Mono yang menunjukkan hal-hal yang menjadi objek penganggapan atau pemikiran Mono yang menunjukkan makna sangat digunakan untuk menegaskan kata sifat yang disertainya.

alasan tentang sesuatu hal. Dalam hal ini untuk menyatakan alasan perlunya memahami arti kanji dasar, supaya paham menggunakan kanji-kanji dasar tersebut yang memiliki banyak arti. Dari penjelasan di atas, maka makna kata mono sesuai dengan pendapat Kikuo Nomoto 1988:743 yang menyatakan bahwa mono dalam bentuk monode menerangkan latar belakang atau alasan tentang hal-hal yang di sebut belakangan. c. A: ど一して? Doushite? Kenapa? B: カッコ悪いもん。 Kakko warui mon Nihongo Jaanaru Edisi Juli, 2004:54 Habis jelek sih Analisis: Pada kalimat c kata mon memiliki arti ‘habis’ yang berfungsi untuk menunjukkan alasan, dan diletakkan diakhir kalimat. Dilihat dari konteks kalimatnya, kalimat tersebut digunakan dalam situasi informal. Dalam hal ini, makna mon sesuai dengan pendapat Sunagawa 1998:592 yang menyatakan bahwa kata mono atau mon yang diletakkan diakhir kalimat dalam bahasa informal digunakan untuk menunjukkan alas an.

8. Mono yang menunjukkan hal-hal yang menjadi objek penganggapan atau pemikiran

a. インドに帰ったら、日本語と日本の伝統的なものを教えたいです。 Universitas Sumatera Utara Indo ni kaettara, nihongo to nihon no dentouteki na mono o oshietai desu. Nihongo Jaanaru Edisi Agustus, 2004:108 Kalau pulang ke India, saya ingin mengajar tentang tradisional Jepang dan bahasa Jepang. Analisis: Kata mono pada kalimat a memiliki arti ‘tentang’ kata tersebut diikuti dengan kata nihon no dentouteki dan nihongo yang jika keduannya diartikan, memiliki arti ‘tentang kebudayaan Jepang dan bahasa Jepang’ Pada kalimat tersebut kata mono diartikan secara abstrak, yang memiliki makna ‘hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan Jepang dan bahasa Jepang’. Kata mono pada kalimat tersebut berfungsi untuk menekankan kata nihongo ‘bahasa Jepang’ dan nihon no dentouteki ‘kebudayaan Jeapang’ sebagai objek yang akan di ajarkannya setelah dia pulang ke India. Berdasarkan keterangan di atas, maka kata mono pada kalimat tersebut sangat sesuai dengan pendapat Kikuo Nomoto 1988:741 yang menyatakan mono digunakan untuk hal-hal yang menjadi objek penganggapan atau pemikiran. Dalam hal ini yang menjadi objeknya adalah kebudayaan Jepang dan bahasa Jepang. b. 1 、 2 、 3 、 4 から一番いいものを一つえらびなさい。 1 2, 3, 4 kara ichiban ii mono o hitotsu erabinasai. Nihongo Jaanaru Edisi Juli:67 pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dari no 1,2,3,dan 4. Analisis: Universitas Sumatera Utara Kata mono pada kalimat b mempunyai arti ‘jawaban’, berfungsi untuk menekankan ichiban ii ‘paling benar’ sebagai objek pemkiran dan pemakainanya berarti salah satu jawaban yang paling benar dari no 1 sampai no 4. Hal ini sesuai dengan pendapat Kikuo Nomoto 1988:741 yang menyatakan bahwa mono di gunakan untuk hal hal yang menjadi objek penganggapan atau pemikiran dan pemakaiannya berarti ‘salah satu daripada hal-hal dalam batas atau lingkungan yang tertentu’.

9. Mono yang menunjukkan makna sangat digunakan untuk menegaskan kata sifat yang disertainya.

日本語はものすごく難しいという印象があったが、こういう学習法な ら楽しく効率的に学べる。 “Nihongo wa mono sugoku muzukashii to iu inshou ga atta ga, kouiu gakushuuhou nara tanoshiku kouritsuteki ni manaberu”. Nihongo Jaanaru Edisi Juli, 2004:111 Ada kesan yang menyatakan bahwa bahasa Jepang sangat sulit, tetapi kalau cara belajar macam ini adalah belajar secara efisien yang menyenangkan. Analisis: Kata mono pada kalimat di atas memiliki makna ‘sangat’. Sebenarnya kata sugoi sendiripun sudah menyatakan arti ‘sangat’ , tetapi kata mono tersebut lebih memperjelas lagi kata sugoi yang menyertainya. Sehingga fungsi kata Mono pada kalimat tersebut menegaskan kata sifat ‘sugoi’. Hal ini sesuai dengan pendapat Kikuo Nomoto 1988:744 yang menyatakan mono yang disambung di depan keiyoshi menunjukkan arti ‘sangat’. Universitas Sumatera Utara 10. Mono yang menunjukkan makna ‘seharusnya bukan’ digunakan pada situasi seperti memberi peringatan 掲載された広告内容は、広告主の責任においって表示されるものであ り、本誌が保証するものではありません。 Keisai sareta koukokunaiyou wa koukokunushi no sekinin ni oite hyoujisareru mono de ari, honshi ga hoshousuru mono dewaarimasen. Nihongo Jaanaru Edisi Juli, 2004:96 Isi iklan yang telah diterbitkan, biasanya ditandai dengan tanggung jawab pemasang iklan dan seharusnya bukan tanggung jawab majalah ini. Analisis: Kata kerja bentuk kamus ditambah dengan mono dewaarimasen memiliki makna gramatikal ‘seharusnya bukan’ yang berfungsi untuk menekankan perasaan kuat tentang isi majalah yang sudah diterbitkan bukan lagi tanggung jawab majalah tetapi tanggung jawab penerbit. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunagawa 1998:596 yang menyatakan bahwa kata kerja bentuk kamus di tambah dengan mono dewanai menunjukkan makna ‘tidak seharusnya’ dan digunakan dalam situasi memberikan peringatan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN