Laju Perubahan Analisis Perubahan Lahan

HASIl DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Perubahan Lahan

5.1.1 Laju Perubahan

Penggunaan Lahan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses hidrologi yang dapat dikelola sehingga mampu menciptakan kondisi hidrologi yang lebih baik. Berdasarkan hasil analisis perubahan lahan yang berasal dari BAPPEDA Kabupaten Bandung pada tahun 1994, 1997, 2001, 2005. Penggunaan lahan di daerah DAS Citarum Hulu terdiri dari hutan primer dan sekunder, lahan terbangun industri dan pemukiman, kebun campuran, tegalan, padang rumput, perkebunan,, sawah, semak belukar, lahan terbukatanah kosong dan danau. Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan penggunaan dari suatu pengguna ke penggunaan yang lain diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari satu waktu ke waktu yang berikutnya Vink 1975. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di suatu wilayah dapat diketahui dari pengamatan berbagai fenomena pada waktu yang berbeda menggunakan data yang dikumpulkan multi waktu. Pada penggunaan lahan tahun 1994 yang paling dominan adalah hutan dengan persentase luas hutan terhadap luas DAS sebesar 26.7 sedangkan penggunaan lahan yang paling dominan pada tahun 1997, 2001 dan 2005 adalah sawah dengan persentase luasan sebesar 23.5 , 21 dan 19.3. Untuk persentase luas penggunaan yang lain selengkapnya disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 17. Pada Gambar 17 menunjukkan bahwa pada grafik lahan hutan menurun signifikan. Hal ini menggambarkan bahwa areal hutan luas selalu menurun tanpa ada usaha untuk perbaikan. 42 Tabel 8. Luas pengunaan lahan DAS Citarum Hulu tahun 1994, 1997, 2001 dan 2005 Jenis Lahan Luasha Luas 1994 1997 2001 2005 1994 1997 2001 2005 Hutan 42,517 36,815 20,604 19,579 26.7 23.1 12.9 12.3 Kawasan dan Zona Industri 1,897 1,911 1,959 2,914 1.2 1.2 1.2 1.8 Kawasan Pertambangan Galian 142 142 23,594 148 0.1 0.1 14.8 0.1 Kebun Campuran 18,960 19,213 18,395 23,638 11.9 12.0 11.5 14.8 Ladang Tegalan 17,609 18,612 27,687 19,524 11.0 11.7 17.4 12.2 Padang RumputIlalang 2,452 2,452 28,216 3,940 1.5 1.5 17.7 2.5 Perkebunan 9,470 13,007 159 26,662 5.9 8.2 0.1 16.7 Permukiman 26,179 26,784 2,452 28,947 16.4 16.8 1.5 18.1 Sawah 37,532 37,553 33,619 30,842 23.5 23.5 21.1 19.3 Semak Belukar 205 471 271 782 0.1 0.3 0.2 0.5 Tanah Kosong Terbuka 283 283 283 258 0.2 0.2 0.2 0.2 Tubuh Air 294 294 294 294 0.2 0.2 0.2 0.2 Total 159,534 159,534 159534 159534 100.0 100.0 100.0 100.0 Sumber : Hasil analisis data Gambar 17. Komposisi kelas Penggunaan Lahan pada DAS Citarum Hulu Perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada DAS Citarum Hulu selama periode tahun 1994 sampai 2005 didominasi oleh peningkatan lahan perkebunan 51.2 dan kebun campuran sebesar 13.9 sedangkan lahan sawah dan hutan selalu mengalami penurunan masing-masing sebesar 41.7 dan 19.9 . Perubahan penggunaan lahan selengkapnya disajikan pada Tabel 9. 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 Lu a s Tahun Hutan Pertambangan Kebun Tegalan Rumput Perkebunan Pemukiman Sawah 43 Tabel 9. Perubahan penggunaan lahan dari tahun 1994 sampai 2005 Jenis Lahan 19941997 19972001 20012005 19942005 ha ha ha ha Hutan -13.41 -10.9 -44.04 -39.0 -5.0 0.1 -53.9 -41.7 Kawasan dan Zona Industri 0.03 0.0 0.13 0.2 4.6 0.1 2.4 3.0 Kawasan Pertambangan Galian 0.00 0.0 63.70 78.4 -113.8 -1.3 0.0 0.0 Kebun Campuran 0.59 0.8 -2.22 -2.7 25.4 0.3 11.0 13.9 Ladang Tegalan 2.36 3.0 24.65 30.3 -39.6 -0.4 4.5 5.7 Padang RumputIlalang 0.00 0.0 69.98 86.1 -117.8 -1.3 3.5 4.4 Perkebunan 8.32 10.5 -34.90 -43.0 128.6 1.5 40.4 51.2 Permukiman 1.42 1.8 -66.09 -81.3 128.6 1.5 6.5 8.2 Sawah 0.05 0.1 -10.68 -13.2 -13.5 -0.2 -15.7 -19.9 Semak Belukar 0.63 0.8 -0.54 -0.7 2.5 0.0 1.4 1.7 Tanah Kosong Terbuka 0.00 0.0 0.00 0.0 -0.1 0.0 -0.06 -0.08 Tubuh Air 0.00 0.0 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Total 0.00 0.0 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Sumber : Hasil analisis data Berdasarkan hasil analisis spasial terhadap perubahan penggunaan lahan dari tahun 1994 sampai 2005, menunjukkan penurunan luas lahan hutan yang besar. Perubahan lahan hutan yang terus menerus tanpa disertai untuk memperbaikinya maka luas hutan di DAS Citarum hulu akan semakin berkurang. Pengurangan hutan ini akan mempengaruhi kondisi hidrologi DAS, apalagi disertai dengan terjadinya perubahan pengunaan lahan yang tidak seimbang. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada suatu DAS dapat merubah hidrologi DAS tersebut Seyhan 1999. Berkurangnya tutupan menyebabkan peresapan air ke dalam tanah menjadi rendah sehingga air bawah tanah berkurang dan terjadi kelebihan air di permukaan. Hasil penelitian Fohrer et.al 2002, perubahan penggunaan lahan menjadi padang rumput dan lahan pertanian menyebabkan terjadinya peningkatan komponen runoff secara signifikan.

5.1.2 Distribusi perubahan Landuse