BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi kancah
RSUP Haji Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A dan rumah sakit pendidikan. RSUP Haji Adam Malik juga sebagai pusat rujukan untuk wilayah
pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. RSUP Haji Adam Malik mulai berfungsi
sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan sedangkan untuk pelayanan rawat inap baru dimulai tanggal 2 Mei 1992.
RSUP Haji Adam Malik memiliki kurang lebih 610 orang perawat. Semuanya tersebar di 10 bidang yang ada di RSUP Haji Adam Malik yaitu
bidang keperawatan, intalasi rawat jalan, intalasi gawat darurat, IBP, IDT, HD, anastesi dan reanemnesi, cardiovaskuler, intalasi rindu A dan rindu B. Para
perawat yang bekerja di RSUP Haji Adam Malik memiliki latar belakang pendidikan yang beraneka ragam. Namun perawat yang berasal dari akademi
keperawatan mendominasi dari pada latar pendidikan yang lain. Jumlahnya berkisar 416 orang.
RSUP Haji Adam Malik dalam pelaksanaannya memiliki visi dan misi, yaitu: Visi : Menjadi pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta
pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera Utara dan bagian tengah tahun 2010 yang bertumpu kepada kemandirian.
Universitas Sumatera Utara
Misi : a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dibidang kesehatan.
c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang
kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. d.
Menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
B. Hasil Penelitian
Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian berupa kategorisasi data penelitian, uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan linieritas, hasil pengolahan
data pengaruh komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan, dan deskripsi hasil penelitian.
1. Kategorisasi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilakukan pengelompokkan yang
mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal Azwar, 2000 Kriterianya
terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pada tabel 6. akan mendeskripsikan data pengkategorisasian kedua variabel penelitian yaitu variabel
komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks
Mean SD Komitmen
Terhadap Organisasi
44 82 56.90
7.01 0 93
46.5 15.5
Mutu Pelayanan
Kesehatan 1.89 2.09 1.97 0.05 0 141
58.5 19.5
Berdasarkan tabel 6. diperoleh skor empirik dan skor hipotetik. Skor empirik merupakan skor yang didapat di lapangan. Skor mean empirik pada variabel
komitmen terhadap organisasi sebesar 56.90 dengan standar deviasi empirik sebesar 7.01. Skor mean empirik variabel mutu pelayanan kesehatan di dapat
sebesar 1.97 dengan standar deviasi empirik sebesar 0.05. Sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh
sampel penelitian. Hasil skor mean hipotetik untuk variabel komitmen terhadap organisasi didapat sebesar 46.5 dengan standar deviasi sebesar 15.5. Skor mean
hipotetik untuk variabel mutu pelayanan kesehatan didapat sebesar 58.5 dengan standar deviasi sebesar 19.5.
Setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian yang ditampilkan
dalam tabel 7. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Kriteria Kategorisasi Jenjang Data Hipotetik Penelitian Variabel Kriteria
Jenjang Kategori
Komitmen Terhadap Organisasi
x -1.0
Rendah -1.0 x +1.0
Sedang +1.0x
Tinggi Mutu Pelayanan
Kesehatan x
-1.0 Rendah
-1.0 x +1.0 Sedang
+1.0x Tinggi
Setelah skor empirik dan hipotetik di masukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 8. berikut:
Tabel 8. Kategorisasi Data Variabel Komitmen Terhadap Organisasi Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase Komitmen Terhadap
Organisasi x31
Rendah 31
x62 Sedang 161 70.6
62x Tinggi
67 29.4
Mutu Pelayanan Kesehatan
x39 Rendah
39 x78
Sedang 0 0 78x
Tinggi 228
100
Berdasarkan tabel 8. mengenai pengkategorian kedua variabel penelitian, dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan dari perawat memiliki komitmen pada
kategori sedang yaitu 70.6 dengan jumlah perawat 161 orang. Sedangkan untuk perawat yang memiliki komitmen dengan kategori tinggi sebesar 29.4 dengan
jumlah perawat 67 orang. Hasil temuan di lapangan didapat bahwa para perawat telah maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini terlihat dari data
Universitas Sumatera Utara
pengkategorisasian yang mendapatkan hasil 100 pada kategori tinggi untuk mutu pelayanan kesehatan.
Setelah mengetahui pengkategorisasian kedua variabel penelitian, hasilnya dapat dimasukkan kedalam tabel penyebaran variabel dalam bentuk matriks
kategori yang ditunjukkan pada tabel 9. Tabel 9. Matriks Kategorisasi Variabel Komitmen Terhadap Organisasi Dengan
Mutu Pelayanan Kesehatan KO
Rendah Sedang Tinggi
MPK Rendah
0 0 0 0 0 0 Sedang
0 0 0 0 0 0 Tinggi 0 0 161 70.6 67 29.4
228 100
Keterangan: KO = komitmen terhadap organisasi MPK= mutu pelayanan kesehatan
Matrik di tabel 9. menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terlihat pada komitmen terhadap organisasi pada kategori
sedang dengan mutu pelayanan pada kategori tinggi. Persentasenya mencapai 70.6. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa komitmen
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan sebesar 40.4, sehingga apabila komitmen seorang perawat berada dalam kategori sedang, tidak membuat mutu
pelayanan kesehatan berada pada kategori yang sama. Ini membuktikan masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu pelayanan.
Peringkat kedua diduduki oleh komitmen yang tinggi dengan mutu pelayanan kesehatan yang tinggi pula. Persentasenya sebesar 29.4.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan dari hasil kategorisasi adalah penyebaran hubungan variabel komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan tidak pada
semua kategori, hanya pada komitmen dengan kategori sedang dengan mutu pelayanan kesehatan berada pada kategori tinggi sebesar 70.6, dan komitmen
terhadap organisasi pada kategori tinggi dengan mutu pelayanan kategori tinggi pula sebesar 29.4.
2. Hasil uji asumsi a. Uji normalitas
1. Uji normalitas skala komitmen terhadap organisasi dilakukan dengan metode statistik tes kormogorov-smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh
nilai Z=1.230 dan p=0.097, maka p0.05 artinya distribusi data skala komitmen terhadap organisasi telah menyebar secara normal.
2. Uji normalitas skala mutu pelayanan kesehatan dilakukan dengan metode statistik tes kormogorov-smirnov. Namun dalam perhitungan pertama,
didapat bahwa skala mutu pelayanan kesehatan tidak terdistribusi secara normal. Langkah yang peneliti ambil untuk menormalkan distribusinya
adalah dengan mendeteksi adanya data outlier. Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
hasil observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim Ghozali, 2006. Standar data yang dinyatakan outlier adalah
2.5 Hair, 1998. Setelah melakukan deteksi outlier, maka aitem yang memiliki nilai
Universitas Sumatera Utara
diatas 2.5 harus dihapus. Adapun Aitem-aitem yang dihapus dapat dilihat
ditabel 10. berikut ini: Tabel 10. Nomor Aitem Yang Dihapus
Nomor Aitem Nilai Z
15 2.9157 44 2.57015
135 2.82934 136 2.82934
139 2.82934 140 2.57015
143 2.91573
Setelah aitem yang tidak outlier dihapus, kemudaian data ditransformasi sehingga data dapat terdistribusi normal. Setelah melakukan
langkah-langkah tersebut, maka didapat hasil uji normalitas dengan nilai Z= 1.104 dan p= 0.175, maka p0.05 artinya distribusi data skala mutu
pelayanan kesehatan telah menyebar secara normal. Hasil pengujian, dapat dilihat pada tabel 11. berikut:
Tabel 11. Normalitas Sebaran Variabel Komitmen Terhadap Organisasi Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan
Variabel Z P
Keterangan
Komitmen Terhadap Organisasi 1.230
0.097 Normal
Mutu Pelayanan Kesehatan 1.104
0.175 Normal
Selain dengan analisis statistik, untuk mengetahui apakah data penelitian telah terdistribusi normal juga dapat dilakukan dengan cara analisis grafik.
Hasil uji normalitas dalam penelitian bisa dilihat pada gambar 2. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Ex pe
cte d
Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Gambar 2. Grafik Normalitas
Berdasarkan gambar 2. dapat disimpulkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis-garis diagonalnya. Dengan
demikian grafik tersebut menunjukkan bahwa data penelitian telah memenuhi asumsi normalitas.
b.Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan metode statistik uji F. Hasil uji linieritas
diperoleh nilai F
o
sebesar 153.466. Kriteria penolakan H
o
Jika F
o
p
.
Dari hasil penelitian didapat bahwa 153.466 0.000 maka H
o
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara komitmen terhadap organisasi
dengan mutu pelayanan kesehatan. Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel 12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Hasil Pengujian Linieritas Model df
F S
Keterangan Regression 1 153.466 .000a
H
o
ditolak Residural 226
Total 227 Selain dengan bantuan metode statistik uji F, hasil uji linieritas juga dapat
diketahui melalui analisa grafik. Hasil analisa grafik dapat dilihat di gambar 3. berikut ini:
Regression Standardized Predicted Value
4 3
2 1
-1 -2
Tmp k
2.10 2.05
2.00 1.95
1.90 1.85
Scatterplot Dependent Variable: Tmpk
3. Hasil Utama Penelitian Berikut ini akan menjelaskan mengenai hasil pengolahan data mengenai
pengaruh antara komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan yang diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Metode yang dipilih untuk
mengkorelasikan data adalah uji analisa regresi dengan bantuan program Gambar 3. Grafik Linieritas Antara Komitmen Terhadap
Organisasi Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
komputer SPSS 15.0. Hasil perhitungan menyatakan bahwa koefisien korelasi sebesar 0.636 dan nilai p= 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan pada perawat RSUP Haji Adam Malik. Maka hipotesis penelitian ini
yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan diterima.
Hasil analisa regresi pada tabel 13. koefisien determinan yang diperoleh dari pengaruh komitmen terhadap organisasi adalah sebesar 0.404. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh komitmen terhadap organisasi dengan mutu pelayanan kesehatan sebesar 40.4. Artinya komitmen terhadap organisasi
memberikan sumbangan efektif sebesar 40.4 dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Tabel 13. Hasil Model Summary Pada Analisa Regresi Variabel R
R
2
P Keterangan Komitmen Terhadap
Organisasi 0.636
0.404 0.000
Ada pengaruh antara kedua variabel
C. Deskripsi Hasil Penelitian