Metode Pengumpulan Data Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya

47 1. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2005 sampai dengan 2007. 2. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan untuk periode 31 desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2007. 3. Memiliki data laporan keuangan perusahaan yang sudah diaudit oleh akuntan publik. 4. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara rutin. 5. Laporan keuangan yang dibutuhkan tersedia. 6. Perusahaan yang laporan keuangannya diterbitkan paling lambat 31 Maret. 7. Perusahaan tersebut memiliki total aktiva lebih dari 500 miliar rupiah karena sebagian besar perusahaan publik memiliki total aktiva lebih dari 500 miliar rupiah. Alasan memilih sampel dengan kriteria tersebut adalah bertujuan untuk menghindari bias yang disebabkan oleh perbedaan yang ekstrim.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun di dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan Indriantoro dan Supomo, 2002:147. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal, yaitu dari laporan keuangan tahunan yang terdapat di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia PRPM- BEI, akses internet melalui www.jsx.co.id . data sekunder yang diperlukan antara lain: 48 1. Daftar perusahaan manufaktur yang tercatat di BEJ dan fact book tahun 2005 sampai dengan 2007. 2. Laporan keuangan tahunan annual report perusahaan untuk tahun buku 2005 sampai dengan 2007. data yang dibutuhkan adalah total aset, total pasiva dan labarugi usaha. 3. Laporan auditor independen.

D. Metode Analisis

1. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif Penggunaan metode statistik deskriptif memiliki tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan minimum Ghozali, 2005:16. Untuk tahapan analisis data terlebih dahulu harus dilakukan uji persyaratan data, yakni dengan melakukan uji asumsi klasik normalitas dan homogenitas data. b. Uji Asumsi Klasik Adapun pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. 1 Uji Normalitas 49 Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas ini dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari atas garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:112. 2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan tolerance TOL dan Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas yang lain Ghozali, 2005:91. 3 Uji Autokorelasi 50 Uji autokorelasi ini ditujukan untuk mengidentifikasi adanya korelasi antara kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode yang diujikan dalam model regresi Ghozali, 2005:95. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: a 1,65 DW 2,35 berarti tidak ada autokorelasi. b 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 berarti tidak dapat disimpulkan. c DW 1,21 atau DW 2,79 berarti terjadi autokorelasi. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain itu konstan maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas, jika ada pola tertentu yang teratur maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005:105. c. Pengujian Hipotesis 51 Adapun pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Koefisien Determinasi R², uji t dan uji F. 1 Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh semua variabel bebasnya. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan adjusted R² sebagai koefisien determinasi Santoso, 2004:365. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 0R²1, dimana semakin tinggi nilai R² suatu regresi atau semakin mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal ini berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu digunakanlah adjusted R² pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R², nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan ke dalam model. dalam kenyataan nilai adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap nol. Secara matematis jika nilai R² = 1 maka adjusted 1 R² = 52 R² = 1 sedangkan jika nlai R² =0 maka adjusted R² = 1-k n-k. Jika k 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif Santoso, 2004:365. 2 Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi signifikan Ghozali, 2005:84. 3 Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84. 53

2. Model analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen X1, X2, X3, D1 dan D2 terhadap variabel dependen Y. Model regresi yang digunakan adalah: Y = ß0 + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + ß 4 D 1 + ß 5 D 2 + e Keterangan: Y = Lamanya penyelesaian audit audit delay ß0 = Konstanta X 1 = Ukuran perusahaan X 2 = Profitabilitas X 3 = Rasio gearing D 1 = Opini Audit D 2 = Ukuran KAP ß 1- ß 5 = Koefisien regresi e = error

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya

Sesuai dengan perumusan masalah yang akan dikaji dalam operasionalisasi dengan pengukuran variabel yang menggambarkan pengaruh 54 antara variabel independen variabel x dan D merupakan variabel bebas yang diduga mempengaruhi variabel lain, dalam hal ini adalah variabel dependen variabel y. A. Variabel dependen: Lamanya penyelesaian audit Variabel independen dalam penelitian ini adalah lamanya waktu penyelesaian audit audit delay yaitu jangka waktu antara tanggal penutupan buku sampai dengan tanggal opini pada laporan auditor independen. Audit delay atau keterlambatan waktu penyelesaian penyajian laporan diukur dengan menggunakan rentang waktu seperti dalam penelitian Made Wirakusuma 2004. Keterlambatan dihitung dalam satuan hari. Audit delay = tanggal opini audit – 31 Desember B. Variabel Independen Adapun variabel independen yangdigunakan dalam penelitian ini adalah: karakteristik perusahaan, opini audit, dan ukuran KAP. a Karakteristik perusahaan, variabel yang digunakan dalam mengukur karakteristik perusahaan adalah: 1 Ukuran perusahaan, dengan melihat total aset yang dimiliki oleh perusahaan Kieso, Weygandt, dan Warfield 2004:248. 2 Profitabilitas, diukur dengan Return On Assets ROA yaitu dengan membagi laba bersih dengan total aset Kieso et. al., 2004:248. ROA = Net Income x 100 Total Asset 55 3 Rasio gearing, diukur dengan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Rasio ini menggambarkan tingkat equity yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang Kieso et. al. , 2004:248. b Opini audit dalam penelitian ini diukur dengan variable dummy yang dibagi atas dua kelompok yaitu: 1 untuk perusahaan yang memperoleh jenis pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion dan 0 untuk perusahaan yang memperoleh jenis pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion Made Wirakusuma, 2004. c Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP, dengan melihat ukuran KAP yang tergolong dalam kategori besar dan kecil. Diberi skor 1 satu jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP besar. Dan 0 nol jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP kecil. Untuk melihat KAP besar dan kecil dapat dilihat dari ukuran KAP yang tergolong dalam KAP big four dan non big four Subekti dan Widiyanti, 2004. Tabel 3.1 Indikator Pengukuran Variabel Penelitian No Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Ukuran Perusahaan Total asset rasio Return On asset 2 Profitabilitas Net income rasio Rasio Gearing = Debt Total Hutang x 100 Equity Modal Sendiri 56 Total asset Debt to equity Liabilities 3 Rasio Gearing equity rasio unqualified opinion 4 Opini Audit qualified opinion Nominal Big four 5 Ukuran KAP Non Big Four Nominal Sumber: Aryati dan Theresia 2005 dan Halim 2000

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

8 76 77

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT ( Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014.

0 11 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-

0 5 16

PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 3 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

PENGARUH KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP LAMANYA AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 11