37
Pada tahun 2000 besaran PDRB Kabupaten Malinau baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan adalah sama yaitu sebesar 335,682
milyar rupiah. Nilai PDRB ini mengalami peningkatan pada tahun 2010, dimana nilai PDRB atas dasar harga konstan sebesar 693,924 milyar rupiah dan nilai
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 2,122 trilyun rupiah seperti terlihat dalam Tabel 3. Perkembangan nilai PDRB yang pesat dari tahun 2000 ke tahun 2010
menunjukkan kegiatan pembangunan yang tinggi oleh Pemerintah Kabupaten Malinau.
Tabel 3. PDRB atas dasar harga konstan dan berlaku tahun 2000-2010
Tahun PDRB atas dasar harga
konstan juta rupiah PDRB atas dasar harga
berlaku juta rupiah 2000 335.862
335.862 2001 375.457
399.862 2002 422.993
482.305 2003 448.629
585.388 2004 454.183
657.251 2005 470.671
752.209 2006 485.133
859.243 2007 515.764
1.041.793 2008 557.196
1.311.538 2009 609.230
1.636.322 2010 693.924
2.122.379
angka sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah.
4.4 Pertumbuhan Ekonomi
Ketertinggalan Kabupaten Malinau dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya menjadikan Kabupaten Malinau terus mengejar ketertinggalannya.
Semangat kerja keras tersebut tercermin dari nilai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di tiap tahunnya, kecuali tahun 2004, 2005, dan 2006 yang mengalami
38
pertumbuhan dibawah 5 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan
produksi tanaman pangan dan beberapa perusahaan pertambangan menghentikan sementara kegiatan operasionalnya. Tetapi pada tahun berikutnya, Kabupaten
Malinau mengalami pertumbuhan ekonomi yang fantastis dan puncaknya pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 13,90 persen.
angka sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah
Gambar 10. Pertumbuhan ekonomi tahun 2000-2010
Pertumbuhan ekonomi tersebut adalah kontribusi dari sektor-sektor
ekonomi yang terdapat di Kabupaten Malinau. Berikut adalah tinjauan pertumbuhan tiap sektor dari tahun 2000-2010.
a. Sektor Pertanian
Sektor pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Sektor
pertanian merupakan salah satu penopang utama perekonomian Kabupaten Malinau, akan tetapi dalam pertumbuhannya berfluktuasi. Sektor pertanian pada
39
tahun 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 4,21 persen, dan tahun 2003 pertumbuhannya -0,55 persen. Kemudian mengalami pertumbuhan positif tahun
2007 dan 2010. Puncak penurunan pertumbuhan terbesar adalah tahun 2009 yaitu sebesar -19,81 persen.
Penurunan pertumbuhan sektor pertanian ini terutama berasal dari subsektor kehutanan, dimana pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar
-25,30 persen. Fenomena tersebut disebabkan oleh penetapan Kabupaten Malinau sebagai kabupaten konservasi, sehingga kelestarian hutan lebih diutamakan
dibandingkan dengan pembangunan.
angka sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah.
Gambar 11. Pertumbuhan sektor pertanian tahun 2000-2010
b.
Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kabupaten Malinau merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Timur yang tidak memiliki pertambangan minyak bumi dan gas. Andalan utama di
sektor pertambangan dan penggalian ini adalah pertambangan non migas, yaitu
40
batubara. Pertambangan batubara sudah ada sejak Kabupaten Malinau masih tergabung dengan kabupaten induk.
Pada tahun 2000 sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan sebesar 28,99 persen. Berturut-turut sampai tahun 2002 masih
mengalami pertumbuhan yang positif. Namun pada tahun 2003 sampai tahun 2006 pertumbuhannya negatif dan pertumbuhan terendah di tahun 2006 yaitu
-81,62 persen. Pertumbuhan yang negatif ini seiring dengan menurunnya pertumbuhan subsektor pertambangan tanpa migas yaitu batubara.
Pada tahun 2007 sampai 2010 pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian kembali positif. Bahkan pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan
yang sangat tinggi yaitu 300,91 persen.
angka sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Malinau 2003, 2006 dan 2010, diolah.
Gambar 12. Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian tahun 2000-2010
41
c. Sektor Industri Pengolahan