Pengendalian Pembiayaan Bermasalah Hasil Penelitian

debitur, kelengkapan dokumentasi pembiayaan, kepatuhan terhadap perjanjian pembiayaan, kesesuaian terhadap penggunaan dana kewajaran sumber pembayaran kewajiban. Pengawasan aktif yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri PerseroTbk. Cabang Pembantu Kisaran adalah dengan pengawasan secara langsung on the sport dimana staf pembiayaan secara langsung mengadakan kunjungan ke lokasi usaha debitur sehingga dapat diketahui masalah-masalah apa yang terjadi. Pemeriksaan dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke tempat usaha maupun ke lokasi agunannya, sambil menghimpun informasi mengenai nilai jual agunan yang sebenarnya. Termasuk dalam kegiatan ini adalah untuk mengetahui kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya.

7. Pengendalian Pembiayaan Bermasalah

Setiap rencana tindakan restrukturisasi pembiayaan dan penyelesaian Pembiayaan bermasalah KL, D, dan M harus tertulis untuk setiap debitur. Identifikasi masalah dan analisa strategi diperlukan dalam menentukan langkah yang tepat untuk mengetahui apakah pembiayaan akan diselesaikan dengan strategi penerusan hubungan apabila kondisi debitur masih dapat diperbaiki atau strategi pemutusan hubungan apabila kondisi debitur tidak dapat diharapkan lagi, termasuk koordinasi dengan instansi terkait. Informasi dapat diperoleh antara lain dari pemasok, pelanggan, relasi bisnis dan intern perusahaan. Rencana tidak lanjut penanganan pembiayaan bermasalah dapat berupa: Universitas Sumatera Utara a. Pengawasan Jika kondisi usahanya masih baik serta diyakini bahwa segala sesuatu yang dibuat dalam perjanjian pembiayaan masih dipenuhi oleh debitur, maka dilakukan upaya pengawasan dan review terhadap dokumen pembiayaan. b. Restrukturisasi pembiayaan Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam kegiatan penyediaan dana terhadap nasabah yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dengan mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu fatwa DSN dan standar Akuntansi keuangan yang berlaku bagi bank syariah. Upaya restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah sebagaimana dijelaskan di atas merupakan pelaksanaan dari upaya restrukturisasi kredit yang diatur dalam Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31150KEPDir Tanggal 12 November 1998 yaitu upaya yang dilakukan oleh bank untuk melancarkan kembali kredit, antara lain, melalui : a. Penurunan imbalan atau bagi hasil b. Pengurangan tunggakan imbalan atau bagi hasil c. Pengurangan tunggakan pokok pembiayaan d. Perpanjangan jangka waktu kredit e. Penambahan fasilitas pembiayaan f. Pengambil alih asset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku g. Konversi pembiayaan menjadi penyertaan pada perusahaan debitur. c. Penyelesaian pembiayaan bermasalah Universitas Sumatera Utara Upaya penyelesaian yang dilakukan oleh bank syariah terhadap pembiayaan bermasalah yakni: 1. Evaluasi ulang 2. Musyawarah 3. Proses revitalisasi 4. Penyelesaian melalui jaminan 5. Penyelesaian melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional BASYARNAS 6. Penghapusan pembiayaan, 7. Permohonan kepailitan B. Analisis Deskriptif Manajemen Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Persero Tbk. Cabang Pembantu Kisaran Sesuai dengan uraian teoritis dan data yang telah dikumpulkan, maka penulis membuat analisis dan pembahasan untuk menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.

1. Perencanaan Jumlah Pembiayaan