12
2. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintahan atau
kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat di daerah.
3. Tugas Pembantuan adalah tugas-tugas untuk turut serta dalam
melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya dengan
kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan. Urusan yang ditugaskan itu sepenuhnya masih menjadi wewenang pemerintah
atau provinsi.
2.4 Spesialisasi Perekonomian
Prinsip keunggulan komparatif menegaskan bahwa suatu negaradaerah yang berada dalam kondisi persaingan, akan harus berspesialisasi dalam
memproduksi dan mengekspor jenis-jenis barang yang biaya relatifnya paling rendah. Setiap negaradaerah yang ingin memperoleh keuntungan dalam kegiatan
ekonomi harus bisa memanfaatkan keunggulan komparatifnya sehingga berkembang istilah yang disebut spesialisasi atas dasar keunggulan komparatif
yaitu setiap pihak memproduksi sesuatu yang paling dikuasainya Todaro dan Smith, 2006.
2.5 Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan Dwiastuti 2004 tentang analisis perubahan
struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah menggunakan analisis Shift Share SS dengan tiga pendekatan
13
untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi yaitu SS klasiktradisional, SS Estaban Marquillas SS-EM dan SS Arcelus SS-A. Sedangkan untuk menguji
sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam kategori sektor unggulan dipakai analisis Location Quotient LQ.
Usya 2006 dalam penelitiannya tentang analisis struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat periode
1993-2003 menggunakan analisis LQ untuk melihat sektor yang termasuk dalam kategori sektor unggulan dan analisis SS untuk mengetahui perubahan berbagai
indikator ekonomi. Penulis menggunakan SS karena dapat memperinci penyebab perubahan berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur
ekonomi suatu daerah dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya. Triseptina 2006 dalam penelitiannya tentang analisis sektor-sektor
unggulan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan indikator pendapatan dengan menggunakan analisis LQ dan turunannya. Untuk mengetahui
apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau nonbasis dapat digunakan metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung dengan metode
arbiter, LQ dan kebutuhan minimum. Sinaga 2009 dalam penelitiannya tentang analisis peran dan strategi
pengembangan subsektor peternakan dalam pembangunan Kabupaten Cianjur menggunakan analisis LQ, SS, Interpretative Structural Modelling ISM dan
analisis SWOT. Tehnik ISM digunakan untuk pemodelan strukturalisasi hubungan langsung yang diproses melalui pengkajian kelompok guna memotret
masalah yang komplek dari suatu sistem oleh suatu tim atau seorang peneliti.
14
Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam merumuskan kebijakan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Ana 2010 dalam penelitiannya tentang analisis sektor ekonomi potensial di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau periode 2000-2009
menggunakan analisis LQ, Model Rasio Pertumbuhan MRP, SS-EM, analisis overlay, dan analisis klassen typology. Analisis LQ untuk mengidentifikasi
sektorsubsektor ekonomi potensial yang memiliki keunggulan komparatif. Untuk mengidentifikasi sektorsubsektor ekonomi potensial berdasarkan keunggulan
kompetitif digunakan analisis MRP. Analisis SS-EM untuk mengetahui tingkat spesialisasi perekonomian di suatu wilayah. Analisis overlay digunakan sebagai
lanjutan dari analisis LQ dan MRP untuk mendapatkan deskripsi ekonomi potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kontribusi. Analisis klassen
typology digunakan untuk mengetahui potensi relatif sektorsubsektor ekonomi Kota Tanjungpinang terhadap kabupatenkota lain se-Provinsi Kepulauan Riau.
Dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta subsektor komunikasi dan sewa bangunan merupakan subsektor
ekonomi potensial di Kota Tanjungpinang. Sabuna 2010 dalam penelitiannya tentang identifikasi sektor-sektor
ekonomi unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur periode 2000-2008 menggunakan alat analisis SS, LQ, MRP, Klassen
Typology dan overlay. Analisis SS digunakan untuk melihat perubahan struktur
15
ekonomi. Analisis LQ digunakan untuk mengetahui sektor basis. Analisis MRP digunakan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan setiap sektor dengan
pertumbuhan PDRB nya. Analisis klassen typology untuk mengetahui pola dan struktur pertumbuhan suatu sektor ekonomi. Analisis overlay untuk melihat hasil
gabungan dari analisis LQ dan MRP. Dari penelitiannya didapatkan bahwa di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak terdapat sektor unggulan.
Paramitasari 2010 dalam penelitiannya tentang potensi komoditas unggulan industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia menggunakan
analisis indeks komposit untuk mengetahui komoditas unggulan industri manufaktur. Dari penelitiannya didapatkan ada sebelas komoditas unggulan
industri manufaktur di Indonesia. Dari sebelas komoditas unggulan tersebut hanya terdapat tiga komoditas yang mempunyai kemampuan tinggi, baik dalam hal
penciptaan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja. 2.6 Kerangka Pikir
Kesejahteraan masyarakat dapat diraih dengan melakukan pembangunan yang fokus pada sektor unggulan daerah tersebut. Dalam penelitian ini akan
diidentifikasi sektorsubsektor unggulan Kabupaten Malinau menggunakan data PDRB dan analisis
indeks komposit dengan variabel lain yang relevan dalam penentuan sektor unggulan.
Untuk menentukan sektorsubsektor unggulan berdasarkan keunggulan komparatif digunakan analisis Location Quotient. Untuk mencari sektorsubsektor
unggulan berdasarkan keunggulan kompetitif digunakan analisis model rasio pertumbuhan. Untuk penggabungan akhir dan penentuan sektorsubsektor
16
unggulan berdasarkan beberapa kriteria digunakan indeks komposit. Setelah sektorsubsektor unggulan diketahui, digunakan analisis SWOT untuk mengetahui
strategi pengembangan sektorsubsektor unggulan tersebut. Secara skematis, penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
17
Gambar 3. Kerangka pikir penelitian
Wilayah Penelitian
Otonomi Daerah Terbentuknya Kabupaten Malinau
Nilai PDRB ADHK nomor 2 terbawah se Provinsi Kalimantan Timur
9 sektor ekonomi menurut lapangan usaha
Kontribusi Sektoral PDRB
Pertumbuhan Sektoral PDRB
Tenaga Kerja per Sektor
Rata-rata Pertumbuhan
Kontribusi Sektoral PDRB
Analisis LQ Analisis MRP
Indeks Tenaga Kerja
Indeks Kontribusi
PDRB
Sektor Unggulan
Analisis SWOT Pembangunan yang berkelanjutan
Kesejahteraan Masyarakat Indeks RPs
Indeks LQ 2010
Indeks Komposit
Strategi Pengembangan
BAB III METODOLOGI