Analisis Indeks Komposit Analisis SWOT

24 bagaimana sektorsubsektor tersebut dalam jangka panjang dapat terus diandalkan di wilayah tersebut atau tidak. Dalam penelitian ini pertumbuhan dari kontribusi tiap sektorsubsektor terhadap PDRB Kabupaten Malinau selama tahun 2000-2010 dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan sektor unggulan karena belum tentu sektor yang mempunyai nilai tambah terbesar dengan kontribusi besar merupakan sektor unggulan. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana sejarah kontribusi sektorsubsektor tersebut terhadap PDRB selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Pertumbuhan kontribusi PDRB ini dihitung berdasarkan rumus: ................................................................................ 3.16 dimana: : Pertumbuhan kontribusi sektor i pada tahun t. : Kontribusi sektor i pada tahun t. : Kontribusi sektor i pada tahun t-1.

3.2.6 Analisis Indeks Komposit

Penentuan sektorsubsektor ekonomi unggulan secara keseluruhan dilakukan dengan indeks komposit. Analisis indeks komposit ini menggabungkan beberapa variabel yang berkaitan untuk dihitung secara bersama-sama. Penghitungan indeks pada penulisan ini menggunakan empat variabel, yaitu hasil penghitungan analisis LQ, hasil penghitungan analisis MRP, variabel tenaga kerja per sektor, dan variabel pertumbuhan kontribusi sektorsubsektor terhadap PDRB. 25 Setelah nilai masing-masing variabel tersebut diketahui, kemudian dilakukan penghitungan indeks untuk masing-masing variabel. Penghitungan dasarnya adalah menggunakan rumus: Indeks i = { A i - A min A max - A min } x 100 ............................................ 3.15 dimana : A i : Nilai komoditas i berdasarkan variabel tertentu. A min : Nilai terkecil dari variabel tertentu. A max : Nilai terbesar dari variabel tertentu. Bila nilai indeks masing-masing variabel sudah didapatkan, hasil indeks seluruh variabel untuk tiap sektorsubsektor ditambahkan, kemudian dirata- ratakan. Bila rata-rata indeks suatu komoditas lebih besar daripada rata-rata indeks total, maka sektorsubsektor tersebut dinyatakan sebagai sektorsubsektor unggulan.

3.2.7 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strength dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan wilayah yang bersangkutan, dengan demikian harus dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT ini terdiri dari faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal, yaitu 26 peluang dan ancaman. Jadi analisis SWOT merupakan perbandingan antara faktor internal dan eksternal Rangkuti, 1997. Diagram analisis SWOT dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 4. Diagram analisis SWOT Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Daerah tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, daerah ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar. Peluang O Ancaman T Kelemahan W Kekuatan S 3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi 27 Kuadran 3 : Daerah menghadapi peluang yang sangat besar, namun menghadapi pula beberapa kelemahan secara internal. Fokus strategi pada kuadran ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal daerah tersebut sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, daerah menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Untuk mengetahui alternatif strategi yang harus digunakan, dipakai matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi daerah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi. IFAS EFAS Strength S Tentukan faktor kekuatan internal Weakness W Tentukan faktor kelemahan internal Opportunities O Tentukan faktor peluang eksternal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threaths T Tentukan faktor ancaman eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Gambar 5. Matriks SWOT 28 Keterangan: Strategi SO : Dibuat berdasarkan jalan pikiran daerah, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. Strategi ST : Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki daerah tersebut untuk mengatasi ancaman. Strategi WO : Strategi ini berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tahapan kegiatan dari perumusan strategi berdasarkan analisis SWOT adalah: 1. Tentukan faktor-faktor strategis eksternal. 2. Tentukan faktor-faktor strategis internal. 3. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. 4. Berilah rating untuk masing-masing faktor, mulai dari 4, apabila faktor peluang dan kekuatan lebih besar, sedangkan apabila faktor ancaman dan kelemahan lebih besar berilah nilai -4. 5. Kalikan bobot dengan rating, hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi dari 4 sangat baik sampai -4 sangat buruk. 29 6. Jumlahkan skor pembobotan, kemudian tempatkan hasilnya pada diagram analisis SWOT gambar 4. 7. Tentukan strategi yang harus diambil melalui matriks SWOT berdasarkan penempatan skor pembobotan pada diagram analisis SWOT.

3.3 Definisi Variabel Operasional