Analisi Serangan Hama dengan Kombinasi Hubungan EVI dan LST

9

3.3.2 Algoritma Penghitungan

Suhu Permukaan MODIS Menggunakan ER-Mapper Data Mod11A2 yang telah di koreksi secara geometric kemudian diolah menggunakan software ER-Mapper. Pada proses ini setiap data satelit dihitung suhu permukaannya dengan memasukkan formula suhu pada formula editor ER-Mapper Gambar 4 . Gambar 4. Formula LST Nilai 0.02 merupakan faktor suhu untuk diubah dalam K, nilai -273 untuk merubah data kedalam C dan nilai 5 merupakan faktor untuk merubah data dalam bentuk 8 bit integer. Sehingga jika di ekstrak nilai dalam tiap piksel angka diperoleh nilai suhu dalam C dan nilai angka dalam 8 bit integer dilakukan untuk mempermudah pengolahan data dalam ER-Mapper. Data-data dalam tiap piksel tersebut masih terdapat piksel data yang kosong. Hal tersebut dikarenakan kondisi atmosfer pada saat pengambilan data terganggu karena awan, haze atau kondisi teknis lainya. Data kosong tersebut di-griding dengan metode minimum curvature. Setelah itu data di crop berdasarkan data sawah kecamatan di Indramayu dan di ubah ke dalam data tabular sesuai kecamatan sawah di Indramayu.

3.3.3 Algoritma Penghitungan

EVI MODIS Menggunakan ER-Mapper Data Mod09 yang telah di koreksi secara geometric terbagi menjadi beberapa reflektan, yaitu reflektan EVI, red_Reflectance, NIR_reflectance, blue_reflectance, dan MIR_reflectance. Nilai EVI diturunkan dari Reflektan EVI yang dimana pada formula editor ER-Mapper dimasukkan formula EVI. Formula EVI pada Gambar 5 merupakan faktor untuk merubah data EVI dalam bentuk 16 bit integer. Kisaran nilai EVI dalam 16 bit integer dilakukan untuk mempermudah proses pengolahan data dalam ER-Mapper. Gambar 5. Formula EVI Red_Reflectance, NIR_reflectance, blue_reflectance, dan MIR_reflectance, digunakan untuk mendeteksi awan. reflektan tersebut digunakan untuk memisahkan awan dalam EVI, sehingga data EVI dalam pengolahan data ini sudah memisahkan faktor awan. Data-data dalam tiap piksel tersebut terdapat piksel data yang kosong. Akibat pemisahan awan dari nilai EVI. Data tersebut di-griding dengan metode minimum curvature. Setelah itu data di crop berdasarkan data sawah kecamatan di Indramayu dan di ubah ke dalam data tabular sesuai kecamatan sawah di Indramayu.

3.3.4 Analisi Serangan Hama dengan Kombinasi Hubungan EVI dan LST

Analisis serangan hama wereng coklat menggunakan data MODIS dilanjutkan dengan menghubungkankan data EVI dan LST dengan data luas serangan hama wereng coklat. Data EVI dan LST tersebut di plotkan kedalam scatter plot diagram dengan sumbu X data EVI dan sumbu Y data LST. scatter plot diagram tersebut kemudian dianalisis sebarannya. Data EVI dan LST yang diserang hama wereng coklat diberi tanda yag berbeda dengan yang tidak terserang hama, misal data EVI dan LST yang diserang diberi warna merah sedangkan data yang tidak terserang hama diberi warna biru. Sebaran data yang diserang hama wereng coklat akan membentuk sebuah model segitiga. Model tersebut dinamakan Temperature Vegetation Brown Planthopper Index TVBI, karena model tersebut dibentuk dari scatter plot diagram antara data EVI dan LST. Nilai TVBI ditentukan dengan cara menentukan persamaan batas atas terjadinya serangan hama wereng coklat dan batas bawah terjadinya serangan hama wereng coklat. Persamaan tersebut digunakan untuk menghitung nilai LST minimum dan LST maksimum untuk setiap nilai EVI pada 10 setiap data, kemudian dilakukan penghitungan nilai TVBI dengan persamaan. � = LST −LST � LST �� −LST � ………..8 Kisaran nilai TVBI yang diserang diperoleh dengan persamaan: � � � � = � ��� TVBI ± STDV TVBI.…..9 Nilai TVBI yang digunakan dalam penentuan kisaran ini ialah nilai TVBI yang terserang hama wereng coklat di atas 6 Ha. Metode penentuan nilai TVBI ini menggunakan pendekatan metode Temperature Vegetation Dryness Index TVDI. Model scatter plot diagram antara seluruh data EVI dan LST membentuk model umum TVDI. Model TVDI ini menunjukkan kondisi kelembaban dan tutupan lahan berdasarkan tingkat kekeringan TVDI. Penelitian ini merumuskan nilai TVDI untuk mengetahui kondisi lahan berdasarkan kondisi kekeringannya pada saat terjadi serangan hama wereng coklat dan mencari hubungan persamaannya dengan TVBI. Nilai TVDI diperoleh dengan cara menentukan persamaan Dry Edge DE dan Wet Edge WE dari Model TVDI. Persamaan Dry Edge DE dan Wet Edge WE digunakan untuk menghitung nilai LST minimum dan LST maksimum untuk setiap nilai EVI. Nilai TVDI dihitung dengan persamaan. � = LST −LST � LST �� −LST � …..10 Tabel 3.Tingkat Kelengasan TVDI Tingkat Kelengasan TVDI Basah 0 TVDI ≤ 0,2 Agak Basah 0,2 TVDI ≤ 0,4 Normal 0,4 TVDI ≤ 0,6 Agak Kering 0,6 TVDI ≤ 0,8 Kering 0,8 TVDI ≤ 1,0 Sandholt dalam Parwati, 2008 Hubungan persamaan antara TVBI dan TVDI digunakan dalam mengkonversi tingkat kekeringan Tabel 3 berdasarkan TVDI menjadi nilai TVBI.

3.3.5 Validasi Akurasi TVBI dengan