52
5.2 Model SWAT
5.2.1 Deliniasi DAS
Pemanfaatan model MW SWAT untuk deliniasi DAS Citarum dilakukan secara otomatis. Proses deliniasi ini, data yang dibutuhkan berupa peta jaringan sungai,
peta DEM, lokasi DAS dan outlet DAS. Hasil yang diperoleh dari proses deliniasi berupa peta jaringan sungai, batas DAS dan Sub DAS dan perhitungan topografi
lengkap. Proses deliniasi tersebut menggunakan ambang batas threshold yang
digunakan adalah 50000 ha, sehingga membentuk 23 Sub DAS dengan total luasan 157538 ha, masing-masing luasnya disajikan Tabel 14. Hasil deliniasi Batas DAS dan
Sub Das Citarum Hulu dapat dilihat pada Gambar 22. Tabel 14. Luas Sub DAS pada DAS Citarum Hulu hasil deliniasi Model
No SUB DAS
Luas Sub DAS ha 1
Sub DAS 1 12165
2 Sub DAS 2
6189 3
Sub DAS 3 7670
4 Sub DAS 4
6015 5
Sub DAS 5 5612
6 Sub DAS 6
4773 7
Sub DAS 7 11219
8 Sub DAS 8
4869 9
Sub DAS 9 7602
10 Sub DAS 10
6239 11
Sub DAS 11 29140
12 Sub DAS 12
25117 13
Sub DAS 13 642
14 Sub DAS 14
232 15
Sub DAS 15 46
16 Sub DAS 16
10583 17
Sub DAS 17 528
18 Sub DAS 18
94 19
Sub DAS 19 7623
20 Sub DAS 20
4101 21
Sub DAS 21 7039
22 Sub DAS 22
20 23
Sub DAS 23 20
Luas Total
157538
Sumber : Hasil analisis
53
Hasil pengamatan kekasaran manning sungai-sungai yang terdapat pada DAS Citarum Hulu berkisar 0.025-0.065. Nilai ini tergolong sedang untuk sungai yang masih
alami. Semakin rendah nilai kekasaran manning menunjukkan hambatan terhadap aliran sungai semakin rendah sehingga kecepatan aliran air semakin besar . Sedangkan nilai
konduktivitas hidrolik efektif tanah pada sungai hasil pengamat menunjukan nilai berkisar antara 6-25 mm, nilai ini tergolong sedang. Hasil deliniasi jaringan sungai
utama dan anak sungai DAS Citarum Hulu dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22 . Hasil deliniasi DAS Citarum Hulu dengan model MW SWAT
54
5.2.2 Pembentukan HRU pada DAS Citarum Hulu
Unit lahan yang terbentuk oleh model SWAT merupakan tumpang tindih dari jenis tanah, penggunaan lahan dan kemiringan lereng yang terdapat pada DAS Citarum
Hulu. HRU yang terbentuk oleh model dengan menggunakan metode threshold by percentage
dimana untuk jenis lahan menggunakan threshold 10 dan jenis tanah menggunakan threshold sebesar 5 serta kemiringan lereng menggunakan threshold
5 . HRU yang yang diperoleh dari model SWAT adalah 1509 unit dengan 23 Subbassin.
5.2.3 Pembangkit Data Iklim WGN