9. Adanya keinginan yang lebih besar untuk mencapai tujuan 10. Memperkecil turnover
11. Memperkecil tingkat ketidakhadiran 12. Adanya komunikasi kerja yang harmonis
2.2.2 Syarat Partisipasi Kerja
Menurut Mangkunegara 2002, ada beberapa syarat agar tercipta partisipasi kerja yaitu:
1. Waktu yang memadai untuk berpartisipasi 2. Potensi keuntungan harus lebih besar dari biaya yang diperlukan
3. Ada relevansi dengan minat pegawai 4. Kemampuan pegawai harus memadai mengenai subyek partisipasi
5. Kemapuan timbal balik mengkomunikasikan 6. Tidak merasa terancam oleh pihak tertentu
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuliawati 2007 dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi PT Unitex Tbk.
Pada penelitian ini digunakan metode analisis data Structural Equation Modelling SEM yang digunakan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap budaya organisasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat hubungan positif yang tidak signifikan antara gaya kepemimpinan selling dan
gaya kepemimpinan participating terhadap budaya organisasi. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan telling dan delegating terhadap
budaya organisasi. Hal ini menunjukan bahwa jika kedua gaya ini diterapkan, maka akan meningkatkan budaya organisasi sehingga akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, menumbuhkan semangat kebersamaan di kalangan karyawan, meningkatkan rasa memiliki.
Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Ritfan Wisea 2008 dengan judul Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Loyalitas Karyawan kepada Atasan
Studi Kasus Grup Daya Manusia PT Bank DKI. Penelitian ini menggunakan metode analisis data uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian yang diperoleh
adalah gaya kepemimpinan yang ada di Grup Sumber Daya Manusia PT Bank DKI pada matriks berada di kuadran 1 yang tergolong gaya kepemimpinan dengan
struktur tinggi sebesar 3,86 dan gaya pertimbangan tinggi sebesar 3,72. Namun yang lebih dominan adalah gaya kepemimpinan menurut struktur dimana
pemimpin cenderung mendefinisikan dan menyusun peranannya serta peran anggota kelompok dalam rangka pencapaian sasaran. Secara garis besar gaya
kepemimpinan tersebut terkonsentrasi pada usaha mengorganisasi pekerjaan, hubungan kerja dan sasaran. Kemudian tingkat loyalitas karyawan pada
perusahaan sudah baik yaitu sebesar 3,71 terutama loyalitas dalam dimensi identifikasi atau kesatuan diri sebesar 3,86 dimana karyawan ikut merasakan
setiap pencapaian yang diperoleh atasannya baik itu pujian, kesuksesan maupun kritikan.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Deny Marcian 2008 dengan judul Analisis Gaya Kepemimpinan Manajer dan Supervisor Berdasarkan Persepsi
Karyawan PT Coast Rejo Indonesia Divisi Produksi. Pada penelitian ini digunakan metode analisis data Modus, Mean, Mann Whiiney Test, Kruskall-
Walls Test, dan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan sebagian besar supervisor dan
manajer saat ini adalah gaya kepemimpinan konsultasi. Manajer dan supervisor juga menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda untuk berbagai tingkat
pendidikan terakhir, masa bekerja dan usia karyawan bawahan. Hubungan gaya kepemimpinan dengan produktivitas tidak ada. Produktivitas lebih ditentukan oleh
faktor lain diluar faktor yang diteliti dalam penelitian, tetapi manajer dan supervisor diharapkan lebih memperhatikan penerapan gaya kepemimpinan
instruksi dan konsultasi. Karena penerapan gaya kepemimpinan instruksi dan konsultasi pada bagian manufaktur atau produksi lebih efektif untuk membangun
kemampuan karyawan. Kemampuan karyawan pada bagian produksi yaitu keterampilan, kekuatan fisik, terampil dan aplikatif.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar merupakan salah satu pelopor pendiri lembaga bimbingan belajar yang ada di indonesia. Pada
tahun ajaran 2010-2011 siswa yang tergabung dan terdaftar mengikuti les di Bintang Pelajar sebanyak 6300 siswa yang terdiri darisiswa TK, SD, SMP dan
SMA yang berasal dari 414 sekolah di wilayah Jabotabek dan Bandung. Visi dan misi yang ingin diraih Bintang Pelajar adalah mewujudkan generasi beriman dan
berilmu pengetahuan. Pada Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar
karyawan menjadi aset yang sangat penting. Seiring meningkatnya minat orang tua siswa untuk memberikan les tambahan kepada anaknya di Lembaga Les Privat
dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar membuat kebutuhan karyawan menjadi semakin besar. Realita yang terjadi adalah sulit mencari SDM berkualitas yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, termasuk mempertahankan karyawan yang ada untuk tetap bersedia bekerja.
Agar mampu mempertahankan karyawan yang ada, Kepala Cabang Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar perlu memberikan
kenyamanan kerja kapada karyawan agar karyawan mau berpartisipasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar
Bintang Pelajar. Kenyamanan kerja dapat diperoleh dari penerapan gaya kepemimpinan tepat. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dapat
menciptakan intergrasi yang serasi dan mendorong peningkatan partisipasi kerja karyawan sehingga dapat mencapai sasaran yang maksimal.
Partisipasi kerja memperlihatkan keterlibatan emosi dan mental karyawan untuk dapat menyumbangkan sesuatu dalam pencapaian visi, misi dan tujuan
Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar. Karyawan akan merasa nyaman ketika karyawan menunjukan partisipasi kerja yang tinggi. Hal ini
terlihat adanya keikutsertaan karyawan atas permasalahan yang ada dan bersedia menjalankan segala keputusan yang telah ditetapkan.Kerangka pemikiran
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.