Koreksi Geometrik Sistimatik Algoritma Penghitungan Algoritma Penghitungan

8 Pada permukaan lahan yang mempunyai tingkat NDVI tinggi, perubahan suhu permukaan LST tidak begitu nyata karena vegetasi mampu untuk mengatur air. Hubungan antara LST dan NDVI adalah negatif, yang berarti semakin tinggi suhu permukaan maka indeks vegetasinya menurun Hung and Yasuoka; Sandholt et al, dalam Parwati,2008. Skema hubungan indeks vegetasi dengan suhu permukaan biasa digunakan dalam penentuan Temperature Vegetation Dryness Index TVDI. Formula TDVI dapat dilihat pada persamaan: � = LST −LST � LST �� −LST � …… 7 LSTmin merupakan suhu permukaan minimum yang disebut dengan batas basah. LST adalah suhu permukaan yang diamati pada suatu pixel. LSTmax adalah suhu permukaan maksimum untuk nilai NDVI tertentu LSTmax = a + b NDVI. Koefisien a, b merupakan nilai intersep dan slope pada garis linear yang mencerminkan batas kering dry edge pada Gambar Skema hubungan NDVI - TS Parwati, 2008. Analisis serangan hama wereng coklat pada tanaman padi menggunakan data satelit Terra MODIS dilakukan dengan pendekatan hubungan EVI dan LST yang peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, suhu permukaan, dan penutupan lahan. III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Oktober 2009 sampai dengan bulan April 2010, di Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Pekayon, Jakarta. Penelitian juga dilakukan di Lab. Agrometeorologi Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor pada April 2010 – Desember 2010.

3.2 Alat dan Bahan Bahan yang digunakan ialah:

a. Data Suhu Permukaan delapan harian MODIS April 2007-Febuari 2009 resolusi 250m Mod11A2 b. Data Vegetation Indeks Enam Belas harian MODIS April 2007-Febuari 2009 resolusi 250m Mod09 c. Data Luas Serangan Hama Wereng 2 mingguan tiap kecamatan wilayah Indramayu Musim Tanam 2007- 20082009 dari Instalasi Pusat Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman PPOPT Indramayu. Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat Personal Computer yang dilengkapi dengan perangkat lunak seperti : a. MODIS Reprojection Tools b. ER Mapper 7.0 c. Wordpad d. ArcView GIS 3.3 e. Ms. Office

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa antara luas serangan hama dengan parameter data satelit. Parameter data satelit yang digunakan berupa suhu permukaan LST 8 harian dan indeks vegetasi EVI 8 harian yang diturunkan melalui data satelit MODIS. Analisis hubungan parameter EVI dan LST ini digunakan untuk menganalisis serangan hama wereng coklat berdasarkan kondisi kelengasan atau kelembaban permukaan. Analisis kondisi kelengasan permukaan dilakukan dengan pendekatan metode Temperature Vegetation Dryness Index TVDI.

3.3.1 Koreksi Geometrik Sistimatik

Tahapan awal pengerjaan data MODIS ialah koreksi geometrik reprojection menggunakan modul perangkat lunak MRT MODIS Reprojection Tool. MRT merupakan perangkat lunak untuk mengolah data MODIS dalam memproyeksikan data. Perangkat lunak ini memiliki fungsi untuk pemisahan dan penggabungan data MODIS. Fungsi pemisahan data MODIS ini mencakup metode nearest neighbor, bilinear dan cubic convolution. Fungsi penggabungan data MODIS dilakukan dengan mengelompokkan beberapa file input lalu digabung menjadi satu gambar utuh. Data input yang dimasukkan haruslah mempunyai sifat yang sejenis seperti bentuk format file, ukuran data, jenis proyeksi, ukuran pixel harus sama. Jika sifat inputnya tidak sama maka perangkat lunak MRT tidak dapat mengolah lebih lanjut error. Input data untuk pengolahan di MRT hanya ada dua macam yaitu HDF – EOS dan raw binary 8, 16, dan 32 bit, sedang output datanya berupa HDF – EOS , Geotiff, raw binary. Tahapan Pengerjaan Koreksi Geometrik Sistematik secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2. 9

3.3.2 Algoritma Penghitungan

Suhu Permukaan MODIS Menggunakan ER-Mapper Data Mod11A2 yang telah di koreksi secara geometric kemudian diolah menggunakan software ER-Mapper. Pada proses ini setiap data satelit dihitung suhu permukaannya dengan memasukkan formula suhu pada formula editor ER-Mapper Gambar 4 . Gambar 4. Formula LST Nilai 0.02 merupakan faktor suhu untuk diubah dalam K, nilai -273 untuk merubah data kedalam C dan nilai 5 merupakan faktor untuk merubah data dalam bentuk 8 bit integer. Sehingga jika di ekstrak nilai dalam tiap piksel angka diperoleh nilai suhu dalam C dan nilai angka dalam 8 bit integer dilakukan untuk mempermudah pengolahan data dalam ER-Mapper. Data-data dalam tiap piksel tersebut masih terdapat piksel data yang kosong. Hal tersebut dikarenakan kondisi atmosfer pada saat pengambilan data terganggu karena awan, haze atau kondisi teknis lainya. Data kosong tersebut di-griding dengan metode minimum curvature. Setelah itu data di crop berdasarkan data sawah kecamatan di Indramayu dan di ubah ke dalam data tabular sesuai kecamatan sawah di Indramayu.

3.3.3 Algoritma Penghitungan

EVI MODIS Menggunakan ER-Mapper Data Mod09 yang telah di koreksi secara geometric terbagi menjadi beberapa reflektan, yaitu reflektan EVI, red_Reflectance, NIR_reflectance, blue_reflectance, dan MIR_reflectance. Nilai EVI diturunkan dari Reflektan EVI yang dimana pada formula editor ER-Mapper dimasukkan formula EVI. Formula EVI pada Gambar 5 merupakan faktor untuk merubah data EVI dalam bentuk 16 bit integer. Kisaran nilai EVI dalam 16 bit integer dilakukan untuk mempermudah proses pengolahan data dalam ER-Mapper. Gambar 5. Formula EVI Red_Reflectance, NIR_reflectance, blue_reflectance, dan MIR_reflectance, digunakan untuk mendeteksi awan. reflektan tersebut digunakan untuk memisahkan awan dalam EVI, sehingga data EVI dalam pengolahan data ini sudah memisahkan faktor awan. Data-data dalam tiap piksel tersebut terdapat piksel data yang kosong. Akibat pemisahan awan dari nilai EVI. Data tersebut di-griding dengan metode minimum curvature. Setelah itu data di crop berdasarkan data sawah kecamatan di Indramayu dan di ubah ke dalam data tabular sesuai kecamatan sawah di Indramayu.

3.3.4 Analisi Serangan Hama dengan Kombinasi Hubungan EVI dan LST