Manfaat Trans Pacific Partnership TPP

69 masa depan sebagai perjanjian perdagangan yang dapat melanjutkan investasi multilateral yang telah gagal dan berakhir pada 1990. TPP juga dapat menjadi sebuah acuan bagi kawasan lainnya untuk menirunya. 161 Hal ini disebabkan TPP mendorong dan mempromosikan arus investasi antar negara anggota atas dasar saling menguntungkan dan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 162 Keempat, pengadaan pemerintah Government Procurement. TPP akan berusaha untuk tidak membatasi pengadaan pemerintah namun diserahkan secara sukarela kepada negara anggota. Hal ini berarti bahwa praktek pengadaan pemerintah dapat dilakukan oleh negara-negara anggota siapa saja. Dalam hal praktek pengadaan pemerintah, segala kebijakan yang terkait dengan perdagangan harus berlandaskan prinsip-prinsip non diskriminasi, keterbukaan dan transparansi 163 sehingga memungkinkan untuk membatasi peran pemerintah negara-negara anggota. 164 Di dalamnya juga terdapat prinsip timbal balik yaitu dengan mematuhi aturan mengenai pengadaan pemerintah, maka anggota akan mendapatkan akses pasar yang 161 Ibid 162 Trans-Pacific Partnership Investment Chapter country negotiators. Trans Pacific Partnership treaty: Advanced Investment Chapter working document for all 12 nations. WikiLeaks release. 20 Januari 2015. 163 Implikasi Kerjasama Trans-Pacific Partnership guna Meningkatkan Peran Indonesia di Kawasan ASEAN dalam rangka Ketahanan Regional . Jurnal Kajian Lemhanas RI. Edisi 16. November 2013. Hal 66 164 Wawancara dengan Reza Pahlevi Chairul. Deputy Director of ASEAN Cooperation. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selasa, 14 April 2015 70 lebih luas. 165 Sebagai contoh yaitu praktek pengadaan pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan melalui pengadaan peralatan medis yang dilakukan oleh produsen farmasi disertai dengan adanya jaminan keselamatan produk. 166 Kelima, Agrikultur. Bidang agrikultur merupakan salah satu isu yang dibahas di dalam TPP yang bertujuan untuk meningkatkan signifikansi liberalisasi pertanian antar anggota TPP. 167 Bidang ini merupakan bidang paling sensitif di dalam perdagangan bebas yang juga ada pada TPP. Hal ini dikarenakan produk pertanian masih menjadi penopang perekonomian domestik negara-negara anggota. 168 Namun, hal inilah yang akan dimaksimalkan di dalam TPP agar bisa menjadi salah satu komoditas yang bisa diperdagangkan secara bebas dan dengan begitu ini akan mencerminkan perdagangan bebas percontohan di abad ke-21. 169 Di sisi lain, bidang agrikultur juga merupakan isu yang paling signifikan di TPP dan telah ditetapkan secara komprehensif mengenai penghapusan tarif pertanian. 170 Penghapusan tarif ini memiliki potensi merugikan negara-negara yang tidak 165 Ibid. Hal 20 166 Trans Pacific Partnership Transparency Chapter-Annex on Transparency and Procedural Fairness for Healthcare Technology. 2011. Hal 4 167 Mary E. Burfisher, et al. Agriculture in The Trans Pacific Partnership. A Report Summary From The Economic Research Service. United States Department of Agriculture. 2014 168 Why is Agriculture is Difficult for Trade Deals?. Dikutip dari http:www.asiantradecentre.orgtalkingtrade2015428why-is-agriculture-so-difficult-for-trade-deals . Diakses pada Sabtu, 6 Juni 2015. Pukul 10.51 WIB 169 Ian F Fergusson, et al. The Trans-Pacific Partnership TPP Negotiations and Issues for Congress. Congressional Research Service. 2014. Hal 21 170 Angga Handian Putra. Peluang, Tantangan dan Implikasi Trans Pacific Partnership. Buletin Kerja Sama Perdagangan Internasional. Direktorat Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Hal 23 71 mampu meliberalisasi sektor pertaniannya. Jika penghapusan tarif terjadi maka akan berdampak kepada hilangnya pekerjaan bagi petani dan menurunnya jumlah produksi padi. 171 Dari sejumlah potensi yang menjadi topik dalam negosiasi TPP di atas, secara garis besar, manfaat yang diberikan oleh TPP salah satunya yaitu menghilangkan hambatan non tarif dalam perdagangan dan investasi antar negara. Hal ini juga berpotensi untuk menjadi sebuah pola yang akan menjadi acuan bagi perjanjian perdagangan di masa yang akan datang. 172 Manfaat TPP yang lainnya yaitu perdagangan bebas ini dapat menghasilkan perjanjian yang akan menjadi acuan bagi perjanjian perdagangan bebas yang lebih luas melebihi dari 11 negara yang sudah bergabung hingga saat ini. Dalam jangka pendek, Jepang bahkan Korea Selatan akan bergabung. Sedangkan dalam jangka panjang negara-negara utama yang ada di dalam kerjasama Asia Pacific Economic Cooperation APEC, termasuk Tiongkok dan Rusia akan berusaha menjadi anggota. 173 Adapun alasan kedua negara besar tersebut untuk bergabung ke TPP adalah agar tidak tertinggal oleh negara-negara lain yang telah melakukan kerjasama 171 Why is Agriculture is Difficult for Trade Deals?. Dikutip dari http:www.asiantradecentre.orgtalkingtrade2015428why-is-agriculture-so-difficult-for-trade-deals . Diakses pada Sabtu, 6 Juni 2015. Pukul 10.57 WIB 172 Ian F Fergusson, et al. The Trans-Pacific Partnership TPP Negotiations and Issues for Congress. Congressional Research Service. 2014 173 William Krist. Negotiations for A Trans Pacific Partnership Agreement. Wilson Center: Program on America and the Global Economy. Hal 20 72 perdagangan bebas di TPP. 174 Selain itu, kedua negara tersebut juga ingin meliberalisasi perdagangannya di semua aspek serta untuk meningkatkan eksistensinya dalam kerjasama ekonomi multilateral. 175

2.4.2 Implikasi Trans Pacific Partnership TPP Bagi Kawasan Asia

Tenggara Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara dan tergabung dalam Association of Southeast Asia Nations ASEAN telah memiliki kerjasama perdagangan bebas yang disebut ASEAN Free Trade Area AFTA. Secara garis besar, perdagangan bebas ini mencakup liberalisasi perdagangan barang, jasa dan investasi. Berdasarkan letaknya yang strategis yaitu dalam jalur Sea Lanes of Communication SLOC, kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu terpenting bagi pasar perdagangan internasional atau dikategorikan sebagai emerging market . Kawasan ini menjadi pusat kepentingan negara-negara besar karena jumlah konsumennya meliputi 600 juta dengan persebaran 65 penduduk kelas menengah yang memiliki tingkat daya beli tinggi serta didukung dengan prediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 pada tahun 174 Wawancara dengan Arif Sulaksono. Kepala Seksi APEC SOM Committee On Ecotech Dan Working Groups, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika, Ditjen Asia pasifik dan Afrika. Kementerian Luar Negeri RI. Senin, 22 Juni 2015 175 Ibid 73 2017. 176 Sedangkan dalam bidang investasi, Asia Tenggara menjadi kawasan yang prospektif dikarenakan pertumbuhan Foreign Direct Investment FDI mencapai 100 sejak tahun 2010. 177 Baik TPP maupun AFTA, keduanya merupakan bentuk dari Free Trade Agreements FTAs. Keduanya juga sama-sama memiliki tujuan untuk mereduksi atau menurunkan hambatan tarif dan non tarif dalam aktivitas perdagangannya. Dibandingkan AFTA yang hanya bertujuan untuk menghilangkan hambatan non tarif atau Non Tariff Barrier NTB, TPP memiliki tujuan yang tak sekedar itu namun juga mencakup masalah bea cukai, penilaian prosedur dan sanitasi. 178 Selain itu, praktek pengadaan pemerintah government procurement juga merupakan salah satu isu yang diutamakan di dalam TPP yakni tindakan yang dilakukan oleh suatu negara atau pebisnis untuk memperoleh barang dan jasa yang akan digunakan untuk instansi publik. 179 Praktik pengadaan pemerintah juga memiliki tujuan yaitu untuk memberikan peluang akses pasar yang baru bagi seluruh anggota TPP 176 Lukman Oseman, et al. Jurnal ISAFIS: Kumpulan Tulisan Inspiratif dari Anak Bangsa. International Student Association for International Studies. 2013. Hal 53 177 Ibid 178 Alan V. Deardorff. Trade Implications of the Trans-Pacific Partnership for ASEAN and Other Asian Countries . The University of Michigan. Hal 4 179 http:www.businessdictionary.comdefinitiongovernment-procurement.html . Diakses pada Selasa, 17 Maret 2015. Pukul 22.17 WIB 74 dan meningkatkan transparansi serta non diskriminatif terhadap semua mitra dagang di TPP. 180 Keanggotaan negara-negara di Asia Tenggara yang juga menjadi anggota TPP dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar II 2.3.2.1 Countries by Group ASEAN, TPP AND NON ASEAN, TPP ASEAN Sumber: Alan V. Deardorff. 2013 181 Trade Implications of the Trans-Pacific Partnership for ASEAN and Other Asian Countries . 180 Jean Heilman Grier. Government procurement – key element in TPP; Missed opportunity in RCEP? Dikutip dari . http:www.asiapathways-adbi.org201403government-procurement-key-element-in- tpp-missed-opportunity-in-rcep . Diakses pada Selasa, 17 Maret 2015. Pukul 22.25 WIB 181 Alan V. Deardorff. Trade Implications of the Trans-Pacific Partnership for ASEAN and Other Asian Countries . The University of Michigan. 2013. Hal 4 75 Gambar di atas menjelaskan mengenai negara-negara yang menjadi anggota TPP dan ASEAN. Negara-negara yang ditandai dengan warna merah seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan Kamboja merupakan negara-negara ASEAN yang telah bergabung ke TPP. Warna hijau menunjukkan negara-negara yang bergabung ke ASEAN saja sedangkan warna biru menunjukkan negara-negara anggota TPP dan bukan ASEAN. Sepuluh negara yang berada di AFTA, termasuk enam di antaranya yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand telah menurunkan tarif bahkan hingga mencapai 0. Sedangkan negara lainnya yang memiliki pendapatan per kapita lebih rendah seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam menurunkan tarifnya sedikit demi sedikit setidaknya hingga 5. 182 Hal ini mencerminkan bahwa negara-negara yang tergabung di dalam AFTA memiliki kemampuan atau capacity yang berbeda dengan pembedaan pemberlakuan penurunan tarif dalam meliberalisasi sektor perdagangannya. 183 Sedangkan keberadaan negara-negara anggota AFTA di dalam TPP seperti Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia dan Vietnam berada pada zona merah yang artinya GDP jauh berada di bawah negara-negara anggota TPP lainnya. Selain itu, GDP anggota-anggota TPP berada sepuluh kali lipat 182 Alan V. Deardorff. Trade Implications of the Trans-Pacific Partnership for ASEAN and Other Asian Countries . The University of Michigan. 2013. Hal 4 183 Ibid 76 dari anggota-anggota AFTA. 184 Hal ini menunjukkan bahwa daya saing negara-negara anggota AFTA yang juga menjadi anggota TPP masih memiliki kemampuan GDP yang jauh dari negara-negara TPP meskipun negara-negara tersebut memutuskan untuk bergabung ke TPP. 185 Adapun berdasarkan tingkat pembagian GDP antara negara-negara anggota AFTA dan TPP serta negara lainnya di Asia dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar II 2.3.2.2 Shares of GDP for TPP, AFTA and Other Asia Sumber: Alan V. Deardorff. 2013 186 184 Ibid. Hal 5 185 Ibid 186 Alan V. Deardorff. Trade Implications of the Trans-Pacific Partnership for ASEAN and Other Asian Countries. 2013. Hal 5