9
kinetis hujan sehingga memperkecil terjadinya erosi percik splash erosion, memperkecil koefisien aliran sehingga mempertinggi penyerapan air hujan
khususnya pada lahan dengan solum tebal sponge effect Subekti, 2009. Daerah hulu dari suatu DAS berperan sebagai lingkungan pengendali
conditioning environtment. Sedangkan daerah hilir merupakan daerah penerima acceptor bahan dan energi, atau lingkungan konsumsi atau lingkungan yang
dikendalikan commanded environtment . Perubahan yang terjadi pada suatu DAS dari segi hidrologi mempengaruhi bagian lain dalam DAS tersebut. Penanganan
suatu DAS harus meliputi penanganan sebagai suatu kesatuan sistem bagian DAS lainnya sehingga perbaikan DAS dapat berjalan efektif Sinukaban, 2007.
2.3. Perubahan Penggunaan Lahan
Lahan memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan tanaman pangan dan pohon- pohonan, perumahan, transportasi, lapangan, bermain, industri dan penggunaan lainnya
yang menunjukan kompleksitas kehidupan modern. Lahan merupakan bagian dari bentang lahan landscape yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim,
topografi, hidrologi termasuk vegetasi alami yang semuanya akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan Sitorus, 2004b. Hal tersebut digunakan untuk menentukan tipe
penggunaan lahan yang akan dikembangkan atau diusahakan di suatu wilayah, dilihat dari kualitas dan karakteristik lahan.
Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk intervensi campur tangan manusia baik permanen maupun berupa sebuah siklus dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya baik material maupun spritual dari alam kompleks maupun sumberdaya buatan secara bersama-sama disebut lahan Vink, 1975. Penggunaan lahan dapat
digolongkan atas dua golongan yaitu 1 penggunaan lahan pedesaan dalam artian luas mencakup pertanian, kehutanan, cagar alamsuaka marga dan daerah rekreasi, 2
penggunaan lahan perkotaan industri yang mencakup kota, perkampungan, kompleks industri, jalan raya dan daerah pertambangan. Penggolongan yang lain adalah
penggunaan untuk kawasan lindungan, budidaya dan daerah pertambangan Hardjowigeno Widiatmaka, 2007. Pengetahuan akan penggunaan lahan penting
dalam rangka menyusun rencana pengelolaan DAS.
10
Penggunaan lahan dibatasi oleh beberapa faktor, baik yang dapat dipengaruhi oleh manusia maupun yang tidak dipengaruhi oleh manusia. Faktor yang tidak dapat
dipengaruhi oleh manusia adalah iklim dan relief. Dua faktor ini yang cenderung stabil dan tidak responsif terhadap intervensi manusia. Faktor lainnya seperti vegetasi, air dan
tanah merupakan faktor yang responsif terhadap intervensi manusia bahkan terkadang dapat menyebabkan terjadinya degradasi Vink, 1975.
Pada awalnya, pemenuhan kebutuhan manusia dapat dilakukan melalui perluasan areal yang belum diusahakan. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah penduduk terus
meningkat sedangkan lahan tidak meningkat jumlahnya. Oleh karena itu terjadilah keterbatasan lahan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Meningkatnya jumlah
penduduk disertai oleh tuntutan akan peningkatan penyediaan kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya sehingga menyebabkan terjadinya kompetisi antara berbagai
kemungkinan penggunaan lahan Sitorus, 2004a. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan evaluasi sumberdaya lahan yang dapat menyajikan seperangkat data objektif
yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam bidang perencanaan sehingga lahan dapat digunakan secara efisien. Dengan demikian, kemungkinan
pengalih lahan pertanian ke lahan non pertanian dapat diusahakan agar masih sesuai dengan konsep penggunaan lahan yaitu sesuai dengan kemampuan dan daya dukungnya
serta mengikuti kaidah-kaidah konservasi tanah. Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan penggunaan dari satu sisi
penggunaan ke penggunaan lainnya yang diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan dari suatu waktu ke waktu berikutnya Vink, 1975. Perubahan penggunaan lahan
tidak mungkin dihindari karena pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat menyebabkan perbandingan antara jumlah penduduk dengan lahan pertanian tidak
seimbang Asdak, 2004. Dengan demikian menyebabkan pemilikan lahan pertanian menjadi semakin sempit sehingga mulai merambah hutan dan lahan tidak produktif
lainnya sebagai lahan pertanian. Menurut Vink 1975, perubahan atau perkembangan penggunaan lahan yang
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami diantaranya yaitu iklim, relief, tanah atau adanya bencana alam seperti gempa dan
banjir. Faktor manusia mempunyai pengaruh yang dominan dibanding faktor alami karena sebagian besar perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh aktivitas manusia
11
dalam memenuhi kebutuhannya pada sebidang lahan yang spesifik seperti konversi hutan menjadi areal perkebunan atau konversi lahan sawah menjadi tempat pemukiman.
Perubahan penggunaan lahan akan mengubah karakteristik aliran sungai, jumlah aliran permukaan, kualitas air dan sifat hidrologi daerah yang bersangkutan Leopold
Dunne di dalam Sudadi et al., 1991.
2.4. Pengaruh Perubahan Lahan terhadap Karakteristik Hidrologi