38 c. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion.
Dalam hal ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang
dikecualikan. d. Pendapat tidak wajar adverse opinion
Dengan pendapat tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. e. Pernyataan tidak memberikan pendapat desclaimer of opinion
Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor menyatakan bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
D. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang bergerak dalam bidang pemberian jasa profesional dan memperoleh ijin
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Akuntan publik merupakan profesi
kepercayaan, sehingga
dituntut untuk
menunjukkan sikap
profesionalitasnya dalam mengungkapkan informasi seluas mungkin kepada masyarakat.
Gilling 1977 dalam Aryati dan Theresia 2005 menunjukkan bahwa kantor akuntan publik Internasional atau yang lebih dikenal di Indonesia
sebagai The Big Four membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam
39 menyelesaikan audit, karena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit
secara lebih efesien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Di samping itu KAP
besar memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibanding KAP lainnya. Waktu audit yang lebih cepat
juga merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasi mereka. Untuk melihat KAP besar dan kecil dapat dilihat dari ukuran KAP yang
tergolong dalam KAP big four dan KAP non big four. Aryati dan Theresia 2005 mengatakan berikut ini adalah nama-nama KAP big four:
1 Price Waterhouse Coopers PWC 2 Deloitte Touche Tohmatsu
3 Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG 4 Ernest dan Young EY
KAP non big four adalah semua KAP selain KAP big four.
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan tema yang mengangkat tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya penyelesaian audit telah banyak dilakukan pada
penelitian-penelitian terdahulu termasuk variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, opini audit dan ukuran KAP.
1. Ukuran Perusahaan dan Lamanya Penyelesaian Audit. Carslaw dan Kaplan 1991 melakukan penelitian mengenai audit
delay pada perusahaan-perusahaan publik di New Zealand. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan berpengaruh
40 adalah ukuran perusahaan total assets Sedangkan rata-rata audit delay di
New Zealand pada tahun 1987 adalah 88 hari dan tahun 1988 adalah 95 hari. Menurut hasil penelitian Halim 2000 menunjukkan bahwa variabel
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit, sedangkan penelitian Subekti dan Widiyanti 2004,
tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian audit menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit. 2. Profitabilitas dan Lamanya Penyelesaian Audit.
Owusu-Ansah 2000 melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap
lamanya penyelesaian audit. Penelitian Saleh 2004, tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian audit menunjukkan hasil
penelitian bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit. Hasil penelitian Na’im 1998 menunjukkan
bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit.
3. Rasio Gearing dan Lamanya Penyelesaian Audit. Rasio Gearing mengukur tingkat aktiva perusahaan yang dibiayai
penggunaan hutang. Penelitian Saleh 2004 menunjukkan bahwa Rasio Gearing
tidak signifikan berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian audit. Halim 2000 melakukan penelitian tentang audit delay di Indonesia
dengan menggunakan sampel 287 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
41 Jakarta pada tahun 1997. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain total revenue, jenis industri, bulan penutupan buku tahunan, lamanya menjadi klien KAP, rasio gearing, tingkat
profitabilitas dan jenis opini. Dari hasil penelitian univariate diperoleh indikasi bahwa audit delay cenderung panjang apabila perusahaan tertentu
melaporkan kerugian yang mencerminkan tingginya resiko keuangan yaitu rasio gearing. Hasil penelitian multivariate menunjukkan bahwa ketujuh
faktor tersebut secara serentak sangat berpengaruh terhadap audit delay, namun yang konsisten berpengaruh terhadap audit delay adalah tahun
buku dan pelaporan kerugian. Rata-rata audit delay pada perusahaan- perusahaan publik di BEJ adalah 84,5 hari.
4. Opini audit dan Lamanya Penyelesaian Audit. Made Gede Wirakusuma 2004 meneliti tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi rentang waktu penyajian laporan keuangan ke publik. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara opini audit dan
audit delay. Carslaw dan Kaplan 1991 melakukan penelitian mengenai
audit delay pada perusahaan-perusahaan publik di New Zealand. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel opini audit berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit. Penelitian Halim 2000
menunjukkan hasil penelitian variabel opini audit berpengaruh signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit.
42 5. Ukuran KAP dan Lamanya Penyelesaian Audit
Aryati dan Theresia 2005 melakukan penelitian tentang rata-rata audit delay dan timeliness
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2002-2004. Hasil penelitian menunjukkan waktu
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen pada
perusahaan manufaktur di BEJ adalah sebesar 78,29 hari. Sedangkan rata- rata timeliness sebesar 94,05 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian Halim 2000 menunjukkan hasil penelitian variabel ukuran KAP berpengaruh
signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit. Penelitian-penelitian diatas memberikan hasil yang beragam,
dikarenakan ada perbedaan sifat variabel independen dan dependen yang digunakan, perbedaan dalam menganalisis data, metode statistik yang
digunakan, dan juga perubahan peraturan mengenai batas waktu pelaporan laporan keuangan. Karena keragaman hasil tersebut, penelitian ini
memandang perlu untuk mencari bukti empiris yang terkait dengan lamanya waktu penyelesaian audit audit delay. Oleh karena itu, peneliti
ingin melakukan pengujian kembali terhadap beberapa variabel independen tersebut.
Ada beberapa perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
pertama , penelitian ini mencoba memasukkan variabel rasio gearing dan
43 opini audit. Kedua, periode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu
periode tahun 2005 sd 2007. Ketiga Penelitian ini dilakukan karena adanya perubahan peraturan mengenai batas waktu pelaporan laporan
keuangan oleh BAPEPAM pada tahun 2003. Pemilihan perusahaan manufaktur dalam penelitian ini untuk mengetahui konsistensi hasil
penelitian sebelumnya dan karena sebagian besar perusahaan yang listing di BEI adalah perusahaan manufaktur.
44
F. Kerangka Pemikiran