94 karena belum memenuhi standar mutu produk dengan negara lain, akibatnya
belum bisa diterima dalam perdagangan internasional.
239
TPP yang diketuai oleh Amerika Serikat ini disadari oleh Indonesia sebagai alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan Amerika Serikat.
240
Keputusan Indonesia untuk tidak bergabung terkait dengan politik perdagangan internasional
Indonesia terhadap TPP yang memutuskan untuk tidak akan bergabung. Bagi Indonesia, TPP merupakan sebuah pakta perdagangan dengan standar yang sangat
tinggi, yang belum merupakan prioritas Indonesia saat ini.
241
Topik-topik perundingan di TPP sangat komprehensif mencakup soal lingkungan hidup,
ketenagakerjaan, transparansi proses pengadaan barang dan yang tidak kalah penting, mengenai hak kekayaan intelektual.
242
TPP juga dinilai oleh Indonesia sebagai pakta perdagangan yang meminta komitmen yang sangat tinggi di
dunia.
243
Faktor penting lainnya terkait keputusan Indonesia Selain itu jika dilihat dari sisi Indonesia adalah adanya kekhawatiran akan dampak negatif bagi
239
Neneng Zubaidah. 11 Industri Ini Belum Siap Hadapi Pasar Bebas. Dikutip dari http:economy.okezone.comread20140905320103475611-industri-ini-belum-siap-hadapi-mea
. Diakses pada Sabtu, 6 Juni 2015. Pukul 12.18 WIB
240
Wawancara dengan Reza Pahlevi Chairul. Deputy Director of ASEAN Cooperation Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pada Selasa, 14 April 2015.
241
Wawancara dengan Reza Pahlevi Chairul. Deputy Director of ASEAN Cooperation Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pada Selasa, 14 April 2015.
242
Direktorat Jenderal Kerjasama Internasional. Hasil-hasil Kesepakatan Perundingan Perdagangan Indonesia Tahun 2013
. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Hal 172
243
Dwi Sulistyo. RI Pastikan Tidak Bergabung dengan Pakta Perdagangan Bikinan AS. Dikutip dari http:jaringnews.comekonomiumum52939ri-pastikan-tidak-bergabung-dengan-pakta-perdagangan-
bikinan-as . Diakses pada Kamis, 19 Februari 2015. Pukul 10.53 WIB.
95 perekonomian domestik.
244
Hal ini dikarenakan selama ini ekspor Indonesia ke sejumlah negara industri maju yang tergabung dalam TPP hanya mengandalkan
sektor pertambangan dan energi. Kekhawatiran inilah yang dapat mengakibatkan kerugian produk-produk pasar dalam negeri yang sudah mencapai 70.
Sedangkan kontribusi ekspor mencapai 30.
245
Selain itu, prinsip “sentralitas ASEAN” yang selama ini menjadi landasan bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dan hubungannya dengan negara-
negara di Asia Timur dan Asia Pasifik perlu digarisbawahi. Kehadiran TPP tidak sesuai dengan implementasi prinsip tersebut.
246
244
Inriani Margaretha Sitohang. Penolakan Indonesia Bergabung ke Trans Pacific Partnership TPP. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2 , Nomor 2 , 2014. Universitas Mulawarman. Hal 321
245
Ibid
246
Implikasi Kerjasama Trans-Pacific Partnership guna Meningkatkan Peran Indonesia di Kawasan ASEAN dalam rangka Ketahanan Regional.
Jurnal Kajian Lemhanas RI Volume 16, November 2013. Hal 68
96
BAB IV ALASAN INDONESIA MENDUKUNG
REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP RCEP DAN MENOLAK PEMBENTUKAN
TRANS PACIFIC PARTNERSHIP TPP
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kalkulasi rasional Indonesia terhadap pembentukan TPP tahun 2013. Penjelasannya akan mencakup mengenai
lemahnya daya saing produk Indonesia yang menjadi penyebab Indonesia menolak bergabung ke TPP. Selain itu juga akan dibahas mengenai alasan Indonesia yang pada
akhirnya bergabung ke Regional Comprehensive Economic Partnership RCEP. Selanjutnya bab ini akan menjelaskan analisis respon Indonesia terhadap
pembentukan TPP tahun 2013 melaui model Rational Actor Model RAM.
4.1 Kalkulasi Ekonomi: Lemahnya Daya Saing Produk Indonesia
Menurut Organisation for Economic Cooperation dan Development OECD,
daya saing competitiveness adalah kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan
faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan internasional.
247
Sebagaimana yang tercantum di dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
247
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Analisis Daya Saing Karet dan Produk dari Karet Indonesia Terhadap Cina.
Hal 7
97 Jangka Panjang Nasional RPJPN, agar dapat mencapai kemandirian, Indonesia
harus menjadi negara yang memiliki serta mampu berdaya saing. Untuk mencapai negara yang memiliki daya saing, di antara komponen utama arah pembangunan
yang harus dicapai adalah adanya penguatan perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global dimana pembangunan perdagangan berperan
penting dalam mewujudkan arah tersebut.
248
Terkait langsung dengan pembangunan perdagangan, pembangunan jangka panjang perdagangan Indonesia menekankan pada 2 dua hal penting
yaitu di bidang perdagangan luar negeri dan perdagangan dalam negeri. Di bidang perdagangan luar negeri, proses maupun kebijakan perdagangan harus lebih
mendatangkan keuntungan dan mendukung perekonomian nasional agar mampu memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan efek negatif dari proses
integrasi dengan dinamika globalisasi.
249
Dengan adanya pembentukan TPP dan untuk meminimalkan efek negatif dari proses integrasi dan dinamika globalisasi tersebut, pemerintah Indonesia
melakukan strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam perdagangan internasional. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperjuangkan
kepentingan nasional yaitu melindungi ekonomi dalam negeri.
250
Terkait dengan hal tersebut, selama ini ekspor Indonesia ke sejumlah negara industri maju seperti
248
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pilar-Pilar Peningkatan Daya Saing dan Perlindungan Konsumen
. Hal 9
249
Ibid
250
Inriani Margaretha Sitohang. Penolakan Indonesia Bergabung dalam Trans Pacific Partnership TPP
. eJurnal Hubungan Internasional 2014, 2 2:313-328. Hal 321
98
negara-negara anggota TPP hanya mengandalkan sektor pertambangan dan energi. Sedangkan Indonesia menerima atau mengimpor produk-produk manufaktur dari
negara-negara anggota TPP. Hal tersebut dikhawatirkan akan merugikan produk- produk dalam negeri karena didominasi oleh produk-produk impor. Saat ini
kontribusi ekspor terhadap PDB Indonesia hanya sekitar 30 , sisanya Indonesia masih bisa mengoptimalkan pasar di dalam negeri.
251
Dalam upaya mengoptimalkan pasar dalam negeri, Indonesia juga melakukan pelarangan ekspor terhadap beberapa produk sebagai upaya peningkatan
daya saing dan mempertahankan stabilitas harga. Produk-produk tersebut antara lain: kopi untuk mempertahankan stabilitas harga dan meningkatkan nilai tambah,
produk kehutanan seperti rotan, bijih dan pasir timah industri kehutanan diarahkan untuk menjamin kebutuhan bahan baku dalam negeri.
252
Selain itu, Indonesia juga melakukan kebijakan impor. Kebijakan tersebut dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan pendapatan petani serta
meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri serta meningkatkan ekspor non migas, meningkatkan daya saing perdagangan dan pasar domestik serta iklim usaha
yang kondusif, mewujudkan good governance melalui program
Indonesia National Single Window INSW.
Program tersebut merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasional untuk meningkatkan kinerja ekspor dan
impor. Selain itu INSW juga berupaya untuk mengatasi berbagai permasalahan
251
Ibid
252
Anastaius Riyanto. Peningkatan Peran Indonesia dalam Diplomasi Perdagangan Internasional. Dikutip dari
http:www.tabloiddiplomasi.orgprevious-isuue128-maret-20111075-peningkatan- peran-indonesia-dalam-diplomasi-perdagangan-internasional-.html
. Diakses pada Minggu, 7 Juni 2015. Pukul 22.42 WIB
99 arus barang seperti waktu dan jarak tempuh yang panjang untuk barang impor,
biaya ekonomi tinggi, minimnya validitas dan akurasi data transaksi serta pengendalian ekspor dan impor barang.
253
Selain itu, untuk meningkatkan daya saing, Indonesia juga meningkatkan peran sektor UKM. Indonesia memiliki lebih dari 56,5 juta UKM di berbagai
bidang.
254
UKM memegang peranan penting sebagai salah satu penopang ekonomi nasional yang berkontribusi sebesar 57 PDB dan mampu menyerap
97 tenaga kerja.
255
Hal ini mencerminkan kontribusi yang sangat signifikan dari sektor UKM terhadap perekonomian domestik, oleh karena itu, langkah ini
ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan pasar dalam negeri serta peningkatan daya saing.
Berdasarkan penjelasan di atas, kepentingan Indonesia untuk melindungi pasar dalam negeri merupakan suatu strategi dalam merespon pembentukan TPP
tahun 2013. Sebagai perjanjian perdagangan yang memiliki standar tinggi serta mencakup semua komponen utama perdagangan serta komitmen yang sangat erat,
TPP memberlakukan tidak hanya penurunan tarif tetapi juga penghapusan tarif. Oleh karena itu, dengan sejumlah pertimbangan mengenai produk Indonesia yang
masih harus dilindungi dan belum siapnya produk tersebut untuk diliberalisasi
253
Ibid.
254
Inriani Margaretha Sitohang. Penolakan Indonesia Bergabung dalam Trans Pacific Partnership TPP
. eJurnal Hubungan Internasional 2014, 2 2:313-328. Hal 319
255
Ibid
100 dalam perdagangan internasional seperti yang telah dijelaskan di atas
menunjukkan bahwa Indonesia belum siap untuk bergabung ke TPP.
256
4.2 Bergabung ke Dalam Kerjasama Regional Comprehensive Economic
Partnership RCEP
Bergabungnya Indonesia ke dalam RCEP tentu didasarkan pada beberapa manfaat yang didapat dari kerjasama perdagangan tersebut. Adapun manfaat RCEP,
antara lain: pertama, RCEP dapat membantu meregionalisasi rantai penyedia fasilitas untuk perdagangan global dan akan membuat Asia sebagai pabrik dunia. Kedua,
RCEP mempromosikan arus investasi lebih mudah serta transfer teknologi dengan perusahaan multinasional. Ketiga, RCEP akan mengurangi tumpang tindih antara
FTA di Asia. Keempat, RCEP dapat membantu mengurangi sentimen proteksionis dalam ekonomi global, terutama isu NTMs non-tariff measured seperti kebutuhan
akan sanitasi dan standar barang.
257
Kelima, RCEP akan mengurangi hambatan perdagangan dan akan membuat impor makanan dan barang-barang konsumsi yang
lebih murah, serta bermanfaat bagi rumah tangga berpendapatan rendah.
258
256
Inriani Margaretha Sitohang. Penolakan Indonesia Bergabung dalam Trans Pacific Partnership TPP
. eJurnal Hubungan Internasional 2014, 2 2:313-328. Hal 321
257
UNCTAD Programme on Non-Tariff Measures in World Trade . Dikutip dari
http:www.unctad.infoenTrade-Analysis-BranchKey-AreasNTM . Diakses pada Jumat, 10 April
2015. Pukul 00.08 WIB
258
Ganeshan Wignaraja. Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement RCEP: An initial assessment.
Asian Development Bank Institute. 2014