12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan
jauh dalam
mendeteksi serangan hama wereng coklat. Data yang
digunakan ialah data EVI dan LST dari satelit MODIS.
Data serangan
hama yang
digunakan berupa data luas serangan hama wereng coklat 2 mingguan tiap kecamatan di
kabupaten Indramayu. Hal ini menyebabkan analisis data pada penelitian ini menggunakan
skala waktu 2 mingguan.
4.1 Keadaan EVI Kabupaten Indramayu Musim Tanam 2007-20082009
Nilai EVI hasil ekstraksi data satelit MOD09 berupa nilai EVI 8 harian tiap
kecamatan. Nilai EVI diolah menjadi data 2 mingguan dengan cara merata-ratakan data
selama 2 minggu, sehingga skalanya sama dengan data luas serangan hama. Hasil secara
keseluruhan diperoleh nilai EVI 2 mingguan berkisar antara 0,0096
– 0,5040 dengan rata- rata 0,2315. Keadaan EVI secara umum
selama Musim Tanam 2007-20082009
Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Gambar 7.
EVI rata-rata 2 mingguan musim tanam 2007
– 20082009 merupakan nilai rata-rata
EVI 2 mingguan dari setiap kecamatan di Kabupaten Indramayu selama 4 musim
tanam. Nilai EVI berkisaran antara -1 sampai dengan 1, dimana nilai 1 menunjukkan
vegetasi yg rapat dan nilai -1 menunjukkan vegetasi
yg rendah.
Gambar 7
memperlihatkan fase pertumbuhan padi yang terjadi selama selama 4 musim tanam.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, satu musim tanam padi berbentuk lonceng agak
simetris.
Puncak nilai EVI pada musim hujan basah terjadi pada bulan Januari-Februari,
sedangkan pada musim kemarau kering puncak nilai EVI terjadi pada bulan Juni-Juli.
Pada musim basah nilai puncak EVI lebih tinggi dibandingkan musim kering, hal ini
disebabkan pada musim basah kandungan air lebih banyak sehingga tanaman padi lebih
hijau dan rapat. Pada nilai EVI berada dibawah 0,17 merupakan fase saat sawah
bera atau memulai penanaman.
Fase pertumbuhan
tanaman padi
terbagi dua yaitu fase vegetatif dan generatif. Nilai EVI pada Gambar EVI Musim Tanam
2007-20082009 tidak dapat memperlihatkan kondisi umur tanaman padi secara detail, hal
ini disebabkan Gambar 7 diperoleh dengan cara merata-ratakan nilai EVI di kecamatan
Indramayu secara keseluruhan, untuk melihat kondisi umur tanaman padi secara detail
diperlukan analisis khusus dengan data tiap piksel.
Pola pertumbuhan tanaman padi secara umum
selama Musim
Tanam 2007-
20082009 juga dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar EVI setiap tahunnya memiliki pola
yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Indramayu memiliki pola
tanam padi yang hampir serentak untuk seluruh wilayah kecamatannya. Keadaan EVI
untuk setiap kecamatan dapat dilihat pada Gambar Keadaan EVI dan Luas Serangan
Hama Wereng Coklat Setiap Kecamatan Lampiran 3.
4.2 Keadaan LST Kabupaten Indramayu Musim Tanam 2007-20082009
Nilai LST 2 mingguan tiap kecamatan berkisar antara 17,02
C - 41,18 C dengan
rata-rata 27,88 C. Suhu permukaan yang di
hasilkan dalam data ini merupakan suhu permukaan padi, karena data kajian wilayah
yang digunakan merupakan daerah sawah di Kabupaten Indramayu.
Gambar 7. EVI Rata-rata 2 Mingguan Musim Tanam 2007-20082009 Kabupaten Indramayu
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
0,45
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Apr Mei
Jun Jul
Agu Sep
Okt Nop
Des Jan
Feb Mar
E V
I
Bulan
EVI 2007-20072008 EVI 2008-20082009
13
Gambar 8. LST Rata-rata 2 Mingguan Musim Tanam 2007-20082009 Kabupaten Indramayu. Nilai suhu permukaan pada siang hari
rata-rata untuk tiap kecamatan di indramayu selama 4 musim tanam ditunjukkan pada
Gambar 8. Suhu permukaan rata-rata siang hari
musim 2007-20072008
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan
musim 2008-20082009. Keadaan LST secara umum setiap kecamatan dapat dilihat pada
Gambar Keadaan LST dan Luas Serangan Hama Wereng Coklat Setiap Kecamatan
Lampiran
4. Keadaan
LST setiap
kecamatan hampir memiliki pola yang sama seperti pola LST rata-rata pada Gambar 8.
Puncak suhu permukaan maksimal siang hari terjadi pada bulan Oktober, sedangkan
suhu rata-rata permukaan mulai di atas 30 C
pada bulan Juli atau Agustus, profil nilai LST kembali menurun menjelang akhir bulan
Oktober. Pada bulan Desember hingga Juni suhu permukaan pada siang hari rata-rata
berkisar antara 20
C - 30 C. Dinamika suhu
permukaan ini terjadi karena pola monsoonal dari wilayah indramayu, sehingga suhu
permukaan turun mulai bulan oktober, dimana mulai terjadi hujan.
4.3 Serangan Hama Wereng Coklat Musim
Tanam 2007-20082009
Kabupaten Indramayu Data luas serangan hama wereng coklat
Musim Tanam
2007-20082009 memperlihatkan serangan hama wereng
coklat terjadi sebanyak 176 kejadian.
Serangan hama terjadi pada hampir semua kecamatan dan waktu yang bervariasi.
Sebanyak 140 kejadian serangan hama wereng coklat terjadi lebih dari 6 Ha sawah.
Keadaan serangan hama wereng coklat selama musim tanam 2007-20082009 di
Kabupaten Indramayu secara umum dapat dilihat pada Gambar 9.
Selama Musim Tanam 2007-20082009 serangan hama wereng coklat paling banyak
terjadi pada bulan Maret .
Pada bulan tersebut terjadi 46 kejadian serangan hama wereng
coklat dan
terjadi dihampir
seluruh kecamatan di wilayah Indramayu.
Gambar 9. Serangan Hama Wereng Coklat Musim Tanam 2007-20082009 Kabupaten Indramayu
20 22
24 26
28 30
32 34
36 38
40
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Apr Mei
Jun Jul
Agu Sep
Okt Nop
Des Jan
Feb Mar
L S
T C
Bulan
LST 2007-20072008 LST 2008-20082009
500 1000
1500 2000
2500 3000
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Apr Mei
Jun Jul
Agu Sep
Okt Nop
Des Jan
Feb Mar
L u
a s
S e
r a
n g
a n
Ha m
a Ha
Fr e
k u
e n
si
Bulan
Luas Serangan 2007-20072008 Luas Serangan 2008-20082009
Frekuensi 2007-20072008 Frekuensi 2008-20082009
14
Kecamatan Indramayu
merupakan kecamatan yang paling banyak terjadi
serangan hama wereng coklat dibandingkan kecamatan lain. Pada wilayah tersebut
selama Musim Tanam 2007-20082009 terdapat serangan hama wereng coklat
sebanyak 16 kejadian.
Selama Musim Tanam 2007-20082009 serangan hama terluas terjadi di Kecamatan
Gabuswetan. Serangan hama wereng coklat terjadi seluas 1223 Ha. Serangan hama
wereng coklat terjadi pada minggu pertama bulan Maret tahun 2009. Rata-rata serangan
hama wereng coklat yang terjadi sebesar 74,04
Ha dari
176 kejadian.
Data keseluruhan serangan hama wereng coklat
dapat dilihat pada Tabel Kejadian Serangan Hama Wereng Coklat Lampiran 5.
Selama musim tanam 2007 terjadi 43 kejadian serangan dengan luas 2254 Ha, dan
musim tanam 20072008 terjadi 39 kejadian serangan hama wereng coklat dengan luas
4042 Ha. Sedangkan musim tanam 2008 terjadi 37 kejadian serangan dengan luas
2405 Ha, dan musim tanam 20082009 terjadi 57 kejadian serangan dengan luas
4331 Ha. Hal tersebut memperlihatkan bahwa luas serangan lebih banyak terjadi
pada saat musim hujan dibandingkan musim kemarau.
4.4 Keadaan
LST dan
EVI Pada
Serangan Hama Wereng Coklat Di Kabupaten
Indramayu Selama
Musim Tanam 2007-20082009 Serangan hama wereng coklat terjadi
pada saat nilai EVI berkisar antara 0,198 - 0,371 dengan rata-rata 0,28 sedangkan nilai
LST pada saat terjadi serangan hama wereng coklat berkisar antara 24,4
C - 31,1 C
dengan rata-rata nilai LST 27,7 C.
Secara deskriptif pola serangan dapat diperlihatkan dalam Gambar EVI dan LST
Saat Terjadi Serangan Hama Wereng Coklat Gambar 10. Serangan hama wereng coklat
lebih banyak terjadi pada musim hujan dibandingkan dengan musim kering. Suhu
permukaan saat terjadi serangan hama wereng coklat cenderung tinggi, sedangkan
pada musim hujan serangan hama terjadi pada saat LST rendah. Selain itu juga dapat
dilihat sebagian besar serangan hama wereng coklat terjadi pada fase generatif
musim tanam.
a
b Gambar 10. EVI a dan LST b Saat Serangan Hama Wereng Coklat Kabupaten Indramayu.
500 1000
1500 2000
2500 3000
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
0,45
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Apr Mei
Jun Jul
Agu Sep
Okt Nop
Des Jan
Feb Mar
S e
r a
n g
a n
Ha m
a Ha
E V
I
Bulan
Luas Serangan 2007-20072008 Luas Serangan 2008-20082009
EVI 2007-20072008 EVI 2008-20082009
500 1000
1500 2000
2500 3000
17 20
23 26
29 32
35 38
41
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Apr Mei
Jun Jul
Agu Sep
Okt Nop
Des Jan
Feb Mar
Se r
a ng
a n
Ha m
a Ha
L ST
C
Bulan
Luas Serangan 2007-20072008 Luas Serangan 2008-20082009
LST 2007-20072008 LST 2008-20082009
15
Gambar 11. Scatter Plot EVI dan LST Kabupaten Indramayu Musim Tanam 2007-20082009 Selama Musim Tanam 2007
–20082009 Serangan hama wereng coklat paling banyak
terjadi pada bulan Maret, pada bulan tersebut nilai EVI berkisar antara 0,132 - 0,437 dengan
rata-rata 0,264 sedangkan nilai LST berkisar antara 23,0
C – 31,8
C dengan rata-rata 27 C.
Kecamatan Indramayu
merupakan kecamatan
yang paling banyak terjadi
serangan hama wereng coklat selama Musim Tanam 2007-20082009, kecamatan tersebut
memiliki kisaran nilai EVI 0,034 – 0,323
dengan rata-rata 0,218 sedangkan nilai LST berkisar antara 19,7
C – 36,3
C dengan rata- rata 27,4
C. Kejadian serangan hama wereng coklat
paling luas selama Musim Tanam 2007- 20082009 terjadi seluas 1223 Ha. Pada
serangan hama wereng coklat tersebut memiliki nilai EVI 0,219 dan nilai LST
27,56
C. Korelasi secara langsung data luas serangan hama wereng coklat dengan nilai
EVI dan LST sangat kecil, bahkan hampir tidak ada.
Aktifitas wereng coklat pada musim kering terjadi pada batas suhu maksimal
wereng coklat untuk beraktifitas. Pada musim basah, aktifitas wereng coklat terjadi pada
batas suhu minimal wereng coklat untuk beraktifitas.
Penelitian ini
tidak dapat
menentukan acuan kondisi suhu yang nyaman untuk aktifitas wereng coklat, hal ini
disebabkan data yang digunakan merupakan data LST, dimana untuk menentukan kondisi
nyaman untuk aktifitas wereng digunakan parameter suhu udara.
4.5 Analisis Serangan Hama Wereng Coklat dengan Kombinasi Hubungan