Distribusi perubahan Landuse Analisis Perubahan Lahan

43 Tabel 9. Perubahan penggunaan lahan dari tahun 1994 sampai 2005 Jenis Lahan 19941997 19972001 20012005 19942005 ha ha ha ha Hutan -13.41 -10.9 -44.04 -39.0 -5.0 0.1 -53.9 -41.7 Kawasan dan Zona Industri 0.03 0.0 0.13 0.2 4.6 0.1 2.4 3.0 Kawasan Pertambangan Galian 0.00 0.0 63.70 78.4 -113.8 -1.3 0.0 0.0 Kebun Campuran 0.59 0.8 -2.22 -2.7 25.4 0.3 11.0 13.9 Ladang Tegalan 2.36 3.0 24.65 30.3 -39.6 -0.4 4.5 5.7 Padang RumputIlalang 0.00 0.0 69.98 86.1 -117.8 -1.3 3.5 4.4 Perkebunan 8.32 10.5 -34.90 -43.0 128.6 1.5 40.4 51.2 Permukiman 1.42 1.8 -66.09 -81.3 128.6 1.5 6.5 8.2 Sawah 0.05 0.1 -10.68 -13.2 -13.5 -0.2 -15.7 -19.9 Semak Belukar 0.63 0.8 -0.54 -0.7 2.5 0.0 1.4 1.7 Tanah Kosong Terbuka 0.00 0.0 0.00 0.0 -0.1 0.0 -0.06 -0.08 Tubuh Air 0.00 0.0 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Total 0.00 0.0 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Sumber : Hasil analisis data Berdasarkan hasil analisis spasial terhadap perubahan penggunaan lahan dari tahun 1994 sampai 2005, menunjukkan penurunan luas lahan hutan yang besar. Perubahan lahan hutan yang terus menerus tanpa disertai untuk memperbaikinya maka luas hutan di DAS Citarum hulu akan semakin berkurang. Pengurangan hutan ini akan mempengaruhi kondisi hidrologi DAS, apalagi disertai dengan terjadinya perubahan pengunaan lahan yang tidak seimbang. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada suatu DAS dapat merubah hidrologi DAS tersebut Seyhan 1999. Berkurangnya tutupan menyebabkan peresapan air ke dalam tanah menjadi rendah sehingga air bawah tanah berkurang dan terjadi kelebihan air di permukaan. Hasil penelitian Fohrer et.al 2002, perubahan penggunaan lahan menjadi padang rumput dan lahan pertanian menyebabkan terjadinya peningkatan komponen runoff secara signifikan.

5.1.2 Distribusi perubahan Landuse

Proses distribusi perubahan landuse dilakukan dengan melakukan proses overlay tumpang tindih antara peta landuse tahun 1994 dengan 1997, hasil perubahan lahan dapat dilihat pada Gambar 18. Dari tahun 1994 sampai 1997, total luas lahan hutan berkurang sebesar 6124 ha, sebagian dikonversi menjadi perkebunan 3048,4 ha dan ke kelas lahan yang lain 3075.5 ha antara lain kebun campuran, pemukiman, semak belukar, sawah dan tegalan. Pada Tabel matrik tersebut, untuk 44 luas lahan pemukiman juga mengalami penambahan sebesar 958,9 ha. Penambahan tersebut hasil konversi dari kelas lahan hutan, kebun campuran, sawah dan tegalan. Untuk lahan tegalan mengalami penambahan luasan sebesar 1946.3 ha. Distribusi perubahan lahan dari tahun 1994-1997 dapat dilihat pada Gambar 18 dan pada Tabel 10. Pada matrik perubahan lahan 1997-2001 yang ditunjukan Tabel 11. Perubahan lahan hutan terbesar dikonversi menjadi perkebunan sebesar 16404.7 ha, dan yang lainnya dikonversi ke kelas lahan kebun campuran 3019.6 ha, pemukiman 68.9 ha, sawah 357.6 ha dan tegalan 202 ha. Dari tahun 1997 sampai 2001, terjadi reforestasi penambahan area hutan dari lahan kebun campuran sebesar 191.6 ha. kelas lahan pemukiman mengalami penambahan sebesar 2561.2 ha yang berasal dari konversi lahan hutan, kebun campuran, perkebunan, semak belukar, sawah dan tegalan. Untuk lahan sawah mengalami penambahan luas sebesar 385.6 ha hasil Gambar 18. Perubahan Penggunaan Lahan tahun 1994-1997 45 konversi lahan hutan sebesar 357.6 ha dan tegalan sebesar 28 ha. Untuk distribusi perubahan landuse dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Perubahan Penggunaan Lahan tahun 1997-2001 46 Tabel 10. Matrik perubahan landuse tahun 1994-1997 19941997 HT IND KC PK PM RP SM SW TG TK TB TM Total Pengurangan ha HT 42517 274,1 3048,4 26,7 728,6 127,9 1918,2 6124 IND 1897 KC 18960 69,3 41 110.3 PK 9470 15,9 38,2 54.1 PM 26179 RP 2452 82,8 82.8 SM 205 SW 659,8 4 37532 28,1 691.9 TG 463,1 187,2 17609 650.3 TK 120,5 283.1 120.5 TB 294 TM 142 Total perubahan ha 274,1 3511,5 958,9 732,6 410,4 1946,3 159534 Sumber: Hasil analisis Keterangan HT = Hutan RP = Rumput KC = Kebun Campuran IND = Industri PK = Perkebunan PM = Pemukiman SM = Semak belukar SW = Sawah TG = Tegalan TK = Lahan terbuka TB= tubuh air 46 47 Tabel 11. Tabel distribusi perubahan lahan 1997-2001 19972001 HT IND KC PK PM RP SM SW TG TK TB TM Total Pengurangan ha HT 20410.6 3019.6 12382 374.6 68.9 357.6 202 16404.7 IND 2039.4 KC 191,6 17957.5 216,4 847,5 1063.9 PK 588.8 11889.6 55,8 463,1 117.5 PM 25868.1 RP 2451.6 SM 727,3 1,3 202.1 4 732.6 SW 2150 633,4 1270,2 82,8 37251.2 818,5 120,5 5075.4 TG 75.2 1831,2 11,8 28 16981.5 1946.2 TK 283.1 TB 294 TM 142 Total penambahan 159534 191,6 5833.6 15790,3 2561,2 82,8 68,9 385,6 1487,6 120,5 Sumber: Hasil analisis Keterangan HT = Hutan RP = Rumput TB = Tubuh Air KC = Kebun Campuran IND = Industri PK = Perkebunan PM = Pemukiman SM = Semak belukar SW = Sawah TG = Tegalan TK = Lahan terbuka 47 48 Pada Tabel 12, perubahan lahan dari tahun 2001-2005, luas hutan berkurang sebesar 1612. Reforestasi juga semakin meningkat sebesar 258 ha, penambahan area hutan ini berasal dari konversi lahan kebun campuran, perkebunan, dan tegalan. Dari tabel tersebut, penambahan yang besar terjadi pada area tegalan yaitu sebesar 1567 ha yang berasal dari hutan, kebun campuran, perkebunan dan sawah. Lahan industri juga teradi peningkatan sebesar 1002 ha. Untuk distribusi perubahan tataguna lahan pada tahun 2001-2005 dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Perubahan tataguna lahan 2001-2005 49 Tabel 12. Matrik perubahan tataguna lahan tahun 2001-2005 2001-2005 HT IND KC PK PM RP SM SW TB TG TK TM Total pengurangan HT 19321.3 121.2 102.5 228.1 155 280.8 724.8 1612 IND 2009 KC 107.4 23135 4.9 138 21.5 92.8 96.3 460.9 PK 118.5 19.8 26673 22.5 77.1 362 258.7 155.4 1014 PM 27907 RP 28.3 2417 6.5 26.6 61.4 SM 271 SW 1000.2 360.7 553.2 1163 11.1 30076 590.8 3679 TB 294 TG 32.2 10 10.4 151.1 20.7 442 17921 666.4 TK 25.2 258 25.2 TM 148 Total Penambahan 225.9 1000.2 415.7 136.5 1005 1510 1069 566 1567 159534 Sumber : Hasil analisis Keterangan: HT = Hutan RP = Rumput TB : Tubuh Air KC = Kebun Campuran IND = Industri TM : Kawasan Pertambangan PK = Perkebunan PM = Pemukiman SM = Semak belukar SW = Sawah TG = Tegalan TK = Lahan terbuka 49 50 Pada Tabel 13, untuk perubahan lahan dari tahun 1994 sampai 2005, telah terjadi konversi area hutan yang sangat signifikan sebesar 24023 ha dan pada periode tersebut, terjadi peningkatan lahan industri sebesar 1002 ha dari konversi lahan sawah. Penambahan lahan terbesar adalah lahan perkebunan sebesar 18.334 ha. Konversi lahan perkebunan tersebar didaerah das hulu bagian selatan. Distribusi perubahan lahan periode tahun 1994 - 2005 disajikan pada Gambar 21. Gambar 21. Perubahan tataguna lahan 1994-2005 51 Tabel 13. Matrik perubahan tataguna lahan tahun 1994-2005 1994-2005 HT IND KC PK PM RP SM SW TG TB TK TM Total Pengurangan HT 19579 3111.4 17617 541 289.2 524 979 961.6 24023 IND 2914 16.9 16.9 KC 170.5 23638 75.6 900.5 7.8 73 73.5 1300.9 PK 36.3 516.9 26662 31.8 23.5 69.1 120.1 157.9 965.4 PM 28947 RP 28.3 3940 6.5 26.6 61.4 SM 782 SW 1083.4 2222.1 631.4 1353 1177 22.9 30342 1370 7859.8 TG 32.2 10 10.4 147.3 20.7 442 3940 662.6 TB 294 TK 25.2 258 25.2 TM 148 Total Penambahan 159534 239 1084 5885.6 18334 3001.4 1518.2 1137.4 1125.7 2579.8 Sumber : Hasil analisis Keterangan: HT = Hutan RP = Rumput SM = Semak belukar PK = Perkebunan KC = Kebun Campuran IND = Industri SW = Sawah PM = Pemukiman TK = Lahan terbuka TB = Tubuh Air TM = Kawasan Pertambangan 51 52

5.2 Model SWAT