Analisis Analisis Serangan Hama Wereng Coklat dengan Kombinasi Hubungan

17 Gambar 13. Model TVDI Kabupaten Indramayu Musim Tanam 2007-20082009 Nilai TVBI yang digunakan merupakan nilai TVBI pada data serangan hama wereng coklat yang terjadi diatas 6 Ha. Resolusi data MODIS yang digunakan 250m x 250m, sehingga data satu piksel satelit menggambarkan lahan kurang lebih seluas 6 Ha oleh karena itu serangan hama yang terjadi dibawah 6 Ha tidak digunakan karena tidak terdeteksi di satelit.

4.5.1 Analisis

Hubungan Temperature Vegetation Brown planhopper Index TVBI dengan Temperature Vegetation Dryness Index TVDI. Analisis serangan hama wereng coklat pada penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi EVI dan LST yang berpotensi terjadi serangan hama wereng coklat. Secara umum scatter plot diagram antara seluruh data EVI dan LST membentuk model TVDI. Model TVDI merupakan salah satu indeks kekeringan berdasarkan kepekaan spektrum cahaya tampak dan inframerah dekat terhadap perilaku vegetasi dan kondisi stres vegetasi yang berkaitan dengan kekurangan air. Indeks TVDI biasa digunakan untuk mengetahui kondisi kelembaban dan tutupan lahan berdasarkan tingkat kelengasannya. Scatter plot diagram TVDI memperlihatkan bentuk seperti sebuah segitiga, yang merupakan hasil variasi kondisi kelembaban tanah yang luas. Batas garis atas segitiga diasumsikan sebagai batas kering dry edge, sedangkan batas garis bawah sebagai batas basah wet edge. Data yang berada dekat dengan garis batas kering akan lebih rendah lengas lahannya dibandingkan dengan piksel yang berada di dekat garis batas basah wet edge. Secara teoritis, TVDI bernilai 1 berindikasi ketersediaan air yang terbatas batas kering, sedangkan TDVI bernilai 0 berindikasi terjaminnya ketersediaan air. Nilai TVDI dibentuk dari persamaan Dry Edge dan Wet Edge. Persamaan Dry Egde DE Model TVDI ialah LSTmax= - 29,02EVI + 38,99 dengan R 2 sebesar 0,9 sedangkan persamaan Wet Edge WE diasumsikan konstan 20 C Gambar 13. Penentuan persamaan Dry Edge yang digunakan menggunakan persamaan dengan koefisien regresi R sekitar 0,9 yang menunjukkan persamaan Dry Edge yang baik untuk digunakan dalam persamaan Dry Edge. Persamaan tersebut dibentuk berdasarkan titik yang terdekat disekitar batas dan mewakili kisaran tiap kejadian data. Hubungan antara LST dan EVI adalah negatif, yang berarti semakin tinggi suhu permukaan maka indeks vegetasinya menurun. Hal ini menyebabkan persamaan yang digunakan untuk Wet Edge konstan 20 C, karena sebagian besar nilai minimum suhu pada skema TVDI tersebut berada pada nilai 20 C. Pada penelitian ini nilai TVDI dirumuskan untuk mengetahui kondisi lahan pada saat terjadi serangan hama wereng coklat dengan mencari hubungan persamaan dengan TVBI. y = -29,02x + 38,99 R² = 0,903 y = 20 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00 21,00 22,00 23,00 24,00 25,00 26,00 27,00 28,00 29,00 30,00 31,00 32,00 33,00 34,00 35,00 36,00 37,00 38,00 39,00 40,00 41,00 42,00 43,00 0,000 0,025 0,050 0,075 0,100 0,125 0,150 0,175 0,200 0,225 0,250 0,275 0,300 0,325 0,350 0,375 0,400 0,425 0,450 0,475 0,500 0,525 L S T C EVI Wet EdgeWE TVDI Dry EdgeDE TVDI 18 Gambar 14. Hubungan Model TVBI dan TVDI Tabel 4. Tingkat Kelengasan TVDI dan TVBI Indramayu Musim Tanam 2007-20082009 Saat Serangan Hama Wereng Coklat Tingkat Kelengasan TVDI TVBI Frekuensi Serangan Hama Persentase Basah 0TVDI≤0,2 - 0,16TVBI≤0,07 7 5 Agak Basah 0,2TVDI≤0,4 0,07 TVBI≤0,30 9 6 Normal 0,4TVDI≤0,6 0,30 TVBI≤0,53 28 20 Agak Kering 0,6TVDI≤0,8 0,53 TVBI≤0,75 36 26 Kering 0,8TVDI≤1,0 0,75 TVBI≤0,98 60 43 Total Kejadian Serangan Hama 140

4.5.2 Korelasi Temperature Vegetation