yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.
2.4 Metode Peramalan
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan
data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini dipergunakan dalam
peramalan yang objektif. Perlu diketahui bahwa, keberhasilan peramalan didasarkan atas :
1. Pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu yang dibutuhkan.
2. Teknik dan metode pramalan.
2.5 Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown
Dalam urusan trasportasi khususnya dibidang penerbangan sering sekali diperlukan data untuk mengikuti rata-rata persentase tingkat perubahan sepanjang
waktu, misalnya rata-rata persentase jumlah penumpang baik penumpang Domestik maupun Internasional selama beberapa tahun mendatang.
Universitas Sumatera Utara
Berapa banyaknya jumlah penumpang penerbangan di Bandara Polonia yang akan menggunakan jasa transportasi udara di Bandara Polonia Medan di masa yang
akan datang? Pertanyaan yang penting didalam dunia transportasi udara. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan rumus smoothing eksponensial linier satu-
parameter dari Brown.
t
S =
1 -
t
S -
1 α
α +
t
X
Dimana :
t
S = Smoothing pertama periode
X
t
= Nilai ril periode t
t
S
− 1
= Smoothing pertama periode t-1
Pada metode ini proses penentuan ramalan dimulai dengan menentukan besarnya α. Sedang tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Smoothing Pertama S’
t t
S =
α X
t
+ 1- α
t
S
− 1
t
S = Smoothing pertama periode t
X
t
= Nilai periode t
t
S
− 1
= Smoothing pertama periode t-1
b. Menentukan Smoothing Kedua S”t
1
1
−
− +
=
t t
t
S S
S
α α
Universitas Sumatera Utara
t
S
− 1
=Smoothing kedua periode t-1
c. Menentukan besarnya konstanta a
t
2
t t
t
S S
a −
=
d. Menentukan besarnya slopekoefisien b
t
1
t t
t
S S
b −
− =
α α
e. Menentukan besarnya forecast F
t+m
m b
a F
t t
m t
+ =
+
f. Menentukan besarnya galatkesalahan e
Dimana m adalah jangka waktu forecast.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bandar Udara Polonia Medan dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura II yang sebelumnya Bandar Udara Polonia dikelola dibawah naungan PT. Persero Angkasa
Pura II. Perusahaan Angkasa Pura merupakan salah satu BUMN yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor : 33 Tanggal 15 November 1962,
dengan nama Perusahaan Negara Angkasa Pura ”Kemayoran”.
Berdasarkan PP No. 21 Tahun 1965 tanggal 17 Mei 1965, diadakan perubahan nama perusahaan negara Angkasa Pura dengan nama Kantor Pusat di Jakarta.
Selanjutnya berdasarkan PP No. 37 tahun 1974, ditetapkan perubahan bentuk perusahaan dari perusahaan negara menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pelayanan angkutan udara.
Berdasarkan PP No. 30 tahun 1984 dan PP No. 14 tahun 1992 tentang perubahan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan Persero dengan
nama PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan dialihkan
Universitas Sumatera Utara
pengelolaannya dari Direktorat Perhubungan Udara ke dalam Perusahaan Umum Angkasa Pura II PAP, bersama dengan beroperasinya Bandar Udara Soekarno Hatta
Cengkareng sesuai dengan PP No. 20 tahun 1984 yang mengalami perkembangan yang cukup pesat hingga saat ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun
1986 nama Perum Pelabuhan Udara Internasional Cengkareng diubah menjadi Perum Angkasa Pura II.
Pemerintah menunjuk Perum Angkasa Pura II untuk mengelola Bandar Udara yang berada di luar Jakarta, yaitu Bandar Udara SN Badaruddin II Palembang No. 10
tahun 1991. Sejalan dengan perkembangan perusahaan melalui PP No. 14 tahun 1992 tanggal 17 Maret 1992 Perum Angkasa Pura II.
Secara bertahap berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 533mk94 tanggal 22 Januari 1994, PT. Persero Angkasa Pura II mendapat tambahan tugas
untuk mengelola Bandar Udara Polonia Medan. Kemudian dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 278AU.001SKJ94 tanggal 9 April 1994, untuk tahun
1999 mengelola Bandar Udara Iskandar Muda-Banda Aceh dan pada tahun 2000 Bandar Kijang Tanjung Pinang masuk jajaran PT. Persero Angkasa Pura II menjadi
10 Bandar Udara.
Pada awalnya Bandar Udara Polonia Medan dibangun tahun 1982 oleh Baron M Ischalsky, seorang bangsa Polandia yang mendapat konsesi dari pemerintah Hindia
Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatera Timur di daerah Medan. Kemudian beliau menamakan daerah konsesinya dengan nama “Polandia”. Tahun
1936 Bandar Udara Polonia untuk pertama kalinya mengadakan perbaikan dengan
Universitas Sumatera Utara
landasan pacu sepanjang 600 meter terletak pada 10-18 100 derajat LU-200 derajat LS. Pada tahun 1948, sesudah masa kemerdekaan negara Republik Indonesia,
kembali dibeli oleh Pemerintah Hindia Belanda setelah dikuasai oleh sekutu dari tahun 1946 dan landasan pacu diperpanjang menjadi 1000 meter. Pada tahun 1949,
pemerintah Hindia Belanda kembali memperpanjang landasan pacu menjadi 1200 m. Pada tahun 1950, Bandar Udara Polonia dikelola oleh TNI AU dan landasan pacu
kembali diperpanjang menjadi 1800 m dengan lebar 45 m, Bandar Udara Polonia terletak kira-kira 1 km dari pusat kota Medan.
Pada periode 1959 hingga tahun 1982, pengelola Bandar Udara Polonia dilaksanakan oleh dua instansi, yaitu TNI-AU dan Jawatan Penerbangan Sipil. Tahun
1982 sampai sekarang, pengelola Bandar Udara Polonia dibagi menjadi dua daerah kegiatan militer dan penerbangan sipil dengan batas penguasaan dan pengelolaan
adalah landasan pacu Run Way. Kantor Cabang PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan mempunyai kegiatan di bidang jasa pelayanan operasi
lalu lintas udara dan jasa Bandar Udara, pemeliharaan fasilitas Bandar Udara serta kegiatan atau tugas-tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan direksi.
Kantor cabang PT. Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan bertugas menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan operasi
keselamatan lalu lintas udara, memelihara teknik elektronika dan listrik serta penyiapan dan pengendalian kegiatan administrasi dan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Visi dan Misi
1. Visi
Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan penerbangan dan kepuasan
pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat utama pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.
2. Misi
Misi perusahaan adalah menjadi bandar uadara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional.
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan