Sektor Jasa Struktur Ekonomi

47

i. Sektor Jasa

Sektor jasa terdiri dari subsektor pemerintahan umum dan swasta. Subsektor swasta terdiri dari jasa hiburan dan rekreasi, jasa sosial kemasyarakatan, dan jasa perorangan dan rumah tangga. Pada tahun 2000 sektor jasa mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu 151,91 persen karena pada tahun tersebut terjadi penerimaan pegawai negeri sipil dalam jumlah yang besar dengan terbentuknya pemerintahan yang baru. Pada tahun 2002 sampai dengan 2010 pertumbuhan sektor jasa relatif kecil yaitu berkisar antara 4-10 persen, kecuali pada tahun 2006 sebesar 17,85 persen. angka sementara Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah. Gambar 19. Pertumbuhan sektor jasa tahun 2000-2010 Secara umum sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang cenderung negatif dan terus turun dari waktu ke waktu, sedangkan sektor yang relatif stabil pertumbuhannya adalah sektor listrik, gas, dan air minum. Pertumbuhan tiap sektor ini menggambarkan bagaimana besaran nilai tambah setiap sektor per 48 tahunnya, apabila nilai tambah sektor tersebut menurun, maka pertumbuhannya juga akan kecil bahkan bisa negatif.

4.5 Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peranan sektor- sektor ekonomi tersebut dalam menciptakan nilai tambah. Makin besar nilai tambahnya maka semakin besar peranannya dalam perekonomian wilayah tersebut. Peranan sektor ekonomi Kabupaten Malinau pada tahun 2010 yang terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu 35,83 persen dengan jumlah nilai tambahnya sebesar 760,386 milyar rupiah dan porsi terbesar berada pada pertambangan non migas yaitu 32,23 persen. Sektor terbesar kedua adalah sektor jasa yaitu 19,45 persen, diikuti oleh sektor pertanian ditempat ketiga dengan kontribusi sebesar 18,02 persen. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi pergeseran struktur ekonomi Kabupaten Malinau. Pada tahun 2000 sampai dengan 2008 sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar. Tetapi besaran kontribusi ini semakin menurun setiap tahunnya dan akhirnya tergeser oleh sektor pertambangan dan penggalian sejak tahun 2009. Pada tahun 2000, sektor pertanian sangat dominan dalam perekonomian Kabupaten Malinau dimana kontribusinya sebesar 72,58 persen kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi sebesar 13,59 persen dan sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 8,80 persen. 49 Pada tahun 2003 dan 2004 peranan sektor pertambangan dan penggalian tergeser oleh sektor jasa dengan kontribusi sebesar 10,68 persen dan 10,01 persen. Sektor pertambangan dan penggalian sendiri memberikan kontribusi sebesar 9,60 persen pada tahun 2003 dan 7,58 persen pada tahun 2004. Pada tahun 2005 terjadi perubahan struktur ekonomi Kabupaten Malinau. Sektor bangunan menjadi penyumbang ekonomi nomor tiga dengan kontribusi sebesar 12,05 persen dan sektor jasa menjadi nomor empat dengan kontribusi sebesar 12,01 persen sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya memberikan kontribusi sebesar 6,43 persen. Pada tahun 2006 sektor pertanian tetap menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 42,71 persen, diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 18,14 persen dan sektor jasa sebesar 17,46 persen. Sektor bangunan memberikan kontribusinya sebesar 15,96 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya memberikan kontribusi sebesar 2,32 persen. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2006 ini merupakan yang terkecil sejak Kabupaten Malinau berdiri. Pada tahun 2007 dan 2008, sektor yang dominan masih sektor pertanian, namun besarannya semakin menurun. Pada tahun 2007 sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 39,59 persen dan pada 2008 sebesar 30,40 persen. Di urutan kedua terjadi perubahan, sektor jasa memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian sebesar 20,08 persen dan 21,75 persen. Di tempat ketiga adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi sebesar 17,23 persen dan 15,03 persen. Sektor bangunan memberikan kontribusi sebesar 50 15,70 persen pada 2007 dan 14,83 persen pada 2008. Sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2008 mulai memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Kabupaten Malinau yaitu 14,85 persen, sedangkan pada tahun 2007 hanya memberikan kontribusi sebesar 4,07 persen. Pada tahun 2009 dan 2010 struktur ekonomi Kabupaten Malinau mengalami perubahan yang drastis. Sektor pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar yaitu 27,58 persen pada 2009 dan 35,83 persen pada 2010. Penyumbang terbesar kedua adalah sektor jasa dengan kontribusi sebesar 21,61 persen pada 2009 dan 19,45 persen pada 2010. Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar ketiga dengan kontribusi pada tahun 2009 sebesar 20,48 persen dan pada tahun 2010 sebesar 18,02 persen. Perubahan struktur ekonomi tersebut disebabkan turunnya kontribusi subsektor kehutanan terhadap perekonomian Kabupaten Malinau sedangkan produksi subsektor pertambangan nonmigas yaitu batubara, mengalami kenaikan yang tinggi sejak tahun 2009. Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2010, diolah. Gambar 20. Struktur ekonomi tahun 2010 51 Secara umum pergerakan sektor pertanian dalam struktur ekonomi Kabupaten Malinau cenderung bergerak turun. Sedangkan pergerakan sektor jasa cenderung naik. Sektor pertambangan dan penggalian fluktuatif, karena sangat tergantung dengan kebijakan di pertambangan nonmigas. angka sementara Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah. Gambar 21. Perkembangan struktur ekonomi tahun 2000-2010

4.6 Pendapatan per Kapita