Hasil Pengujian Hipotesis Uji t-statistik

66 Tabel 4.9 menunjukkan nilai sebesar 2,106 hal ini berarti bahwa tidak ada autokorelasi karena nilai terletak pada 1,65 DW 2,35 berarti tidak ada autokorelaasi. d. Uji heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. -4 -2 2 4 Regression Standardized Predicted Value -4 -2 2 4 6 R eg re ss io n S tu de nt iz ed R es id ua l Dependent Variable: Audelay Scatterplot Gambar 4.2. Uji Heterokedastisitas Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Koefisien Determinasi R² 67 Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, berikut ini disajikan output hasil pengujian koefisien determinasi R². Tabel 4.8 Model Summary b ,410 a ,168 ,140 17,9368 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, KAP, DER, Total asset, ROA, Opini a. Dependent Variable: Audelay b. Nilai adjusted R² untuk sample secara keseluruhan adalah 0,140 berarti bahwa 14 variasi dalam audit delay disebabkan oleh variasi kelima variabel independennya, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, opini audit dan ukuran KAP. Sedangkan sisanya yaitu 86 dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model.

2. Uji t-statistik

Berikut ini disajikan output hasil pengujian koefisien determinasi R² yaitu: 68 Tabel 4.9. Hasil Uji t-statistik Coefficients a 81,949 8,134 10,075 ,000 ,000 ,000 -,014 -,182 ,855 -36,727 17,472 -,184 -2,102 ,037 2,024 ,927 ,183 2,184 ,031 ,375 9,004 ,004 ,042 ,967 -10,664 3,213 -,268 -3,319 ,001 Constant Total asset ROA DER Opini KAP Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Audelay a. Tabel 4.9. menunjukkan hasil pengujian dengan uji t yang memiliki tingkat signifikansi yang berbeda-beda dari kelima variabel independen. Pengujian hipotesis pertama untuk variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets menunjukkan probabilitas sebesar 0,855, nilai tersebut jauh lebih besar dari 0,05 maka Ha1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Pengujian hipotesis kedua untuk variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset memiliki probabilitas signifikan sebesar 0,037, nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay . Hasil ini sesuai dengan logika teori sehingga secara statistik dapat memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Pengujian hipotesis ketiga untuk variabel rasio gearing yang diukur dengan Debt To Equity Ratio Asset memiliki probabilitas 69 signifikan sebesar 0,031, nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio gearing yang diukur dengan Debt To Equity Ratio Asset berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Pengujian hipotesis keempat untuk variabel opini audit memiliki probabilitas sebesar 0,97 nilai tersebut jauh lebih besar dari 0,05 maka Ha4 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa opini audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Pengujian hipotesis kelima untuk variabel ukuran KAP memiliki probabilitas sebesar 0,001, nilai ini berada dibawah 0,05 maka Ha5 diterima dan dapat disimpulkan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen lamanya penyelesaian audit audit delay dipengaruhi oleh variabel independen profitabilitas, rasio gearing, dan ukuran KAP, sedangkan variabel independen ukuran perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. 3. Uji F-statistik berikut ini disajikan output hasil pengujian koefisien determinasi R² yaitu: Tabel 4.10. Hasil Uji F-statistik 70 ANOVA b 9385,443 5 1877,089 5,834 ,000 a 46328,931 144 321,729 55714,373 149 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, KAP, DER, Total asset, ROA, Opini a. Dependent Variable: Audelay b. Hasil uji Anova atau F test yang dapat dilihat pada tabel 4.10 didapat F hitung sebesar 0,000 Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi lamanya penyelesaian audit audit delay, atau bisa dikatakan bahwa variabel independen ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, opini audit dan ukuran KAP secara bersama-sama berpengaruh terhadap lamanya penyelesaian audit audit delay. Tabel 4.9. juga menunjukkan nilai koefisien arah regresi beta. Nilai Beta merupakan koefisien arah regresi terbaku koefisien lintasan, yang merupakan ukuran dari pengaruh langsung dari tiap-tiap variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y, dari tabel 4.9. akan dihasilkan persamaan regresi berganda yaitu: Y = 81,949 + 0,000X 1 -36,727X 2 + 2,024X 3 + 0,375D 1 -10,664D 2 Y = Lamanya penyelesaian audit audit delay X 1 = Ukuran perusahaan X 2 = Profitabilitas 71 X 3 = Rasio gearing D 1 = Opini Audit D 2 = Ukuran KAP Dari persamaan diatas dapat diimplikasikan sebagai berikut: 1 ß0 = 81,949 Konstanta sebesar 81,949 menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh dari ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, opini audit dan ukuran KAP, maka audit delay dipredikasi akan tetap sebesar 81,949 hari. 2 Variabel X1 ß1=0,000 Koefisien regresi X1 sebesar 0,00 menyatakan setiap penambahan 1 ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset tidak berpengaruh terhadap audit delay. 3 Variabel X2 ß2= -36,727 Tingkat koefisien regresi X2 sebesar -36,727 menyatakan setiap penambahan 1 profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset akan menurunkan audit delay . Demikian sebaliknya, penurunan tingkat probabilitas X2 akan dapat meningkatkan audit delay. 4 Variabel X3 ß3= 2,024 Koefisien regresi X3 sebesar 2,024 menyatakan setiap penambahan 1 rasio gearing yang diukur dengan DER akan berpengaruh meningkatkan audit delay sebesar 2,024. 72 5 Variabel D1 ß4= 0,375 Koefisien regresi D1 sebesar 0,375 menyatakan setiap penambahan 1 opini audit yang diukur dengan DER akan berpengaruh meningkatkan audit delay sebesar 0,375. 6 Variabel D2 ß5= -10,664 Tingkat koefisien regresi D2 sebesar -10,664 menyatakan setiap penambahan 1 ukuran KAP menurunkan audit delay karena koefisien bernilai negatif. Demikian sebaliknya, penurunan tingkat ukuran KAP D2 akan dapat meningkatkan audit delay.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

8 76 77

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT ( Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014.

0 11 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY) Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2012-

0 5 16

PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Struktur Kepemilikan Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 3 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

2 2 11

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 16

Audit Tenure, Ukuran Kap, Ukuran Perusahaan Klien, dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

PENGARUH KUALITAS AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP LAMANYA AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 11