inceptisol, Alfisolls, Andisolls, Mollisols, Entisols dan Ultisolls. Klasifikasi tanah berdasarkan ordo untuk
daerah penelitian data dilihat pada Gambar 13. Inceptisols terdiri dari Sub Group Aquic Eutropepts,
Typic Tropaquepts, Aeric Tropaquepts, Oxic Humitropepts , Vertic Tropaquepts, Andic Dystropepts. Andisols
terdiri dari Typic Hapludands, Eutric Hapludans, Thaptic Hapludans, Entisols terdiri dari Troporthents. Mollisols terdiri dari : Oxic Argiudolls, Typic Hapludolls, Aquic
Hapludolls, Cumulic Hapludolls, Andic Hapludolls. Ultisols terdiri dari sub group : Typic Rhodudullts.
Jenis tanah yang paling dominan pada DAS Citarum Hulu adalah Tanah Inceptisol dengan persentase luas 42.6 69368,76 ha. Luasan tiap jenis tanah berdasarkan kelas
ordo dapat dilihat pada Tabel 7.
37
Tabel 7. Luasan tiap jenis tanah berdasarkan kelas ordo tanah
Jenis Tanah Luas ha
Luas Alfisolls
14480.67 8.9
Andisols 37100.31
22.8 Entisols
1361.3 0.8
Inceptisols 69368.76
42.6 Mollisols
33872.86 20.8
Ultisols 6591.12
4
Total
162775 100
Gambar 13. Peta sebaran jenis tanah menurut Ordo
38
4.3 Kondisi Iklim
Keadaan iklim tergolong tropis yang dicirikan oleh adanya dua musim yang berbeda, yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan rata-rata suhu 27.15°C
pada daerah rendahnya dan 19.67°C pada daerah tingginya. Kelembaban berkisar 70- 83.
Di dalam DAS terdapat 59 stasiun curah hujan yang terdiri atas tipe biasa ordinary type, 15 buah tipe otomatis outamatic type dan 9 buah tipe otomatis yang
dilengkapi dengan sistem telemetri. Rata-rata tahunan curah hujan berkisar antara 1800 m dan 3500 mm. DAS Citarum Hulu memiliki curah hujan rata-rata tahunan berkisar
antara 1800 mm hingga 2800 mm. Daerah Penelitian temasuk tipe iklim D berdasarkan klasifikasi Oldeman.
Klasifikasi ini didasarkan pada tingkat kebasahan suatu wilayah, yaitu dari banyaknya bulan basah curah hujan bulanan 200 mm dan bulan kering curah hujan100 mm.
Berdasarkan klasifikasi tersebut daerah penelitian mempunyai bulan basah 3-4 bulan basah dan bulan kering 4 bulan. Curah hujan rata-rata bulanan dari tahun 2004-2008
pada stasiun Bandung dapat dilihat pada Gambar 14. Pada Gambar 14 curah hujan rata- rata bulanan 100 mm bulan kering terjadi pada bulan Juli, Agustus, September dan
Oktober sedangkan curah hujan 200 mm bulan basah terdapat 8 bulan yaitu Januari sampai Juni dan Noverber sampai Desember. Stasiun penakar hujan yang terdekat untuk
DAS Citarum berjumlah lima stasiun, dimana lokasi titik stasiun penakar hujan dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 14 . Rata-rata curah hujan bulan dari tahun 2004-2008
50 100
150 200
250 300
350
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agust
Sept Okt
Nov Des
h u
ja n
mm
Bulan
39
Gambar 15. Sebaran stasiun penakar hujan DAS Citarum Hulu
4.4 Kondisi Hidrologi