HASIL PENELITIAN 1. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

68 Berdasarkan data pada tabel 9, jumlah subjek yang duduk di kelas 8 sebanyak 26 orang 21,7, subjek yang duduk di kelas 9 sebanyak 30 orang 25, subjek yang duduk di kelas 10 sebanyak 24 orang 20, subjek yang duduk di kelas 11 sebanyak 40 orang 33,3.

B. HASIL PENELITIAN 1.

Uji Asumsi Jumlah skala yang disebarkan kepada subjek penelitian adalah 130 skala dan dari 130 skala, hanya 120 skala yang semua pernyataan dijawab oleh sampel penelitian yang memenuhi kriteria populasi. Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan, yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada kedua variabel penelitian, baik variabel bebas Konsep Diri dan variabel tergantung Penyesuaian Diri. Uji liniearitas juga perlu dilakukan untuk mengetahui bentuk korelasi antara masing-masing variabel. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. a. Uji Normalitas Sebaran 1. Suatu variabel dikatakan mengikuti sebaran normal dengan ketentuan p0,01. Berdasarkan uji normalitas variabel konsep diri diperoleh sebaran normal Z=0,994 dengan p0,01 p=0,276, dengan demikian dapat dikatakan variabel konsep diri mengikuti sebaran normal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10. Universitas Sumatera Utara 69 2. Berdasarkan uji normalitas variabel penyesuaian diri diperoleh sebaran normal Z=1,235 dengan p0,01 p=0,95, dengan demikian dapat dikatakan variabel penyesuaian diri mengikuti sebaran normal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Uji Sebaran Normal Variabel Dengan Tes Kolmogorov-Smirnov No. Variabel Kolmogorov-Smirnov Z Signifikansi P Keterangan 1 Konsep Diri 0,994 0,276 Terdistribusi normal 2 Perilaku Agresi 1,235 0,95 Terdistribusi normal b. Uji Liniearitas Hubungan Hasil uji liniearitas antara variabel emosi dasar negatif dengan perilaku agresi dengan menggunakan uji F diperoleh nilai F=16,854 dengan p0,01 p=0 dengan demikian diketahui bahwa konsep diri memiliki hubungan yang linier dengan penyesuaian diri. Hubungan linier dapat juga dilihat dengan menggunakan metode interactive graph dapat dilihat pada gambar 1. Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 1. Liniearitas Hubungan Konsep Diri dengan Penyesuaian Diri Linear Regression 50 55 60 65 70 Konsep Diri 50 55 60 65 70 P e n y e s u a ia n D ir i                                                                                                                    Penyesuaian Diri = 7.96 + 0.81 KD R-Square = 0.61 2.Hasil Analisa Data Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 99, yang artinya hipotesis dapat diterima apabila p0,01. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif, yaitu 0,805 yang termasuk dalam kategori tinggi Smithson, 2000, yang artinya jika konsep diri positif, maka penyesuaian diri remaja penghuni panti asuhan juga positif. Berdasarkan hasil analisa regresi diperoleh nilai β=0,805 dengan signifikansi nol, diperoleh persamaan regresi seperti: penyesuaian diri = 7,96 + 0,81 konsep diri, yang berarti setiap penambahan satu skor konsep dirimaka diprediksikan penyesuaian diri akan naik sebesar 0,81. Koefisien determinasi r 2 dari regresi tersebut yang diperoleh sebesar 0,610 dengan nilai F=184,339 dan signifikansi nol p0,01 yang menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 71 perubahan pada penyesuaian diri 61 ditentukan oleh konsep diri, sementara 39 lainnya ditentukan oleh variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti. 3.Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2005 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori, yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorisasian tiga jenjang ini merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan peneliti. Resiko kesalahan yang cukup besar bagi skor-skor yang terletak di sekitar mean kelompok akan dihadapi apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam dua jenjang misalnya tinggi dan rendah. Pengkategorisasian tiga jenjang ini digunakan untuk menghindari resiko kesalahan yang cukup besar dan untuk keefisienan. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut Azwar, 2005: X µ - 1,0 σ rendah µ - 1,0 σ ≤ X µ + 1,0σ sedang µ + 1,0 σ ≤ X tinggi Peneliti, dalam penelitian ini, mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek penelitian. Universitas Sumatera Utara 72 a. Variabel Konsep Diri Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap konsep diri adalah sebanyak 20 aitem dengan format skala Likert dalam empat alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 11 berikut: Tabel 11. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Konsep Diri Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Konsep Diri 50 74 63,62 5,831 20 80 30 10 Berdasarkan tabel 11 diperoleh mean empirik skala konsep diri adalah µe=63,62 dengan standard deviasi empirik=5,831 dan mean hipotetiknya adalah µh=30 dengan standard deviasi hipotetik=10. Hasil perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik µeµh, yang berarti secara umum konsep diri subjek penelitian lebih tinggi menurut standar skala yang dibuat oleh peneliti. Seluruh 100 konsep diri subjek penelitian terletak pada kategorisasi tinggi dalam pengkategorisasian skor konsep diri berdasarkan mean hipotetik, yang dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Kategorisasi Konsep Diri Berdasarkan Mean Hipotetik Kriteria Kriteria Jenjang Kategori Frekuensi Persentase Emosi Dasar Negatif X 20 Rendah 20 ≤ X 40 Sedang 40 ≤ X Tinggi 120 100 Universitas Sumatera Utara 73 Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori rendah ada 0, subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori sedang ada 0, dan subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori tinggi ada 100. b. Variabel Penyesuaian Diri Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap penyesuaian diri adalah sebanyak 33 aitem dengan format skala Likert dalam empat alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 13 berikut: Tabel 13. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Penyesuaian Diri Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Penyesuaian Diri 47 73 59,19 6,014 33 132 49,5 16,83 Berdasarkan tabel 13 diperoleh mean empirik skala penyesuaian diri adalah µe=59,19 dengan standard deviasi empirik=6,014 dan mean hipotetiknya adalah µh=49,5 dengan standard deviasi hipotetik=16,83. Hasil perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan mean empirik lebih besar dari pada mean hipotetik µeµh, yang berarti secara umum penyesuaian diri subjek penelitian lebih tinggi menurut standar skala yang dibuat oleh peneliti. Sebagian besar 90 penyesuaian diri subjek penelitian terletak pada kategorisasi sedang dalam pengkategorisasian skor penyesuaian diri berdasarkan mean hipotetik, yang dapat dilihat pada tabel 14. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 14. Kategorisasi Penyesuaian Diri Berdasarkan Mean Hipotetik Kriteria Kriteria Jenjang Kategori Frekuensi Persentase Penyesuaian Diri X 32,67 Rendah 32,67 ≤ X 66,33 Sedang 108 90 66,33 ≤ X Tinggi 12 10 Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori rendah ada 0, subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori sedang ada 90, dan subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori tinggi ada 10 .

C. PEMBAHASAN