Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pembiayaan yang macet sangat tinggi bila dibandingkan dengan pembiayaan kurang lancar dan
pembiayaan diragukan. Jika pengelolaan terhadap pembiayaan tidak dilaksanakan dengan baik maka kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah secara
khusus pembiayaan macet sangat besar dan dalam jumlah yang lebih besar pula tentu saja akan menimbulkan kerugian bagi bank tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas manajemen pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri Persero Tbk. Cabang Pembantu
Kisaran dengan mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Manajemen Pembiayaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri PerseroTbk. Cabang Pembantu
Kisaran”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana
Manajemen Pembiayaan yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri PerseroTbk Cabang Pembantu Kisaran selama tahun 2006 hingga 2008?”
C. Kerangka Konseptual
Peranan bank syariah sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah pembiayaan karena pemberian pembiayaan merupakan kegiatan
utamanya. Besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan pembiayaan sementara
dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan menyebabkan bank
Universitas Sumatera Utara
tersebut rugi. Pembiayaan pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik
dalam bidang usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Bank harus melakukan pengelolaan pembiayaan dengan sebaik-baiknya
mulai dari perencanaan jumlah pembiayaan, penentuan bagi hasil dan margin, prosedur pemberian pembiayaan, analisis pemberian pembiayaan sampai kepada
pengendalian atau penanganan pembiayaan yang bermasalah. Kegiatan pengelolaan pembiayaan disebut dengan istilah manajemen pembiayaan.
Bank akan memperoleh kegiatan pembiayaan yang optimal, jika pihak bank menerapkan manajemen pembiayaan yang baik dan benar sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Adapun manajemen pembiayaan yang diharapkan dapat mendukung kegiatan pembiayaan yang optimal terdiri dari :Kasmir, 2000 : 93
1. Perencanaan Jumlah Pembiayaan, penentuan besarnya volume pembiayaan
dipengaruhi oleh Reserve Requirement RR,Loan to Deposit Ratio LDR dan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK.
2. Penentuan Bagi Hasil dan Margin, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan bagi hasil dan margin adalah : Komposisi pendanaan, tingkat persaingan, resiko pembiayaan, jenis nasabah, kondisi perekonomian, dan
tingkat keuntungan yang diharapkan bank. 3.
Prosedur Pemberian Pembiayaan, sebelum debitur memperoleh pembiayaan terlebih dahulu harus melalui tahapan-tahapan penilaian mulai dari pengajuan
proposal pembiayaan dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis pembiayaan sampai dengan pembiayaan yang
dikucurkan atau dicairkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis Pemberian Pembiayaan, merupakan suatu proses yang dimaksudkan
untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank
bahwa proyek yang akan dibiayai dengan pembiayaan bank cukup layak Feasible, umumnya dilakukan dengan prinsip 6C Character, capacity,
capital, collateral, condition, dan constrains dan 7P Personality, party, purpose, prosfect, payment, profitability, protection.
5. Pengelolaan dan Pengawasan Pembiayaan, merupakan proses penilaian dan
pemantuan pembiayaan sejak analisis bukanlah mencari kesalahan atau penyimpangan debitur khususnya dalam menggunakan pembiayaan melainkan
upaya menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana pembiayaan.
6. Pengendalian Pembiayaan Bermasalah, yang dapat dilakukan dengan beberapa
tindakan penyelamatan seperti reschedulling penjadwalan kembali, reconditioning, restructuring, eksekusi dan kombinasi 3R.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembiayaan akan berjalan dengan lancar bila didukung dengan manajemen pembiayaan yang baik.
Kerangka konseptual yang telah diuraikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Kasmir 2000:93 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian